2.10.2 Pengujian terak
a. Pengujian dengan perbandingan warna Dengan jalan membandingkan warna terak dengan warna standar terak
yang komposisinya telah diketahui, maka dapat diperkirakan kebasaan, kadar oksidasi besi dan kadar oksidasi mangan.
b. Pengujian dengan perbandingan rupa Baja cair disiduk dengan sendok dan dituang kedalam cetakan baja
berdiameter 115 mm dan dalamnya 20 mm, setelah membentuk warna, pola, struktur, gelembung pada permukaan dan permukaan patahan diteliti untuk
memperkirakan kebebasan dari kemampuan oksidasinya. c. Pengujian penghilang oksida
Setelah pengadukan cairan baja dengan terak didalam ladel, baja dituangkan dengan hati-hati kedalam cetakan logam atau cetakan pasir. Pada saat
yang sama dilakukan pengukuran untuk mengetahui temperatur cairan. Permukaan patahan, permukaan coran yang membeku diperiksa.
d. Pengujian kerapuhan merah Pengujian ini dipakai sebagai pengujian yang praktis untuk menentukan
kadar fosfor dan kadar oksidasi besi. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa posfor menyebabkan baja menjadi getas dan oksida besi menyebabkan retakan
batas butir. Batang uji yang dibor dan ditempa dilanjutkan dengan penempaan sampai dibawah 2 mm dan retakan diamati, yang kemudian dibandingkan dengan
batang uji standar.
BAB III PERENCANAAN WORM SCREW
3.1 Worm screw
Worm screw merupakan bagian penting pada pabrik kelapa sawit yang
terdiri dari screw press dan screw konfeyor. Worm screw berfungsi untuk memindahkan sekaligus memeras adukan buah sawit. Pemerasan ini terjadi karena
putaran dari worm screw sehingga adukan tadi terbawa mulai dari pangkal screw press
hingga ke ujung dan akibat penyempitan dari picth dan kanus maka adukan akan tertekan dan memisahkan cairan minyak dari ampas. Sedangkan screw
konfeyor untuk memindahkan buah maupun ampas kelapa sawit, dimana
pemindahan ini terjadi karena putaran dari screw konfeyor.
Gambar 3.1 Worm screw
3.2 Perhitungan Kapasitas Olahan
Kapasitas olahan screw press yang direncanakan 10 ton TBSjam. Pada kapasitas olahan terjadi penyusutan antara lain.