Penentuan Tambahan Penyusutan Ukuran Pola

4.1.2 Jenis pola

Jenis pola yang dipilih dalam pembuatan worm screw ini adalah pola belahan. Pola belahan ini terdiri dari dua bagian yakni bagian atas yang disebut dengan kup dan bagian bawah disebut dengan drag.

4.1.3 Bahan tambahan

Pola yang telah dibentuk biasanya difinishing dengan menggunakan kertas pasir agar permukaannya lebih halus. Hal ini untuk mencegah agar serat kayu tidak lengket dengan pasir yang dapat merusak cetakan. Dan untuk menutupi pori- pori dari kayu maka pola diolesi dengan cat dempul.

4.2 Penentuan Tambahan Penyusutan

Tambahan penyusutan untuk baja cor kita peroleh dari tabel 2.3 yang kemudian ditambah dengan tambahan penyelesaian mesin yang diperoleh dari gambar 4.1 dibawah ini. Gambar 4.1 Tambahan penyelesaian mesin untuk coran baja Ø 1 6 2 Ø 1 5 Ø 1 2 Ø 1 Ø 6 3 Ø 3 5 215 28 240 210 28 195 36 195 42 50 145 Ø 3 7 Ø 1 1 Ø 8 226 28 110 230 28 36 42 1200 785 75 1 2 3 4 5 1 2 3 4

4.3 Ukuran Pola

Setelah penentuan tambahan tersebut maka hal yang harus dilakukan pada pembuatan pola adalah menentukan ukuran pola melalui perhitungan dengan memperhitungkan ukuran gambar rancangan dengan nilai penyusutan dan tambahan permesinan. Berikut merupakan perhitungan ukuran pola dari Worm Screw dengan nilai penyusutan dan tambahan permesinan. Tambahan penyusutan untuk besi cor adalah sebesar 201000 dari ukuran sebenarnya diambil pada tabel 2.3 tambahan penyusutan yang disarankan. Gambar 4.2 menunjukkan ukuran Worm Screw yang direncanakan dari hasil perhitungan pada BAB III. Gambar 4.2 Ukuran worm screw yang direncanakan Dan untuk menghitung ukuran pola maka poros dibedakan menjadi 4 bagian utama. Gambar 4.3 Pembagian poros untuk perhitungan ukuran pola Dimensi pola poros dari kup adalah : • Panjang pola untuk poros : Lp = TPk TPm L TPs L + + + . ……………………..... literatur 1, hal. 53 • Diameter pola untuk poros : D p = TPk TPm D TPs D + + + . …………………….... literatur 1, hal. 53 Dimana : Lp = Panjang pola untuk poros Dp = Diameter pola untuk poros L = Panjang poros yang dirancang D = Diameter poros yang dirancang TPs = Tambahan penyusutan yang disarankan TPm = Tambahan untuk pengerjaan mesin yang kasar TPk = Tambahan untuk permukaan kup • Poros 1 Panjang =     + +       + 7 2 115 . 1000 20 115 = 126,3 mm Diameter =     + +       + 7 2 81 . 1000 20 81 = 91,62 mm • Poros 2 Panjang =     + +       + 7 2 55 . 1000 20 55 = 65,1 mm • Poros 3 Panjang =     + +       + 7 2 5 , 392 . 1000 20 5 , 392 = 409,35 mm Diameter =     + +       + 7 2 55 . 1000 20 55 = 65,1 mm • Poros 4 Panjang =     + +       + 7 2 5 , 37 . 1000 20 5 , 37 = 47,25 mm Diameter =     + +       + 7 2 40 . 1000 20 40 = 49,80 mm Dimensi pola daun untuk kup adalah : • Tinggi pola untuk daun : tp = TPk TPm t TPs t + + + . ………...………...…….. literatur 1, hal. 53 • Lebar pola untuk daun : lp = TPk TPm l TPs l + + + . …………...……...…….. literatur 1, hal. 53 J =           − −       − − + − − 2 2 . b b a a b a b a lp l lp l J TPs J ....…. literatur 1, hal. 53 Dimana : tp = Tinggi pola untuk daun lp = Lebar pola untuk daun J = Jarak daun untuk pola J a-b = Jarak antar daun yang berdekatan t = Tinggi daun yang dirancang l = Lebar daun yang dirancang lp a = Lebar pola daun awal lp b = Lebar pola daun akhir l a = Lebar daun awal yang berdekatan yang dirancang l b = Lebar daun akhir yang berdekatan yang dirancang TPs = Tambahan penyusutan yang disarankan TPm = Tambahan untuk pengerjaan mesin yang kasar TPk = Tambahan untuk permukaan kup • Daun 1 Tinggi =     + +       + 7 2 5 , 152 . 1000 20 5 , 152 = 164,55 mm Lebar =     + +       + 7 2 28 . 1000 20 28 = 37,56 mm • Daun 2 Tinggi =     + +       7 2 5 , 153 . 1000 20 5 , 153 = 165,57 mm Lebar =     + +       + 7 2 28 . 1000 20 28 = 37,56 mm Jarak 1-2 =           − −       − −       + 2 28 56 , 37 2 28 56 , 37 240 . 1000 20 240 =235,24 mm • Daun 3 Tinggi =     + +       + 7 2 5 , 153 . 1000 20 5 , 153 = 165,57 mm Lebar =     + +       + 7 2 36 . 1000 20 36 = 45,72 mm Jarak 2-3 =           − −       − −       + 2 36 72 , 45 2 28 56 , 37 210 . 1000 20 210 =204,56 mm • Daun 4 Tinggi =     + +       + 7 2 5 , 153 . 1000 20 5 , 153 = 165,57 mm Lebar =     + +       + 7 2 42 . 1000 20 42 = 51,84 mm Jarak 3-4 =           − −       − −       + 2 42 84 , 51 2 36 72 , 45 195 . 1000 20 195 =189,12 mm • Daun 5 Tinggi =     + +       + 7 2 5 , 153 . 1000 20 5 , 153 = 165,57 mm Lebar =     + +       + 7 2 50 . 1000 20 50 = 60 mm Jarak 4-5 =           − −       − −       + 2 50 60 2 42 84 , 51 195 . 1000 20 195 = 188,98 mm Dimensi pola poros dari drag adalah : • Panjang pola untuk poros : Lp = TPd TPm L TPs L + + + . ………………………. literatur 1, hal. 53 • Diameter pola untuk poros : D p = TPd TPm D TPs D + + + . .....………………….. literatur 1, hal. 53 Dimana : Lp = Panjang pola untuk poros D p = Diameter pola untuk poros L = Panjang poros yang dirancang D = Diameter poros yang dirancang TPs = Tambahan penyusutan yang disarankan TPm = Tambahan untuk pengerjaan mesin yang kasar TPd = Tambahan untuk permukaan drag • Poros 1 Panjang =     + +       + 5 2 115 . 1000 20 115 = 124,3 mm Diameter =     + +       + 5 2 81 . 1000 20 81 = 89,62 mm • Poros 2 Panjang =     + +       + 5 2 55 . 1000 20 55 = 63,1 mm • Poros 3 Panjang =     + +       + 5 2 5 , 392 . 1000 20 5 , 392 = 407,35 mm Diameter =     + +       + 5 2 55 . 1000 20 55 = 63,1 mm • Poros 4 Panjang =     + +       + 5 2 5 , 37 . 1000 20 5 , 37 = 45,25 mm Diameter =     + +       + 5 2 40 . 1000 20 40 = 47,8 mm Dimensi pola daun dari drag adalah : • Tinggi pola untuk daun : tp = TPd TPm t TPs t + + + . ……………...…..….. literatur 1, hal. 53 • Lebar pola untuk daun : lp = TPd TPm l TPs l + + + . ...…………......…….. literatur 1, hal. 53 Dimana : tp = Tinggi Pola untuk daun lp = Lebar Pola untuk daun t = Tinggi daun yang dirancang l = Lebar daun yang dirancang TPs = Tambahan Penyusutan yang disarankan TPm = Tambahan untuk pengerjaan mesin yang kasar TPd = Tambahan untuk permukaan drag • Daun 1 Tinggi =     + +       + 5 2 5 , 152 . 1000 20 5 , 152 = 162,55 mm Lebar =     + +       + 5 2 4 . 1000 20 4 = 11,08 mm • Daun 2 Tinggi =     + +       + 5 2 5 , 153 . 1000 20 5 , 153 = 163,57 mm Lebar =     + +       + 5 2 28 . 1000 20 28 = 35,56 mm Jarak 1-2 =           − −       − −       + 2 28 56 , 35 2 4 08 , 11 226 . 1000 20 226 = 223,2 mm • Daun 3 Tinggi =     + +       + 5 2 5 , 153 . 1000 20 5 , 153 = 163,57 mm Lebar =     + +       + 5 2 28 . 1000 20 28 = 35,56 mm Jarak 2-3 =           − −       − −       + 2 28 56 , 35 2 28 56 , 35 240 . 1000 20 240 =237,24 mm • Daun 4 Tinggi =     + +       + 5 2 5 , 153 . 1000 20 5 , 153 = 163,57 mm Lebar =     + +       + 5 2 36 . 1000 20 36 = 43,72 mm Jarak 3-4 =           − −       − −       + 2 36 72 , 43 2 28 56 , 35 210 . 1000 20 210 =206,56 mm • Daun 5 Tinggi =     + +       + 5 2 5 , 153 . 1000 20 5 , 153 = 163,57 mm Lebar =     + +       + 5 2 42 . 1000 20 42 = 49,84 mm Jarak 4-5 =           − −       − −       + 2 42 84 , 49 2 36 72 , 43 195 . 1000 20 195 =191,12 mm Maka dimensi total dari pola poros pada kup dan drag adalah : • Panjang total pola poros : P T = P k + P d • Diameter total pola poros : D T = D k + D d Dimana : P T = Panjang total poros D T = Diameter total poros P k = Panjang poros untuk kup P d = Panjang poros untuk drag D k = Diameter poros untuk kup D d = Diameter poros untuk drag • Poros 1 Panjang = 126,3 mm + 124,3 mm = 250,6 mm Diameter = 91,62 mm + 89,62 = 181,24 mm 38 236 205 38 190 46 189 52 60 250 128 816 92 1288 Ø66 11 36 36 44 50 1288 • Poros 2 Panjang = 65,1 mm + 63,1 mm = 128,2 mm • Poros 3 Panjang = 409,35 mm + 407,35 mm = 816,7 mm Diameter = 65,1 mm + 63,1 mm = 128,2 mm • Poros 4 Panjang = 47,25 mm + 45,25 mm = 92,5 mm Diameter = 49,8 mm + 47,8 mm = 97,6 mm Dari perhitungan diatas maka pada gambar 4.4 ditunjukkan ukuran untuk pola kup Gambar 4.4 Ukuran worm screw untuk pola kup Dari perhitungan diatas maka pada gambar 4.5 ditunjukkan ukuran untuk pola drag Gambar 4.5 Ukuran worm screw untuk drag Dan dari perhitungan keseluruhan maka diperoleh ukuran untuk pola worm screw 11 38 236 205 38 190 46 189 52 60 36 36 44 50 Ø 1 8 9 92 1288 250 128 816 Ø 1 2 8 Gambar 4.6 Ukuran pola worm screw 4.4 Sistem Saluran 4.4.1 Saluran turun