Perumusan Masalah Kerangka Konseptual

dihasilkan oleh PTPN III Persero Medan mengalami peningkatan pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 sedangkan dari laba bersih tahun 2008 samapai dengan 2009 mengalami penurunan. Persentase kenaikan dan penurunan laba bersih pada tahun 2006 sampai dengan 2009 adalah 12 sampai dengan 36. Biaya produksi yang terdiri dari biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik mengalami peningkatan sebesar 19 sampai dengan 32 untuk biaya tenaga kerja langsung, dan 15 sampai dengan 37 untuk biaya overhead pabrik. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Laba Bersih pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Apakah efisiensi biaya produksi yang terdiri efisiensi biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik berpengaruh terhadap laba bersih pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan?”.

C. Kerangka Konseptual

Laba atau keuntungan dapat didefinisikan dengan dua cara. Laba dalam ilmu ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang investor sebagai hasil penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman modal tersebut termasuk di dalamnya, biaya Universitas Sumatera Utara kesempatan sedangkan laba dalam akuntansi didefinisikan sebagai selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi Adie: 2010. Laba bersih ini dapat dihintung dengan menggunakan rasio Net Profit Margin. Margin ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mencetak laba bersih penjualan dikurangi semua biaya dan pajak. Rumusnya adalah laba bersih dibagi dengan penjualan laba bersihpenjualan. Semakin tinggi margin laba bersih semakin bagus karena itu berarti perusahaan mampu mencetak tingkat keuntungan yang tinggi. Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya memerlukan biaya produksi. Biaya produksi merupakan biaya yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu produk. Biaya produksi dalam suatu perusahaan dapat terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Menurut Carter 2006: 40 bahan baku adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu. Sedangkan overhead pabrik adalah semua biaya yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Perusahaan selalu berusaha menciptakan suatu produksi yang efisien sehingga pihak manajemen harus bekerja seoptimal mungkin dalam pengeluaran biaya produksi yaitu melakukan perencanaan yang matang serta senantiasa melakukan pengendalian biaya untuk menghindari pemborosan sehingga dapat Universitas Sumatera Utara menghasilkan laba yang optimal. Parkinson 1993: 147 mengemukakan bahwa laba adalah selisih antara biaya dan harga jual dari suatu produk. PTPN III Medan memiliki biaya produksi, yang terdiri dari biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, sedangkan untuk biaya bahan baku pada PTPN III Persero Medan ini tidak ada, karena PTPN III Persero Medan hanya membudidayakan tanaman kelapa sawit saja. Biaya produksi tersebut harus diefisienkan agar laba bersih yang maksimal dapat tercapai. Berdasarkan teori pendukung, maka kerangka konseptual pada penelitian ini dapat digambarkan: Sumber: Carter 2006, data diolah Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

D. Hipotesis