Daerah Wilayah Budaya Masyarakat Karo

34 Walaupun sementara ada pendapat suku Karo termasuk Sub Suku keturunan Toba yang berasal dari gunung Pusuk Buhit hal tersebut menurut buku yang penulis kurang logis dan tidak rasional. Sitepu 1996 : 5 – 12

4.2. Daerah Wilayah Budaya Masyarakat Karo

Suku Karo adalah salah satu sub suku yang berdiam di dataran tinggi Karo, Langkat Hulu, Deli Hulu dan sebagian daerah Dairi. Wilayah tersebut merupakan bagian dari kabupaten Karo dengan ibu kota Kabanjahe di propinsi Sumatera Utara. Menurut Neuman dalam Saragih 1972:8 Wilayah Karo adalah suatu wilayah yang luas, yang terlepas dari perbedaan – perbedaan antar suku, yang menganggap dirinya termasuk ke dalam Karo, yang berbeda dengan Toba, Pakpak, Simalungun. Seluruh perpaduan suku – suku Karo diikat oleh suatu dialek yang dapat dimengerti dimana- mana dan hampir tidak ada perbedaannya antara yang satu dengan yang lain. Universitas Sumatera Utara 35 Secara geografis kabupaten ini berbatasan dengan kabupaten Langkat dan Deli Serdang di bagian utara, kabupaten Dairi di bagian selatan, kabupaten Simalungun di bagian timur, dan D.I. Aceh di bagian barat. Menurut Parlindungan dalam Saragih 2007-35 membagi wilayah Karo menjadi dua bahagian yaitu wilayah Karo Gunung, wilayah ini terletak 1000 meter di permukaan laut yang mencakup di sekitar gunung Sinabung dan gunung Sibayak dan wilayah Karo Dusun 1000 meter di atas permukaan laut. Wilayah ini berada diluar dari wilayah Karo Gunung. Daerah ini boleh jadi mencakup Langkat, Deli Serdang, Simalungun, Pakpak Dairi sampai tanah Alas. Berdasarkan perkiraan Neumann dan Parlindungan di atas, wilayah budaya Karo pada zaman sebelum kedatangan Belanda sangat luas. Namun setelah kedatangan Belanda Putro, 1981, Wilayah Karo ini di bagi atas beberapa daerah. Pembagian ini bermotif kepentingan politik pemerintahan jajahan Belanda. Universitas Sumatera Utara 36 1. Pada tahun 1908 stbl no.604 ditetapkan batas- batas daerah kabupaten Karo dengan kabupaten Dairi, dengan memasukkan daerah Karo Baluren, sepanjang sungai Renun kecamatan tanah Pinem dan kecamatan Lingga, masuk menjadi daerah kabupaten Dairi. 2. Pada tanggal 19 April 1912, dengan besluit Government Bijblad No. 7645, menetapkan batas- batas kabupaten Karo dengan kabupaten Simalungun sekarang dengan memasukkan Urung Silima Kuta ke dalam daerah tingkat II kabupaten Simalungun. 3. Pada tanggal 19 April 1912, dengan besluit government no.17, telah ditetapkan pula batas antara kabupaten Karo sekarang dengan Deli Hulu, dengan memisahkan seluruh pantai timur dengan kabupaten Karo sekarang. 1. Karo Bingei, yang terdiri atas kecamatan Selapian dan kecamatan Bahorok dimasukkan ke Kabupaten Langkat sekarang. 2. Karo Dusun, yang terdiri atas kecamatan Serbanyaman, kecamatan Sunggal dan kecamatan Delitua dimasukkan ke kabupaten Deli Serdang. 3. Karo timur, dimasukkan ke daerah tingkat II Kotamadya Medan. Universitas Sumatera Utara 37 Pada masa penjajahan Belanda, pemerintahan jajahan Belanda membagi daerah Karo menjadi 5 wilayah yang terdiri dari : a. wilayah Lingga, b. wilayah Sarinembah, c. wilayah Suka, d. wilayah Barusjahe, dan e. wilayah Kutabuluh. Dan masing-masing mempunyai beberapa desa. Pada masa Pemerintahan Jepang, wilayah ini tidak mengalami perubahan. Namun setelah Indonesia merdeka, wilayah ini masuk menjadi bagian daerah tingkat II kabupaten Karo yang dikepalai oleh seorang Bupati yang berkedudukan di Kabanjahe. Hingga sampai sekarang kabupaten Karo terdiri dari 13 kecamatan mencakup kecamatan Barus Jahe, kecamatan Tiga Panah, kecamatan Kabanjahe, kecamatan Merek, kecamatan Payung, kecamatan Tigandreket, kecamatan Kutabuluh, kecamatan Munte, kecamatan Laubaleng, kecamatan Tiga Binanga, kecamatan Juhar , kecamatan Mardingding , dan kecamatan Simpang Empat lokasi penulis meneliti. Kabupaten daerah tingkat Karo ini mempunyai relief bergelombang yang terdiri dari bukit-bukit dan gunung. Puncak tertinggi adalah gunung Sibuatan2.457 m , terletak di perbatasan kabupaten Karo dan kabupaten Universitas Sumatera Utara 38 Dairi. Daerah ini juga merupakan daerah vulkanik. Gunung yang aktif adalah gunung Sinabung dan gunung Sibayak. Kabupaten dati II Karo ini terletak pada koordinat 2 50 ‘ sampai 3 10 ‘ lintang utara dan 97 55 ’ sampai 98 38 ‘ bujur timur , dengan ketinggian 140 m – 1400 m di atas permukaan laut. Luas kabupaten Karo 2.127, 25 Km 2 atau 3,01 dari wilayah Propinsi Sumatera Utara lihat peta kabupaten dati II Karo. Curah hujan tahunan berkisar 1000 hingga 4000 mmtahun. Curah hujan maksimum jatuh pada bulan November dan minimum pada bulan Juli. Suhu udara berkisar dari 16 hinggga 27 celsius dengan kelembaban udara rata- rata 82 .

4.3. Sejarah Terbentuknya Desa Lingga