Berdasarkan bentuk penampang patahan pada metal dasar pada hasil pengujian kekuatan tarik pada Gambar 4.2 di atas menunjukkan bahwa patahan
yang terjadi pada baja ST
37
merupakan patahan ulet. Hal ini dapat dijelaskan dalam gambar di bawah ini tentang skematis terjadinya perpatahan ulet pada
metal dasar yang diberikan gaya tarik :
Sumber : Wiryosumarto dan Okumura 2004 Gambar 4.3 Tahapan terjadinya perpatahan ulet pada sampel uji tarik pada metal
dasar Keterangan : a Penyempitan awal
b Pembentukan rongga-rongga kecil cavity c Penyatuan rongga-rongga membentuk suatu Retakan
d Perambatan retak e Perpatahan geser akhir pada sudut 45°.
4.2 Pengujian Tarik Spesimen Las Original
Proses pengelasan terjadi karena adanya las busur listrik yang terbentuk antara logam induk dan ujung elektroda, karena panas dari busur, maka logam
induk dan ujung elektroda tersebut sampai mencapai titik cairnya, sehingga membentuk manik cairan las weld pool. Kemudian mendinginkan cairan las dan
logam induk turun hingga mencapai temperatur kamar dan bilamana diperlukan dapat dilakukan proses perlakuan panas heat treatment terhadap sambungan las.
Tahapan-tahapan proses pengelasan tersebut akan menyebabkan terjadinya siklus termal dan dapat menimbulkan perubahan metalurgi yang rumit, deformasi dan
tegangan-tegangan termal ataupun cacat pada logam las. Siklus termal yaitu siklus pemanasan dan pendinginan pada daerah sambungan dan daerah sekitarnya.
Universitas Sumatera Utara
Perubahan metalurgi yang paling penting dalam pengelasan adalah struktur mikro yang akan menentukan sifat-sifat mekanis sambungan las. Pada
umumnya struktur mikro yang terjadi tergantung pada komposisi kimia dari logam pengisi, logam induk atau metal dasar ataupun proses pengerjaan material
sebelumnya,teknik pengelasan yang diterapkan, dan proses perlakuan panas yang diberikan pada hasil pengelasan.
Pada proses pengelasan diawali dengan adanya las busur listrik yang terbentuk antara logam induk dan ujung elektroda, karena panas dari busur, maka
logam induk dan ujung elektroda tersebut sampai mencapai titik cairnya, sehingga membentuk manik cairan las weld pool. Selanjutnya setelah lebur dan terjadi
ikatan, kemudian diikuti dengan tahap pembekuan solidfication. Sumber panas dalam proses pengelasan merupakan titik yang selalu bergerak, maka setiap titik
dari logam induk yang ada disekitar lasan akan mengalami proses pemanasan dan pendinginan yang berbeda.
Tahap selanjutnya adalah proses pendinginan dan pembekuan logam yang terjadi walaupun ada juga sebagian panas diserap oleh udara luar secara konveksi
maupun konduksi. Oleh karena penyerapan energi panas oleh logam induknya sendiri yang umumnya dengan laju yang cukup cepat, maka kadang-kadang
keadaan ini disebut Quench rate. Quench rate dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut : a. Jenis material
b. Bentuk sambungan
c. Ketebalan material