DESKRIPSI MASYARAKAT BATAK TOBA SIBISA

BAB II DESKRIPSI MASYARAKAT BATAK TOBA SIBISA

2.1 Letak Geografis dan Sejarah Singkat 2.1.1 Letak Geografis Secara geografis kabupaten Toba Samosir terlatak antara 1 ½ – 3 ½ LU dan 97 – 100 BT. Kabupaten Toba Samosir merupakan bagian dari daerah sumatera utara yang beribu kotakan Balige sedangkan kecamatan Ajibata adalah bagian dari kabupaten Toba Samosir. Jarak kecamatan Ajibata ke Ibu kota kabupaten Balige ± 60 km, dan menurut sensus penduduk di daerah kabupaten Toba Samosir terdapat sebanyak 45.570 jiwa. Kecamatan Ajibata memiliki banyak desa yang berjumlah 9 desa, yaitu : Desa Pardamean Sibisa, parsaoran Sibisa, Motung, Pardomuan Sibisa, Desa Parsaoran Ajibata, Desa Pardamouan Ajibata, Horsik, Desa Sigapiton, dan Desa Sirukkungon porsea, Dan dari 9 desa tersebut lokasi penelitian penulis terletak diDesa Pardamean Sibisa yang memiliki 20 kepala keluarga. Kecamatan Ajibata terletak antara batasan – batasan wilayah yaitu : - Sebelah utara berbatasan dengan pulau samosir - Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Lumban Julu - Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Simalungun - Sebelah barat berbatasan dengan Danau Toba dan Tarutung Data tersebut sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik BPS daerah Kabupaten Toba Samosir. Universitas Sumatera Utara 2.1.2 Sejarah Singkat Masyarakat Batak Toba Sibisa Porsea Sejarah singkat Batak Toba Sibisa Porsea dapat diketahui berdasarkan sejarah asal mula bagi orang batak adalah perkembangan suatu desa dari masa kemasa. Hal ini erat hubungan silsilah yaitu perasaan komunal komunitas yang tebal dikalangan penduduk disuatu desa. Hal itu tampak sekali dalam kehidupan sehari – hari pada masyarakat setempat seperti penggunaan bahasa, adat istiadat, dan silsilah dari keturunannya. Sebelum dikemukakan tentang uraian desa perlulah diketahui bahwa perinsip adat istiadat dan asal mula suku batak tidak terlepas dari Dalihan Na Tolu. Dalihan Na Tolu adalah suatu aturan yang mengatur sistem kekerabatan marga – marga yang ada pada suku batak dan merupakan acuan hidup masyarakat batak yang merupakan sebagai berikut : Hula – hula Tulang, Dongan Sabutuha Semarga, Boru Anak Perempuan. Jadi dalam hal ini penulis memaparkan asal mula masyarakat Batak Toba yang ada di daerah Sibisa Porsea berdasarkan Bagan Susunan dari leluhur masyarakat Batak dibawah ini Guru Tateabulan SARIBURAJA BORBOR LIMBONG LONTUNG SAGALA Si Raja Batak MALAU NAIAMBATON Raja Isumbaon Sorimangaraja NARASAON NAISUANON TUAN SORBADIBANUA Berdasarkan Bagan diatas maka penulispun memisahkan memaparkan sejarah asal mula masyarakat setempat berasal dari keturunan Raja Batak yang bernama Narasaon. Raja Narasaon adalah seorang Raja yang terkenal sakti dan Universitas Sumatera Utara bijaksana sehingga negeri dan masyarakatnya makmur sejahterah, dan Raja Narasaon adalah seorang raja yang berasal dari Pusuh Buhit yang merantau ke negeri Porsea dengan seorang istri yang berasl dari seekor katak. Jadi asal mula masyarakat Batak Toba didaerah Sibisa Porsea berasal dari Raja Narasaon yang merantau ke daerah tersebut serta mendirikan kerajaannya. Untuk lebih jelas lagi dapat di lihat dari Bagan di bawah ini : Sitorus Raja Mangatur Sirait Datu Pejel Narasaon Butar – butar Raja Mangarerak Raja Toga manurung Huta Gurgur Sibitonga Simanoroni Dari Bagan diatas dapatlah dikemukakan bahwa asal mula masyarakat batak yang ada di daerah Sibisa Porsea berasal dari Datu Pejel Narasaon dan keturunannya higga kini dapat di lihat dari marga – marga yang ada di daerah tersebut bahwa mulai dari struktur pemerintahnya dan masyarakat adalah keturunan Narasaon. Hingga kini pemilik asli daerah tersebut adalah keturunan Narasaon, oleh sebab itu penulis ingin mengangkat tentang cerita Mual Simata Niari karena penulis adalah keturunan dari leluhur pemilik daerah tersebut 2.2 Kosmologi Masyarakat Kosmologi masyarakat yang terdapat di Kabupaten Toba Samosir khususnya di kecamatan di Ajibata beradat dan bersuku Batak Toba meskipun sedikit berkaitan dengan Batak Simalungun akan tetapi masyarakat didaerah tersebut mengaku suku Batak Toba bukan Batak Simalungun. Universitas Sumatera Utara Masyarakat didaerah Kabupaten Toba Samosir menggunakan bahasa Batak toba dan adat istiadat yang memang sudah turun – temurun dari nenek moyang seperti upacara menyambut kelahiran, pernikahan, kematian, dan upacara agama lainnya. Masyarakat yang berada didesa Pardamaian Sibisa mengaku nenek moyang mereka selalu menggunakan adat istiadat dan bahasa tersebut yaitu Batak Toba. Adat istiadat tersebut dapat kita lihat dari kehidupan masyarakat Batak Toba, dan masih selalu digunakan hingga kini. Kehidupan masyarakat kabupaten Toba Samosir Kecamatan Ajibata khususnya didesa Pardamean bermata pencaharian dari bercocok tanam dan nelayan sebagian Universitas Sumatera Utara

BAB III PEMBAHASAN