a = Konstanta
X
1
= Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung X
2
= Efisiensi Biaya Overhead Pabrik b
1,2
= Koefisien Regresi e
= Standard Error Interpretasi model:
a. Konstanta sebesar 0,078 menyatakan bahwa jika tidak terdapat efisiensi
tenaga kerja langsung dan overhead pabrik, maka laba bersih pada PTPN III Persero Medan adalah 0,078.
b. Koefisien regresi X
1
= 0,437 menyatakan bahwa setiap penambahan karena tanda + Rp 1 efisiensi biaya tenaga kerja langsung, maka laba bersih akan
bertambah sebesar Rp 0,437. c.
Koefisien regresi X
2
= 0,313 menyatakan bahwa setiap penambahan Rp 1 efisiensi biaya overhead pabrik, maka laba bersih akan bertambah sebesar Rp
0,313.
C. Uji Asumsi Klasik
Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi agar model persamaan regresi linier berganda dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh efisiensi biaya
produksi terhadap laba bersih. Syarat-syarat tersebut adalah:
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas ini adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal Situmorang, dkk.:
Universitas Sumatera Utara
2008: 55. Analisis ini dapat dilakukan dengan pendekatan histogram, grafik, dan Kolmogrov-Sminorv.
a. Pendekatan Histogram
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Gambar 4.1 Histogram Dependent Variable:
Net Profit Margin
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa distribusi data tidak menceng ke kiri ataupun menceng ke kanan. Hal ini berarti variabel data berdistribusi
normal. b.
Pendekatan Kolmogrov-Sminorv Analisis ini menggunakan pendekatan Kolmogrov-Smirnov dengan
menggunakan tingkat signifikan 5, maka nilai Asymp.sig. 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 128
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation .65488312
Most Extreme Differences Absolute
.113 Positive
.098 Negative
-.113 Kolmogorov-Smirnov Z
1.280 Asymp. Sig. 2-tailed
.075 a. Test distribution is Normal.
Sumber: Output SPSS 16.00 for windows
Tabel 4.5 di atas menjunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,075 dan di atas nilai signifikan 0,05. sehingga dapat diambil
keputusan bahwa variabel residual berdistibusi normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan grafik dan uji Glejser dengan bantuan SPSS 16.00 for windows.
a. Pendekatan Grafik
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Gambar 4.2 Scatterplot Dependent Variable: Net Profit Margin
Universitas Sumatera Utara
Grafik scatterplot tersebut memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak, baik di atas maupun di bawah. Hal menunjukkan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi laba bersih.
b. Uji Glejser
Uji Glejser ini menggunakan kriteria pengambilan keputusan adalah jika probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5,
maka disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas.
Tabel 4.6 Hasil Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
.652 .249
2.614 .010
Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung
-.089 .047
-.173 -1.904
.059 Efisiensi Biaya
Overhead Pabrik .047
.086 .050
.547 .586
a. Dependent Variable: absut
Sumber: Output SPSS 16.00 for windows
Output SPSS di atas terlihat bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik dan mempengaruhi variabel
dependen absolut Ut absUt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5 atau 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model ini.
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Autokorelasi