II.1.2 Stabilitas dari Struktur Kolom
Analisa stabilitas suatu struktur batang berkaitan erat dengan masalah kesetimbangan. Oleh karena itu pemahaman terhadap masalah kesetimbangan
merupakan suatu hal yang penting. Konsep dari stabilitas sering diterangkan dengan menganggap
kesetimbangan dari bola pejal dalam beberapa posisi seperti gambar 2.1.3.
Gambar II.1.2a Stabilitas
Sumber : Alexander Chajes, “ Principles of Stability Theory ” Walaupun bola dalam keadaan setimbang pada posisinya masing-masing,
dalam pengamatan memperlihatkan adanya perbedaan dari ketiga keadaan tersebut.
- Posisi a
Bola berada pada permukaan yang cekung maka bila diberikan gangguan kecil dx, bola akan kembali keposisi semula setelah berisolasi beberapa kali.
Keadaan kesetimbangan ini disebut dengan kesetimbangan stabil. -
Posisi b Apabila bola berada pada permukaan yang datar, bila diberikan gangguan kecil dx
maka gangguan kecil ini tidak akan merubah gaya-gaya kesetimbangan maupun energy potensial bola. Keadaan kesetimbangan ini disebut dengan kesetimbangan
netral.
Universitas Sumatera Utara
- Posisi c
Bila bola berada pada permukaan yang cembung, diberikan gangguan kecil dx maka akan terjadi pergeseran mendadak progressive movement . Kese
timbangan ini disebut dengan kesetimbangan tidak stabil.
Gambar II.1.2b Tekuk
- Batang a, diberi muatan
kecil, dari samping dimuati Q yang menekan batang maka akan terjaid lenturan . Bila gaya Q dihilangkan,
lenturan hilang dan batang lurus kembali. Peristiwa ini disebut dengan bola dalam tempat yang cekung.
- Batang b, ditekan dengan
, dimana . Dari samping ditekan Q
maka terjadi lenturan , Q dihilangkan tetapi masih tetap ada. Keadaan ini disebut “indifferent”. Gaya
disebut gaya , sedangkan tegangan
ss yang timbul dalam luas tampang disebut tegangan kritis
.
Universitas Sumatera Utara
- Batang c, ditekan dengan
, dimana tetapi masih dalam batas
batang belum patah. Dari samping ditekan Q bahkan lebih kecil dari pada Q pada keadaan a. lengkung yang timbul akan menjalar terus sampai
batang itu patah. Peristiwa ini disebut “Labil”
II.1.3 Jenis-jenis Kegagalan Batang Tekan