2. Pemeriksaan Operasional a. Pengertian Pemeriksaan Operasional
Menurut Sukirno Agoes dalam bukunya “Auditing Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik”, pengertian pemeriksaan
operasional adalah : “Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu peerusahaan,
termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan
operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis. Agoes, 2004:175”.
b. Tujuan Pemeriksaan Operasional
Tujuan pemeriksaan operasional Sukirno Agoes dalam bukunya “Auditing Pemeriksaan Akuntan oleh kantor Akuntan Publik”, yaitu :
1. Untuk menilai kinerja performance dan manajemen dann
berbagai fungsi dalam perusahaan. 2.
Untuk menilai apakah berbagai sumber daya manusia,mesin,dana, harta lainnya yang dimiliki perusahaan
telah digunakan secara efisien dan ekonomis.
3. Untuk menilai apakah efektifitas perusahaan dalam mencapai
tujuan objectives yang telah ditetapkan oleh top management. 4.
Untuk dapat memeberikan rekomendasi kepada top management untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
terdapat dalam penerapan pengendalian intern, sistem pengendalian manajemen, dan prosedur operasional
perusahaan, dalam rangka meningkatkan efisiensi keekonomisan dan efektifitas dari kegiatan operasi perusahaan.
Agoes, 2004 : 175
c. Kriteria Pemeriksaan operasional
Beberapa kriteria pemeriksaan operasional : a
Historical Performance Kinerja Masa Lampau
Universitas Sumatera Utara
Kriteria ini ditentukan berdasarkah hasil yang actual dari periode sebelumnya, untuk mengetahui apakah hasilyang dicapai sekarang
menjadi lebih baik atau lebih buruk. b
Benchmarking or Comparable Performance Kinerja Perusahaan Sejenis yang Dapat Diperbandingkan
Kriteria ini ditetapkan berdasarkan hasil yang dicapai perusahaan lain yang bergerak dibidang industry yang sama.
c Engineering Standars Standar Teknik
Kriteria ini ditetapkan berdasarkan standar teknik, seperti menggunakan time and motion study untuk menentukan tingkat
output yang dihasilkan. d
Discussion and Agreement Diskusi dan Kesepakatan Merupakan kriteria yang ditetapkan berdasarkan hasil diskusi dan
persetujuan bersama antara manajemen dan pihak-pihak yng terlibat dalam pelaksanaan pemeriksaan operasional.
d. Tahapan Pemeriksaan Operasional
a Perencanaan.
Pemeriksaan mengumpulkan informasi mengenai jenis-jenis aktifitas perusahaan itu, sifat dan penting atau tidaknya aktivitas
tersebut, dan informasi umum lainnya untuk membantu rencana di bagian awal pemeriksaan.
Universitas Sumatera Utara
b Program Kerja
Pemeriksa menyiapkkan program pemeriksaan operasional dan rencana kerja untuk pemeriksaan pendahuluan dari setiap ativitas
yang akan diperiksa pada tahap perencanaan. c
Kerja Lapangan Pemeriksa menganalisa operasi-operasi untuk menentukan tingkat
efekktivitas dari manajeman kontrol yang bersangkutan. d
Pengembangan Temuan dan Rekomendasi e
Laporan Pemeriksa menyiapkan hasil pelaporan tergantung pada hasil
pemeriksaan. Tujuan Laporan ini adalah untuk membawa hasil pemeriksaan untuk diperhatikan oleh orang-orang yang
berkepentingan atau bertanggungjawab atas temuan-temuan tersebut.
3. Pengendalian Intern a. Pengertian Pengendalian Intern
Pengendalian intern yang digunakan dalam suatu entitas merupakan faktor yang menentukan keandalan laporan keuangan yang
dihasilkan oleh entitas. Oleh karena itu, sebelum auditor melaksanakan pemeriksaan secara mendalam atas informasi yang tercantum dalam
laporan keuangan, standar pekerjaan lapangan kedua mengharuskan auditor memahami pengendalian intern yang berlaku dalam entitas.
Universitas Sumatera Utara
Suatu pengendalian yang efektif dapat dimulai berdasarkan faktor kebijakaan manajemen dalam perusahaan haruslah tetap mengacu kepada
hokum dan peraturan. Selain itu pengendalian seharusnya berdasarkan sktruktur daya, pendapatan, pengeluaran, biaya, organisasi haruslah
memiliki sistem pengendalian dan prosedur yang baik agar tujuan dari pengendalian.
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik yang dikutip oleh Ikatan Akuntan Indonesia, pengertian pengendalian intern adalah :
Suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan
keyakinan memadai tentang pencapaian tga golongan tujuan berikut ini : a keandala pelaporan keuangan, b efektivitas dan
efesiensi operasi, c kepatuhan terhadap hokum dan peraturan yang berlaku. IAI, 2001 : 319.2
b. Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Terdapat lima unsur dasar dalam pengendalian intern yang dirancang dan digunakan oleh manajemen untuk memberikan keyakinan
yang memadai bahwa tujuan pengendalian dapat dipenuhi. Lima unsur pengendalian tersebut yaitu :
1 Lingkungan Pengendalian.
Lingkungan pengendalian intern terdiri dari tindakan, kebijaksanaan dan prosedur yang mencerminkan keseluruhan sikap
manajemen puncak, direktur dan pemilik terhadap pengendalian. Jika manajemen puncak mengganggap pengendalian penting, maka personil
lain dalam perusahaan itu akan mengerti dan menanggapi secara seksama
Universitas Sumatera Utara
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Apabila anggota perusahaan mengganggap bahwa pengendalian bukan masalah yang penting bagi
manajemen, maka dapat dipastikan bahwa tujuan pengendalian itu tidak akan tercapai secara efektif.
Pengendalian intern dapat berfungsi dengan baik apabila pegawai memiliki kecakapan dan kejujuran dengan kualitas yang
diperlukan masing-masing bagian. Dalam hal ini sudah terdapat dalam perusahaan ini dimana calon pegawai harus diseleksi dan dites dengan
seksama agar orang-orang yang akan bekerja di perusahaan ini memenuhi syarat, disamping mempunyai latar belakang pendidikan, pengalaman
kerja, calon pegawai juga mempunyai kepribadian yang menarik, simpatik, dan mempunyai pergaulan yang luas serta berinisiatif dan sanggup
mandiri. Setelah diterima diberikan pelatihan sesuai dengan tugas yang akan dilakukannya di dalam perusahaan.
2 Penilaian resiko.
Penilaian risiko untuk pelaporan keuangan adalah identifikasi manajemen dan analisis risiko yang relevan untuk penyusunan laporan
keuangan sesuai dengan GAAP. 3
Aktivitas pengendalian. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur, selain
yang termasuk dalam urutan empat komponen, yang membantu memastikan bahwa tindakan perlu diambil untuk mengatasi risiko dalam
Universitas Sumatera Utara
pencapaian objectivies entitas itu. Ada banyak kegiatan pengendalian berpotensi seperti di setiap lembaga.
4 Informasi dan komunikasi.
Tujuan informasi akuntansi entitas dan komunikasi adalah untuk memulai merekam, memproses, dan melaporkan transaksi entitys
dan untuk mempertahankan akuntabilitas atas aktiva yang bersangkutan. 5
Pemantauan Kegiatan pemantauan menangani penilaian yang berkelanjutan
atau berkala terhadap kualitas kinerja pengendalian internal oleh manajemen untuk detrmine bahwa kontrol operasi sebagaimana dimaksud
dan bahwa mereka yang diubah sesuai dengan perubahan kondisi. Informasi untuk penilaian dan modifikasi berasal dari berbagai sumber,
termasuk studi kontrol internal yang telah ada, laporan auditor internal, kecuali melaporkan kegiatan pengendalian, laporan oleh lembaga regulator
seperti bank regulasi, umpan balik dari personil operasi dan kepatuhan dari pelanggan tentang biaya penagihan.
4. Fungsi Kepegawain dan Sistem Penggajian a. Pengertian Kepegawaian dan Sistem Penggajian
Menurut Malayu S. P Hasibuan dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia” pengertian pegawai adalah :
Seseorang pekerja tetap yang bekerja dibawah perintah orang lain dan mendapat kompensasi serta jaminan yang besarnya telah
ditetapkan atau asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Malayu S.P Hasibuan,2002 : 41 Transaksi penggajian merupakan bagian dari siklus kepegawaian
yang dimulai dari pengangkatan seorang pegawai dan berakhir dengan pembayaran kepada pegawai atas pekerjaan yang mereka berikan.
Pengertian gaji disini meliputi gaji salary dan upah wages. Pengertiani gaji menurut Mulyadi dalam buku “Auditing” adalah :
Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mmpunyai jenjang jabatan
manager, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran aras penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana buruh.
Umumnya gaji dibayar tetap per bulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan
produk yang dihasilkan oleh karyawan. Mulyadi,2001 : 377
b. Fungsi Dalam Sistem Penggajian
Agar prosedur pengendalian intern atas gaji dapat tercapai diperlukan pemisahan fungsi :
a Kepegawaian dan Penempatan Pegawai
Bagian Kepegawaian menyediakan sumber yang independen untuk wawancara dan perekrutan pegawai yang cakap. Bagian ini
merupakan sumber catatan yang independen untuk verifikasi intern atas gaji. Daari sudut pandang audit, pengendalian intern yang
paling penting dalam kepegawaian meliputi metode formal dalam memberitahu petugas pengelola waktu dan penyiapan pembayaran
atas gaji pegawai baru, otorisasi inisial dan perubahan periodic atas
Universitas Sumatera Utara
ringkat pembayaran dan tanggal pemutusan hubungan kerja. Pengendalian dalam sistem ini meliputi pemisahan tugas secara
khusus dan penyelidikan yang memadai atas kompetensi dan kejujuran pegawai baru.
b Pengelolaan Waktu dan Penyiapan Pembayaran Gaji
Fungsi ini memiliki keputusan utama dalam audit atas penggajian karena langsung mempengaruhi beban gaji untuk periode yang
bersangkutan. Fungsi ini mencakup :
1. Penyiapan kartu absen pegawai
2. Pengikhtisaran dan perhitungan gaji kotor, potongan dan gaji
bersih. 3.
Penyiapan cek gaji 4.
Penyiapan catatan gaji c
Pembayaran Gaji Pengendalian mencakup pembatasan otorisasi penandatanganan
cek kepada pegawai yang bertanggungjawab yang tidak memiliki akses terhadap pengelolaan waktu atau penyiapan pembayaran gaji,
distribusi pembayaran gaji oleh seseorang yang tidak terlibat dalam fungsi penggajian lainnya, penyetoran kembali gaji yang tidak
diambil.
Universitas Sumatera Utara
d Penyiapan Surat Pemberitahuan dan Pembayaran Pajak
SPT yang cermat dan tepat waktu diperlukan untuk menghindari sanksi dan tuntutan pidana terhadap perusahaan. Pengendalian
yang paling penting dalam penyiapan SPT ini adalah seperangkat kebijakan dengan baik mengindikasikan kapan setiap formulir
harus diarsip.
c. Pencatatan Atas Sistem Penggajian