BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1. Pemeriksaan
a. Pengertian Pemeriksaan
Secara umum pengertian pemeriksaan adalah proses perbandingan antara kondisi dan kriteria. Kondisi yang dimaksud disini adalah
kenyataan yang ada atau keadaan yang sebenarnya yang melekat pada objek yang diperiksa. Sedangkan kriteria adalah tolak ukur, yaitu hal
yang seharusnya terjadi atau hal yang seharusnya melekat pada objek yang diperiksa.
Menurut Mulyadi 2002 ; 40 , definisi pemeriksaan adalah : “Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengvaluassi
bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuain
antara pernyataan tersebut dengan criteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan”.
Pemeriksaan dilakukan dalam rangka pengendalian suatu kegiatan yang dijalankan oleh suatu unit usaha tertentu. Oleh karena itu,
pemeriksaan merupakan bagian dari pengawasan sedangkan pengawasan merupakan bagian dari pengendalian. Suatu pengawasan akan
menghasilkan temuan-temuan yang memerlukan tindak lanjut. Apabila keseluruhan tindak lanjut itu dilakksanakan, maka keseluruhan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
tersebut merupakan pengendalian. Akan tetapi bilamana tindak lanjut tidak dilaksanakan maka tetap dinamakan pengawasan.
b. Jenis Pemeriksaan
Alvin A. Arens, Raandel J. Elder dan Mark S. Beasley 2003 ;13- 15 dalam bukunya “Auditing And Assurance Services” membedakan jenis
pemeriksaan sebagai berikut : 1.
Operational Audits Pemeriksaan Operasional Pemeriksaan opersaional adalah salah satu jenis pemeriksaan yang
dilakukan terhadap prosedur, metode, dan operasi kegiatan suatu entitas untuk menilai efektivitas dan efesiensi kegiatan entitas
tersebut. Pada akhir pemeriksaan operasional diajukan saran-saran rekomendasi yang ditujukan kepada pihak manajemen
peruasahaan. Tujuannya untuk memperbaiki jalannya operasi perusahaan tersebut. Ruang lingkup pemeriksaan operasional tidak
terbatas pada masalah-masalah akuntansi saja, melainkan dapat meliputi evaluasi terhadap struktur organisasi, metode produksi,
pemasaran hasil produksi, dan bidang lainnya yang menjadi keahlian pemeriksaan.
2. Compliance Audits Pemeriksaan Ketaatan
Pemeriksaan ketaatan adalah suatu proses pemerikasaan atas ketaatan perusahaan yang berssangkutan terhadap pelaksanaan
peraturan, prosedur, kontrak yang ditetapkan oleh pihak berwenang, baik pemerintah maupun manajemen perusahan itu
sendiri. Hasil pemeriksaan ketaatan semuanya dilaporkan kepada pimpinan perusahaan.
3. Financial Statement Audits Pemeriksaan Laporan Keuangan
Pemeriksaan laporan keuangan adalah proses pemeriksaan yang dilakkukan atas laporan suatu organisasi atau perusahaan dengan
tujuan untuk memberikan pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan tersebut dimana criteria yang berlaku adalah
Standar Akuntansi Keuangan SAK untuk Indonesia atau secara internasional dikenal sebagai Generally Accepted Acounting
Principles GAAP.
Universitas Sumatera Utara
2. Pemeriksaan Operasional a. Pengertian Pemeriksaan Operasional
Menurut Sukirno Agoes dalam bukunya “Auditing Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik”, pengertian pemeriksaan
operasional adalah : “Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu peerusahaan,
termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan
operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis. Agoes, 2004:175”.
b. Tujuan Pemeriksaan Operasional
Tujuan pemeriksaan operasional Sukirno Agoes dalam bukunya “Auditing Pemeriksaan Akuntan oleh kantor Akuntan Publik”, yaitu :
1. Untuk menilai kinerja performance dan manajemen dann
berbagai fungsi dalam perusahaan. 2.
Untuk menilai apakah berbagai sumber daya manusia,mesin,dana, harta lainnya yang dimiliki perusahaan
telah digunakan secara efisien dan ekonomis.
3. Untuk menilai apakah efektifitas perusahaan dalam mencapai
tujuan objectives yang telah ditetapkan oleh top management. 4.
Untuk dapat memeberikan rekomendasi kepada top management untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
terdapat dalam penerapan pengendalian intern, sistem pengendalian manajemen, dan prosedur operasional
perusahaan, dalam rangka meningkatkan efisiensi keekonomisan dan efektifitas dari kegiatan operasi perusahaan.
Agoes, 2004 : 175
c. Kriteria Pemeriksaan operasional