Pertambahan Panjang Elongation Tiap Spesimen Batas Proporsional Proportional Limit Tiap Spesimen

5.3 Pertambahan Panjang Elongation Tiap Spesimen

Pertambahan panjang atau elongation merupakan kemampuan material untuk mengalami pertambahan panjang melar sebelum material tersebut mengalami fracture patah. Tabel. 5.4 Data hasil pengujian tarik elongation tiap spesimen Gambar 5.3 Diagram data hasil pengujian tarik elongation tiap spesimen Nilai pertambahan panjang untuk metal dasar adalah 40,10 . Nilai pertambahan panjang untuk kelompok welding adalah 23,89 , ini berarti mengalami penurunan sebesar 40,42 dari kelompok metal dasar. Nilai pertambahan panjang untuk kelompok hardening adalah 15,43 , hal ini berarti mengalami penurunan sebesar 61.52 dari kelompok metal dasar dan sebesar 35,41 dari kelompok welding. Nilai pertambahan panjang untuk kelompok full annealing adalah 19,20 , hal ini berarti mengalami penurunan sebesar 52,12 dari kelompok metal dasar, mengalami penurunan sebesar 19,63 dari kelompok welding dan juga mengalami peningkatan sebesar 24,43 dari kelompok hardening. Universitas Sumatera Utara

5.4 Batas Proporsional Proportional Limit Tiap Spesimen

Tabel. 5.5 Data hasil pengujian tarik prop. limit tiap spesimen Gambar 5.4 Diagram data hasil pengujian tarik prop. limit tiap spesimen Nilai proporsional limit untuk spesimen metal dasar sebesar 31,77 kgmm 2 . Nilai proporsional limit untuk kelompok welding sebesar 31,69 kgmm 2 , hal ini berarti mengalami penurunan sebesar 0,25 dari kelompok metal dasar. Nilai proporsional limit untuk kelompok hardening sebesar 33,27 kgmm 2 , hal ini berarti mengalami peningkatan sebesar 4,72 dari kelompok metal dasar, dan juga mengalami kenaikan sebesar 4,98 dari kelompok welding. Nilai proporsional limit untuk kelompok full annealing adalah sebesar 25,21 kgmm 2 , hal ini berarti mengalami penurunan dari kelompok lain yaitu untuk kelompok metal dasar sebesar 20,65 , kelompok welding sebesar 20,45 dan kelompok hardening sebesar 24,23 . Universitas Sumatera Utara

5.5 Analisis Penyebab Terjadinya Perbedaan Nilai Pengukuran Pada Spesimen