Uji-t Uji Secara Parsial

PTPN III Persero Medan telah melakukan efisiensi untuk biaya produksinya, yang terdiri dari biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, agar dapat memperoleh laba yang optimal, yang dilakuka n dengan cara melakukan pengendalian ataupun meminimalkan biaya-biaya produksi tersebut. Perusahaan akan menghasilkan laba yang maksimal di mana laba yang maksimal adalah tujuan utama perusahaan dengan biaya yang minimal tersebut.

2. Uji-t Uji Secara Parsial

Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel bebas X, yaitu efisiensi biaya bahan baku, efisiensi biaya tenaga kerja langsung dan efisiensi biaya overhead pabrik memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel terikat Y, yaitu laba bersih. Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel efisiensi tenaga kerja langsung terhadap variabel laba bersih secara parsial. Ha : b1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dari variabel efisiensi tenaga kerja langsung terhadap variabel laba bersih secara parsial. H : b 2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel efisiensi biaya overhead pabrik secara parsial terhadap variabel laba bersih. Ha : b2 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh signifikan dari variabel efisiensi biaya overhead pabrik terhadap variabel laba bersih. Pada penelitian ini t hitung akan dibandingkan dengan t tabel pada tingkat signifikansi α = 5 . Universitas Sumatera Utara Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel pada α = 5 H ditolak jika -t tabel t hitung t tabel pada α = 5 Tabel 4.11 Perhitungan Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .078 .446 .175 .861 Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung .437 .083 .422 5.244 .000 Efisiensi Biaya Overhead Pabrik .313 .154 .164 2.035 .044 a. Dependent Variable: Net Profit Margin Sumber: Output SPSS 16.00 for windows Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk variabel efisiensi biaya tenaga kerja langsung adalah 5,244 dan variabel efisiensi biaya overhead pabrik adalah 2,035. Kesimpulan dari tabel 4.11 tersebut adalah: a. Variabel Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung X 1 memiliki nilai signifikan 0,000 0,05 artinya signifikan. Sedangkan t hitung = 5,244 dan t tabe l = 1,97867 sehingga t hitung t tabe l, yang artinya memiliki pengaruh yang positif. Maka secara parsial variabel efisiensi biaya tenaga kerja langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih pada PTPN III Persero Medan. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila variabel efisiensi biaya tenaga kerja langsung ditingkatkan sebesar satu satuan Rp, maka laba bersih Y akan meningkat sebesar Rp 0,437. Universitas Sumatera Utara b. Variabel Efisiensi Overhead Pabrik X 2 memiliki nilai sig 0,044 0,05 artinya signifikan. Sedangkan t hitung = 2,035 dan t tabe l = 1,97867 sehingga t hitung t tabe l. Maka secara parsial variabel efisiensi biaya overhead pabrik berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih pada PTPN III Persero Medan. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila variabel efisiensi biaya tenaga kerja langsung ditingkatkan sebesar satu satuan Rp, maka laba bersih Y akan meningkat sebesar Rp 0,313. Variabel efisiensi biaya tenaga kerja langsung dan efisiensi biaya overhead pabrik secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih pada PTPN III Persero Medan, sehingga dapat dijelaskan pula bahwa jika perusahaan sudah melakukan efisiensi terhadap biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dengan baik, yaitu dengan meminimalkan biaya produksi tersebut ataupun dengan melakukan pengendalian terhadap biaya produksinya, sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba bersih yang tinggi. Secara parsial terlihat bahwa standardized coefficient dari variabel efisiensi biaya tenaga kerja langsung adalah 0,422, dan variabel efisiensi biaya overhead pabrik adalah sebesar 0,164. Variabel-variabel di atas menunjukkan bahwa variabel efisiensi biaya tenaga kerja langsung memiliki angka tertinggi, yang berarti variabel efisiensi biaya tenaga kerja langsung adalah yang paling dominan diantara kedua variabel tersebut. Artinya walaupun perusahaan telah melakukan efisiensi terhadap biaya overhead pabrik dengan baik, tetapi jika Universitas Sumatera Utara tidak melakukan efisiensi terhadap biaya tenaga kerja langsung dengan baik pula, maka laba bersih yang dihasilkan perusahaan tidak maksimal. Laba bersih akan baik jika efisiensi biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik telah dilakukan dengan baik.

E. Koefisien Determinan R