d
Gambar II.2.2.2
II.2.2.2 Kolom dengan Kedua Ujungnya berupa Sendi
Pada suatu kasus kolom dengan kedua ujungnya berupa sendi gambar II.2.2.2, tampak dari kesimetrisannya bahwa tiap setengah panjang batang adalah
mirip dengan batang pada gambar II.2.2.2. Karena itu beban kritis pada kasus ini diperoleh dengan mensubtitusikan l2 untuk besaran l dalam persamaan, yang
memberikan =
= =
II.2.2.2a Kasus suatu batang dengan kedua ujung berupa sendi, mungkin dianggap
lebih sering dalam prakteknya dari yang lain. Kasus ini disebut “kasus dasar” fundamental case dari tekuk batang yang prismatic.
Universitas Sumatera Utara
Gambar II.2.2.3
II.2.2.3 Kolom dengan Kedua Ujungnya Terjepit
Bila kedua ujung kolom berupa jepitan gambar II.2.2.3, maka ada momen-momen reaksi yang mencegah ujung-ujung kolom dari perputaran selama
tekukan terjadi. Momen-momen ujung dan gaya-gaya tekan aksial adalah ekivalen dengan gaya-gaya P yang bekerja eksentris seperti ditunjukkan pada gambar.
Titik-titik peralihan ditempatkan dimana garis kerja gaya P memotong kurva lengkungan, sebab pada titik-titik ini momen lentur adalah nol.
Titik-titik peralihan dan titik tengah bentang membagi batang atas empat bagian yang sama, yang masing-masing mirip dengan batang pada gambar . oleh
karena itu beban kritis dalam kasus ini diperoleh dengan mensubtitusikan l4 untuk besaran l, yaitu:
II.2.2.3a II.2.2.3b
Universitas Sumatera Utara
a b
Gambar II.2.2.4
dimana, Penyelesaian dari persamaan ini adalah :
II.2.2.3c Dari syarat batas :
y = 0 pada x = 0 y = 0 pada x = 0 didapat ;
, dan Sehingga :
II.2.2.3d II.2.2.3e
Maka didapat : =
II.2.2.3f
II.2.2.4 Kolom dengan Kedua Uujung Terjepit tetapi salah satu dapat
bergeser arah Lateral
Universitas Sumatera Utara
Gambar II.2.2.5
Pada gambar II.2.2.4a tampak bahwa kolom bebas gerak arah lateral pada ujung atas tetapi dikendalikan sedemikian rupa, sehingga garis singgung pada
kurva elastic tetap tegak. Dengan adanya titik peralihan pada pertengahan bentang gambar II.2.2.4b, beban kritis didapatkan dengan mensubtitusikan l2 untuk l
dalam persamaan II.2.2.1e, dan dengan demikian dalam kasus ini juga berlaku rumus II.2.2.2a.
II.2.2.5 Kolom dengan ujung-ujung Terjepit dan Sendi