ukuran akibat pertimbangan tambahan penyusutan, tambahan penyelesaian dengan mesin. Penetapan kup, drag dan permukaan pisah adalah hal yang paling
penting untuk mendapatkan coran yang baik. Dalam hal ini dibutuhkan pengalaman yang luas dan pada umumnya harus memenuhi ketentuan-ketentuan
antara lain : 1.
Pola harus mudah dikeluarkan dari cetakan. 2.
Sistem saluran harus dibuat sempurna untuk mendapatkan aliran logam cair yang optimum.
3. Permukaan pisah lebih baik hanya satu bidang, permukaan pisah yang
terlalu banyak akan menghabiskan terlalu banyak waktu dalam proses.
2.7.1 Macam-macam pola
Pola mempunyai berbagai macam bentuk. Pada pemilihan macam pola, harus diperhatikan produktivitas, kualitas coran dan harga pola.
1. Pola pejal yaitu pola yang biasa dipakai, dimana bentuknya hampir serupa dengan bentuk coran. Pola pejal ini terdiri dari :
a. Pola Setengah. Pola ini dibuat untuk membuat cetakan dimana kup dan
dragnya simetri terhadap permukaan pisah.
Gambar 2.6 Pola Setengah
b. Pola Belahan. Pola ini dibelah ditengah untuk memudahkan
pembuatan cetakan. Permukaan pisahnya kalau mungkin dibuat satu bidang.
Gambar 2.7 Pola Belah
c. Pola Belahan Banyak. Pola dibagi menjadi tiga atau lebih untuk
memudahkan penarikan dari cetakan dan penyederhanaan pemasangan inti.
Gambar 2.8 Pola Belahan Banyak
d. Pola Tunggal. Bentuknya serupa dengan corannya, disamping itu
kecuali tambahan penyusutan, tambahan penyelesaian mesin dan kemiringan pola kadang-kadang dibuat menjadi satu dengan telapak
inti.
Gambar 2.9 Pola Tunggal
2. Pola pelat pasang. Merupakan pelat dimana pada kedua belahnya ditempelkan pola, demikian juga saluran turun pengalir, saluran masuk
dan penambah biasanya dibuat dari logam dan plastik.
Gambar 2.10 Pola pelat pasangan 3. Pola pelat kup dan drag. Pola diletakkan pada dua pelat demikian juga
saluran turun, pengalir, saluran masuk, dan penambah. Pelat tersebut adalah pelat kup dan drag. Kedua pelat dijamin oleh pena agar bagian atas
dan bawah dari coran menjadi cocok.
Gambar 2.11 Pola pelat kup dan drag Dari beberapa macam pola diatas, diambil kesimpulan bahwa pola yang
digunakan untuk perancangan pembuatan worm screw ini adalah jenis pola belah.
2.7.2 Penentuan penambahan pemisahan
Karena coran menyusut pada waktu pembekuan dan pendinginan, maka pembuat pola perlu mempergunakan mistar susut yang telah diperpanjang
sebelumnya sebanyak tambahan penyusutan pada ukuran pola dapat dilihat pada
tabel 2.3. Tabel 2.3 Tambahan penyusutan yang disarankan.
Tambahan Penyusutan Bahan
81000 Besi cor, baja cor tipis
91000 Besi cor , baja cor tipis yang banyak menyusut
101000 Sama dengan yang diatas dan alumunium
121000 Paduan alumunium, brons, baja cor, tebal 5 - 7 mm
141000 Kuningan kekuatan tinggi, baja cor
161000 Baja cor tebal lebih dari 10 mm
201000 Coran baja yang besar
251000 Coran baja besar dan tebal
Sumber : Prof.Ir. Tata Surdia M.S Met E, Prof.Dr.Kenji Chijiiwa, Teknik Pengecoran Logam, Penerbit PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1986, hal 52
2.7.3 Bahan-bahan untuk pola