BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. TEKNIK KORESPONDENSI 3.1.1. Pola Penerjemahan Kt1 + Kt2 = Kt
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh penulis pada surah Al-Kahfi, Al-Qur’an terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia yang diterbitkan oleh penerbit PT.
Syamil Cipta Media dan telah ditashih oleh Lajnah Pentashih Mushaf Al-Quran Departemen Agama Republik Indonesia pada tahun 2005, penulis menemukan 8 tempat yang memakai
pola penerjemahan Kt1 + Kt2 = Kt ini dalam surah al-kahfi, yaitu :
Tabel I No
Kt1 Ayat Kt2 Ayat
Diterjemahkan kedalam BP
ta‘âman rizqin
Makanan rabbu
ilâhu Tuhan
ajra a
śśawâbu Pahala
al-insânu 54 basyaran
Manusia sabîla
sababan Jalan
saddan radman
Dinding penghalang a‘mâlan
sa‘yu Perbuatan
ajran kharjan
Imbalan
Universitas Sumatera Utara
Ketepatan makna
Praktik penyamaan makna kata BS yang satu dengan BS yang lain pada ayat diatas, kemudian menyamakan makna kata itu dengan makna kata lain dalam BP menimbulkan
ketidakakuratan pada beberapa kata. Namun terdapat juga hasil penerjemahan yang tepat.
A. ta‘âman +
rizqin = Makanan Penyamaan makna kata
ta‘âman dan rizqin dengan “makanan” pada
BP diatas sudah sesuai dengan konteks yang terdapat dalam BS. Karena kata rizqin merupakan kata yang dihubungkan dengan kata
ta‘âman yang ada dalam konteks sebelumnya. Kata
rizqin diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sebagai Rezeki Al-Munawwir, 1997:493. Kamus umum bahasa Indonesia
mengartikan Rezeki sebagai Makanan sehari-hari. Poerwadarminta., 1986: 823 Tafsir Ibnu Katsir menafsirkan : “dan hendaklah ia melihat makanan yang lebih suci,”
yakni makanan yang lebih baik. Ibnu Katsir, 2008 : 17 B.
rabbun + ilâhun = Tuhan
Penyamaan makna kata rabbun dan ilâhun dengan “Tuhan” didalam BP
pada konteks diatas sudah tepat. Yunus mengartikan kata ilâhun dengan Tuhan Yunus, 1989: 46, dan kata
rabbun dengan Tuhan. Yunus, 1989: 136. Dan dalam bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia, kata Tuhan diartikan dengan
“Sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai yang Mahakuasa, Mahaperkasa, dsb. Sugono,dkk., 2008: 1409
C. ajra +
aśśaubu = Pahala Penyamaan makna
aśśaubu dan ajra dengan pahala menghilangkan kekhususan pengertian
ajra sebagai balasan atas kebaikan semata, baik didunia maupun di akhirat. Dalam kamus Al-Munawwir, kata
ajra diartikan
Universitas Sumatera Utara
dengan pahala, Ganjaran Munawwir, 1997:9. Kamus Umum Bahasa Indonesia mengartikan pahala dengan buah ganjaran perbuatan baik. Poerwidarminta, 1986:
695. ‘Udah dalam Syihabuddin 2002:113 mengartikan kata ajra dengan
balasan atas perbuatan saleh saja, baik didunia maupun di akhirat, dan dikenakan bagi keuntungan saja.
aśśaubu diartikan sebagai balasan atas perbuatan apa saja walaupun umumnya dikenakan bagi amal baik, serta dikenakan pula bagi balasan
yang tidak disukai. Jadi, penerjemahan
aśśaubu dan ajra dengan pahala kurang tepat, karena
ajra berarti imbalan di dunia dan di akhirat atas kebaikan, sedangkan
aśśaubu berarti imbalan didunia atau di akhirat atas perbuatan baik atau buruk. Syihabuddin 2002, 114 mengatakkan : Karena kata
aśśaubu lebih banyak digunakan untuk mengungkapkan imbalan atas kebaikan, terjemahan
aśśaubu dan ajra dengan pahala menjadi tepat.
D. al-insânu +
basyarun = Manusia Penyamaan makna antara
al-insânu dan basyarun dengan manusia
sudah tepat, karena dalam bahasa sumbernya sendiri, kata basyarun
bersinonim dengan kata al-insânu dan tidak ada perbedaan pemahaman
pada bahasa penerima. Dalam kamus Al-Munawwir, kata
al-basyaru disandingkan dengan al-insânu .
; = manusia Munawwir, 1997:
.
E. sabîla +
sababan = Jalan. Penyamaan makna antara kata
sabîla dan sababan dengan “Jalan”,
sudah tepat. Karena maksud yang difahami pada BS sama seperti yang difahami oleh
Universitas Sumatera Utara
pemakai BP. Walaupun sababan dalam bahasa Arab bermakna ; sebab, alasan,
illat Munawwir, 1997:603, namun dalam konteks ayat pada surah Al-kahfi diatas, akan lebih difahami oleh pemakai BP bila diterjemahkan dengan “jalan”. Kebebasan
cara penerjemahan inilah yang menjadi ciri khas dari prosedur ekuivalensi.
F. saddan +
radman = Dinding Penghalang Dalam kamus Al-Munawwir,
radman berarti “Penutup” Munawwir, 1997:489. Dan kata
saddan berarti “penutuppenyumbat” Munawwir, 1997:602. Penyamaan makna antara
saddan dan radman dengan
“Dinding Penghalang” sudah tepat karena dengan menggunakan frase “dinding penghalang”, makna yang dimaksud dalam BS dapat difahami pada BP sesuai dengan
maksud konteks yang ada. Bila penerjemahan kata saddan atau
radman hanya dengan mengikuti makna secara bahasa, maka hasil terjemahannya akan
menjadi kurang tepat dan tidak mampu menyampaikan apa yang dimaksud oleh pemakai BS dalam konteks tersebut.
G. sa‘yu +
a‘mâlan = Perbuatan Dalam kamus Al-Munawwir, kata
sa‘yu disamakan artinya dengan ‘amala yang berarti bertindak, berbuat, berusaha Munawwir, 1997:634.
Penyamaan makna antara sa‘yu dan
a‘mâlan dengan “Perbuatan” sudah tepat karena kata
sa‘yu yang digunakan pada ayat 104 surah Al-kahfi tersebut merupakan kata yang digunakan untuk menerangkan apa yang disebutkan
pada ayat sebelumnya 103, yakni tentang orang-orang yang paling rugi perbuatannya.
Universitas Sumatera Utara
Bila kata sa‘yu pada ayat 104 diartikan dengan “usaha”, maka terjemahannya
akan menjadi tidak tepat dan tidak berkorelasi dengan ayat sebelumnya. Sementara kata
sa‘yu itu sendiri berfungsi untuk menerangkan kata a‘mâlan
pada ayat sebelumnya.
H. ajran +
kharjan = Imbalan Kamus Al-Munawwir mengartikan
ajran dengan”pahala, ganjaran” Munawwir, 1997:9. ‘Udah 1985:385 dalam Syihabuddin 2002:113 mengartikan
ajran dengan balasan atas perbuatan saleh apa saja, baik di dunia maupun di akhirat dan dikenakan bagi keuntungan saja. Adapun
kharjan diartikan dalam kamus Al-Munawwir dengan “keluaran” Munawwir, 1997:327.
Konteks pada ayat diatas bercerita tentang tawaran penduduk negeri kepada Zulkarnain untuk memberikan imbalan kepada Zulkarnain bila ia membuatkan
dinding penghalang untuk mereka dari Yakjuj dan makjuj yang selalu membuat kerusakan. Penerjemahan
ajran dan kharjan dengan “Imbalan” sudah
tepat karena sesuai dengan konteksnya. Kata ajran dalam surah Al-Kahfi ayat
77 diatas konteksnya adalah imbalan atas usaha yang dilakukan oleh nabi Musa dan Khidir dalam menegakkan dinding yang akan roboh. Imbalan yang dimaksud dalam
ayat tersebut adalah imbalan dunia. Penerjemahan
kharjan dengan imbalan juga sudah tepat dan sesuai dengan konteksnya. Karena, bila kata
kharjan diterjemahkan dengan “keluaran” sesuai teks, maka hasil terjemahannya akan menjadi tidak tepat dan tidak
sesuai dengan konteks yang ada sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
3.1.2. Pola Penerjemahan Kt = Kt
Pemakaian pola penerjemahan Kt = Kt dalam surah Al-kahfi sangat banyak dijumpai. Penulis menemukan pemakaian pola ini pada 137 tempat dalam surah Al-kahfi.
Tabel II No
Kt dalam BS Nomor ayat
Diterjemahkan ke BP Ketepatan makna
1 al-kitâba
Kitab Al-Qur’an Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut.Karena kata Kitab sudah dimasukkan menjadi
bahasa Indonesia. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, Kata Kitab
diartikan sebagai buku, buku suci yakni buku yang berisi segala
sesuatu yang bertalian dengan agama. Poerwadarminta, 1986:
512. Penerjemah juga menambah keterangan penjelas didalam kurung
setelah kata kitab yakni Al-Qur’an, sehingga menghasilkan penerjemahan
yang dapat difahami dalam BP dengan baik.
‘iwajan bengkok
Kata ‘awija diartikan
dengan “bengkok” Munawwir, 1997:
Universitas Sumatera Utara
982. Penerjemahan kata tersebut dengan “bengkok” pada ayat ini
kurang jelas maksudnya, sehingga penerjemah menambahkan
keterangan tambahan pada catatan bawah, membuat penerjemahan ini
menjadi tepat dan dapat difahami oleh pemakai BP seperti yang difahami
pada BS. ‘ilmin
Pengetahuan Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
al-‘ilmu dengan Pengetahuan
Munawwir, 1997:966 al-ardi7
Bumi Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
al-ardu dengan Bumi. Munawwir, 1997: 18
zînatan Perhiasan
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
Universitas Sumatera Utara
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata zînatu dengan perhiasan
Munawwir, 1997:598 al-kahfi
Gua Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
Al-kahfu dengan Gua Munawwir, 1997: 1236
rahmatan Rahmat
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata rahmatu dengan Belas kasihan,
Rahmat Munawwir, 1997: 483 al-kahfi
Gua Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
Al-kahfu dengan Gua Munawwir,
Universitas Sumatera Utara
1997: 1236 al-haqqu
Sebenarnya Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
haqqan dengan Sungguh,
Sesungguhnya Munawwir, 1997: 283
hudan Petunjuk
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata hudan dengan Petunjuk Munawwir,
1997: 1496 ilâhan
Tuhan Kata
al-ilâhu diartikan sebagai Tuhan. Munawwir, 1997:
36. Kata Tuhan dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai sesuatu
yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai yang Maha
kuasa, Maha perkasa, dsb. Sugono dkk, 2008: 1553. Dalam konteks ayat
ini, bercerita tentang Alloh sebagai
Universitas Sumatera Utara
Tuhan. Sehingga, penerjemahan kata ilâhu dalam ayat ini sudah tepat,
karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada
BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut.
âlihatan 15 Tuhan-tuhan
Kata al-ilâhu diartikan
sebagai Tuhan. Munawwir, 1997: 36. Kata Tuhan dalam bahasa
Indonesia diartikan sebagai sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah
oleh manusia sebagai yang Maha kuasa, Maha perkasa, dsb. Sugono
dkk, 2008: 1553. Dan kata âlihatan adalah bentuk jamak dari
kata ilâhun , sehingga
penerjemahannya menjadi tepat. al-kahfi
Gua Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
Al-kahfu dengan Gua Munawwir, 1997: 1236
Matahari Sudah Tepat, karena yang dimaksud
Universitas Sumatera Utara
asysyamsa pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata asysyamsu
dengan Matahari. Munawwir, 1997: 740
ruqûd Tidur
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata ruqûd dengan Tidur Munawwir,
1997: 520 al-
madînati19 Kota
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata al-mudunu
dengan Kota. Munawwir, 1997: 852
ta‘âman Makanan
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata
Universitas Sumatera Utara
atta‘âma dengan Makanan.
Munawwir, 1997: 852 18
rizqin Makanan
Kurang tepat, karena rizqi
adalah Rezeki. Walaupun dalam konteks ayat tersebut merupakan
pembicaraan tentang makanan, namun lebih tepat dan aman kata
rizqi diterjemahkan dengan rezeki, karena maknanya juga masih
tepat dan sesuai dengan konteks ayat. Kamus Al-Munawwir mengartikan
kata arrizqu dengan Rezeki
Munawwir, 1997: wa‘da
Janji Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
al-wa`du dengan Janji. Munawwir, 1997: 1568
haqqu Benar
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata
Universitas Sumatera Utara
haqqan dengan Sungguh,
Sesungguhnya Munawwir, 1997: 283
21 tsalâtsatun22
Tiga Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
a śśalâśatu dengan Tiga 3 .
Munawwir, 1997: 154 khamsatun22
Lima Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
alkhamsatu dengan Lima 5 . Munawwir, 1997: 368
al-gaibi Gaib
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata al-ghaibu dengan Tidak tampak,
Ghaib Munawwir, 1997:1005 sab‘atun22
Tujuh Sudah Tepat, karena yang dimaksud
Universitas Sumatera Utara
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
al-sab‘atu dengan Tujuh 7. Munawwir, 1997:606
qalîla 22 Sedikit
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata rasyada
dengan Memperoleh petunjuk. Munawwir, 1997: 499
rasyadan Petunjuk
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata rasyada
dengan Memperoleh petunjuk. Munawwir, 1997: 499
kitâbi Kitab
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut.Karena kata
Kitab sudah dimasukkan menjadi
Universitas Sumatera Utara
bahasa Indonesia. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, Kata Kitab
diartikan sebagai buku, buku suci yakni buku yang berisi segala
sesuatu yang bertalian dengan agama. Poerwadarminta, 1986:
512. al-haqqu
Kebenaran Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
haqqan dengan Sungguh,
Sesungguhnya Munawwir, 1997: 283
nâran 29 Neraka
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata annâru dengan Neraka. Munawwir,
1997: 1474 mâ’in 29
Air Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
al-mâ’u dengan Air. Munawwir, 1997: 1304
al-wujûha29 Wajah
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata al-wajhu dengan Wajah, muka.
Munawwir, 1997: 1541 rabbi
Tuhan Kata
ar-rabbu diartikan sebagai Tuhan. Munawwir, 1997:
462. Kata Tuhan dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai sesuatu
yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai yang Maha
kuasa, Maha perkasa, dsb. Sugono dkk, 2008: 1553. Dalam konteks ayat
ini, bercerita tentang Alloh sebagai Tuhan. Sehingga, penerjemahan kata
rabb dalam ayat ini sudah tepat, karena yang dimaksud pada BS
sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks
Universitas Sumatera Utara
ayat tersebut. asysyarâbu
Minuman Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
asysyarâb dengan Minuman.
Munawwir, 1997: 706 âmanû
Beriman Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
âmana dengan Iman. Munawwir, 1997: 41
aşşâlihâti Kebajikan
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Akbar mengartikan kata aşşâlih dengan baik Tim Lintas
Media, t.t: 245 ajra
Pahala Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
al-ajru dengan Balasan. Munawwir, 1997: 9
al-anhâru31 Sungai-sungai
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata annahru
dengan Sungai. Munawwir, 1997: 1468
źahabin 31 Emas Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
a źźahabu dengan
Emas. Munawwir, 1997: 453
aśśawâbu 31
Pahala Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
aśśawâbu dengan Ganjaran, pahala. Munawwir, 1997: 159
Universitas Sumatera Utara
a‘nâbin 32 Anggur
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata al-‘inabu dengan Buah anggur.
Munawwir, 1997: 976 zar‘an
Ladang Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
azzar’u dengan Pengolahan tanah. Munawwir, 1997: 567
naharan Sungai
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata annahru
dengan Sungai. Munawwir, 1997: 1468
jannata Kebun
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Universitas Sumatera Utara
Munawwir mengartikan kata al-jannatu dengan Surga, kebun,
taman. Munawwir, 1997: 130 turâbin
Tanah Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
atturâbu dengan Debu, tanah, bumi. Munawwir, 1997: 130
mâlan Harta
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata almâlu dengan Harta benda.
Munawwir, 1997: 1368 waladan
Keturunan Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
walada dengan Melahirkan.
Munawwir, 1997: 1580 husbânan Petir
Sudah Tepat, karena yang dimaksud
Universitas Sumatera Utara
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
alhusbânatu dengan Petir.
Munawwir, 1997: 262 as-samâ’i
40 Langit
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata assamâ’u dengan langit, cakrawala.
Munawwir, 1997: 664
fi’atun
Segolongan Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
fi’atun dengan Kelompok orang. Munawwir, 1997: 1029
al-walâyatu Pertolongan
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata
Universitas Sumatera Utara
walâyatan dengan Mencintai,
Menolong. Munawwir, 1997: 1582 śawâban
Pahala Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
aśśawâbu dengan Ganjaran, pahala. Munawwir, 1997: 159
‘uqban Balasan
Kurang tepat, karena dalam konteks ayat ini menerangkan kekuasaan
Allah dalam memberi balasan terhadap perbuatan baik, dan balasan
terhadap perbuatan buruk. Balasan perbuatan baik pada kata sebelumnya
memakai kata śawâban , dan
balasan untuk perbuatan buruk memakai kata
‘uqban . Maka, penerjemahan kata
‘uqban pada konteks ayat ini dengan
“balasan” kurang tepat. Yunus mengartikan kata
‘uqba dengan kesudahannya, akibatnya.
Yunus, 1989: 274 maśala
Perumpamaan Sudah Tepat, karena yang dimaksud
Universitas Sumatera Utara
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
maśalan dengan Misal, Contoh. Munawwir, 1997: 1309
mâ’in 45 Air
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata al-mâ’u dengan Air. Munawwir,
1997: 1304 as-samâ’i
langit Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
assamâ’u dengan langit, cakrawala. Munawwir, 1997: 664
hasyîman Kering
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata
Universitas Sumatera Utara
hasyîmatu dengan Tanah yang kering pohon-pohonnya. Munawwir,
1997: ar-riyâh
Angin Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
riyâhun dengan Angin. Munawwir, 1997: 546
al-mâlu Harta
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata almâlu dengan Harta benda.
Munawwir, 1997: 1368 al-banûna
46 Anak-anak
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata banûna dengan Anak laki-laki.
Munawwir, 1997: 112 amalan
Harapan Sudah Tepat, karena yang dimaksud
Universitas Sumatera Utara
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
al-amalu dengan Harapan.
Munawwir, 1997: 39 śawâban
Pahala Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
aśśawâbu dengan Ganjaran, pahala. Munawwir, 1997: 159
al-jibâla 47 Gunung-gunung Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
jibâlun dengan
Gunung. Munawwir, 1997: 165
al-arda 47
Bumi Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
Universitas Sumatera Utara
al-ardu dengan Bumi. Munawwir, 1997: 18
bârizatan Rata
Menurut bahasa, kata bârizatan berarti Tanah lapang.
Munawwir, 1997: 75. Namun dalam konteks ayat ini, bercerita tentang
kejadian hari kiamat, dimana gunung- gunung akan dijalankan oleh Alloh
dan dihancurkan, maka bumi akan menjadi rata seperti tanah lapang.
Penerjemahan kata bârizatan
dengan “rata” menjadi tepat karena lebih mudah difahami oleh pemakai
BP dan sesuai dengan yang difahami pada BS.
al-kitâbu Kitab
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut.Karena kata
Kitab sudah dimasukkan menjadi bahasa Indonesia. Dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia, Kata Kitab diartikan sebagai buku, buku suci
yakni buku yang berisi segala sesuatu yang bertalian dengan
Universitas Sumatera Utara
agama. Poerwadarminta, 1986: 512. Penerjemah juga menambah
keterangan penjelas didalam kurung setelah kata kitab yakni Al-Qur’an,
sehingga menghasilkan penerjemahan yang dapat difahami dalam BP
dengan baik. iblîsa
Iblis Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
iblîsun dengan Iblis. Munawwir, 1997: 4. Dan Kamus umum bahasa
Indonesia mengartikan Iblis dengan Setan, Roh jahat. Poerwadarminta,
1986: 68 an-nâru
Neraka Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
annâru dengan Neraka. Munawwir, 1997: 1474
al-qur’âni Al-Qur’an
Sudah Tepat, karena yang dimaksud
Universitas Sumatera Utara
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Karena, kata Al-Quran sudah mask menjadi bagian
dari bahasa Indonesia. Dalam Kamus Umum bahasa Indonesia, Al-Quran
diartikan dengan Kitab suci Islam Poerwadarminta, 1986: 32
maśalin Perumpamaan
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata maśalan dengan Misal, Contoh.
Munawwir, 1997: 1309 al-insânu
54 Manusia
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata al-insânu
dengan Manusia. Munawwir, 1997:
jadalan Membantah
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
al-jadalu dengan Perbantahan. Munawwir, 1997: 175
72 hudâ
Petunjuk Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
al-hudâ dengan Petunjuk.
Munawwir, 1997: 1496 kafarû
Kafir Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Karena kata “kafir” sudah masuk menjadi bagian
dari Bahasa Indonesia, yang berarti orang yang Tidak percaya kepada
Allah. Poerwadarminta, 1986: 432. al-bâtili
Batil Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Karena kata “Batil” sudah masuk menjadi bagian
dari Bahasa Indonesia, yang berarti
Universitas Sumatera Utara
Batal;Sia-sia, Tidak benar. Poerwadarminta, 1986: 97.
akinnatan Tertutup
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata kanna
dengan Menutupi. Munawwir, 1997: 1234
waqra Sumbatan
Kurang tepat, karena kata “sumbatan” bukanlah arti dari kata
waqran sebenarnya, dan kata
waqran masih sesuai bila diterjemahkan
sesuai dengan arti sebenarnya. Arti kata
waqran yakni ketulian, kepekakan. Yunus, 1989:505.
Dalam konteks ayat tersebut, menceritakan bahwa Alloh menutup
hati dan membuat ketulian pada telinga bagi orang-orang yang
berpaling dari ayat-ayat Alloh. Sehingga, kata
waqran lebih tepat bila diterjemahkan sesuai makna
katanya, yaitu “kepekakan ketulian”.
al-hudâ Petunjuk
Sudah Tepat, karena yang dimaksud
Universitas Sumatera Utara
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
hudan dengan Petunjuk Munawwir, 1997: 1496
abada 57 Selama-lamanya
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata abada dengan Kekal, selama-
lamanya. Munawwir, 1997: 2 al-‘azâba
Siksa Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
al- ‘aźâbu
dengan Siksaan. Munawwir, 1997: 909. Sementara,
kata Azab juga sudah masuk menjadi bagian dari bahasa Indonesia. Dalam
kamus Besar bahasa Indonesia, Azab diartikan dengan Siksa, Hukuman.
Poerwadarminta, 1986: 68.
Universitas Sumatera Utara
al-qurâ Negeri
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata qurâ dengan Desa, Kumpulan orang.
Munawwir, 1997: 1115 aşşakhrati
Batu Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
aşşakhratu dengan Batu besar serta keras Munawwir, 1997: 766
al-hûta Ikan
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata al-hûtu dengan Ikan. Munawwir,
1997: 304 asysyaitânu
Setan Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Universitas Sumatera Utara
Munawwir mengartikan kata asysyaiţânu dengan Setan, iblis.
Munawwir, 1997: 721 al-bahri 63
Laut. Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
al-bahru dengan laut. Munawwir, 1997: 60
‘abdan Hamba
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP. Kamus Al-Munawwir mengartikan
kata ‘abdi dengan budak ,
hamba Munawwir, 1997:887 rahmatan
Rahmat Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
rahmatu dengan Belas kasihan, Rahmat Munawwir, 1997: 483
‘aliman Ilmu
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
Universitas Sumatera Utara
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata al- ilmu dengan Ilmu. Munawwir,
1997: 966 rasyadan
Petunjuk Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
rasyada dengan Memperoleh
petunjuk. Munawwir, 1997: 499 şabran
sabar Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
aşşabru dengan Kesabaran. Munawwir, 1997: 761, dan kata
Sabar merupakan kata dalam bahasa indonesia yang diserap dari bahasa
Arab khubran
Pengetahuan Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
al-khubru dengan Pengetahuan. Munawwir, 1997: 318
amran Urusan
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata amru dengan Perkara Urusan,
Masalah Munawwir, 1997: 38 assafînati
Perahu Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
assafînatu dengan Kapal, Perahu. Munawwir, 1997: 638
şabran Sabar
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata aşşabru dengan Kesabaran.
Munawwir, 1997: 761, dan kata
Universitas Sumatera Utara
Sabar merupakan kata dalam bahasa indonesia yang diserap dari bahasa
Arab ‘asaran
Kesulitan Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
al-‘usru dengan Kesulitan.
Munawwir, 1997: 930 şabran
Sabar Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
aşşabru dengan Kesabaran. Munawwir, 1997: 761, dan kata
Sabar merupakan kata dalam bahasa indonesia yang diserap dari bahasa
Arab ‘uźran
Alasan Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
Universitas Sumatera Utara
al- ‘uźru dengan Alasan, Dalih.
Munawwir, 1997: 910 ajrâ
Imbalan Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
al-ajru dengan Balasan. Munawwir, 1997: 9
firâqu Perpisahan
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata fâraqa dengan Terpisah, berpisah.
Munawwir, 1997: ta’wîli
Penjelasan Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
awwala dengan Mentakwil,
menafsirkan, menerangkan. Yunus, 1989: 53
şabran Sabar
Sudah Tepat, karena yang dimaksud
Universitas Sumatera Utara
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
aşşabru dengan Kesabaran. Munawwir, 1997: 761, dan kata
Sabar merupakan kata dalam bahasa indonesia yang diserap dari bahasa
Arab assafînatu
Perahu Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
assafînatu dengan Kapal, Perahu. Munawwir, 1997: 638
102 al-bahru
Laut Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
bahrun dengan Laut. Yunus, 1989: 56
malikun Raja
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
Universitas Sumatera Utara
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata malikun dengan Raja besar. Yunus,
1989: 429 safînatin
Perahu Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
assafînatu dengan Kapal, Perahu. Munawwir, 1997: 638
ga şban 79
Merampas Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
gaşaba dengan Merebut, Merampas. Munawwir, 1997: 1008.
tugyânan Kesesatan
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata tugyânan dengan Melampaui batas,
Universitas Sumatera Utara
aniaya. Munawwir, 1997: kufran
Kekafiran Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Karena kata “kafir” sudah masuk menjadi bagian
dari Bahasa Indonesia, yang berarti orang yang Tidak percaya kepada
Allah. Poerwadarminta, 1986: 432. zakâtan
Kesucian Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
zakâ dengan Suci, baik. Yunus, 1989: 156
al-jidâru Tembok
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Mahmud
Yunus mengartikan kata jidârun dengan dinding, tembok.
Yunus, 1989: 85 al-madînati
Kota Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang
Universitas Sumatera Utara
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata almadînah
dengan Kota. Munawwir, 1997: 1320
kanzu Harta
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata al-kanzu dengan Harta simpanan.
Munawwir, 1997: 1232 şâlihan
Saleh Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
aşşâlihu dengan Yang sholeh. Munawwir, 1997: 789
Rahmat Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
rahmatu dengan Belas kasihan,
Universitas Sumatera Utara
Rahmat Munawwir, 1997: 483 sabran
Sabar Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
aşşabru dengan Kesabaran. Munawwir, 1997: 761, dan kata
Sabar merupakan kata dalam bahasa indonesia yang diserap dari bahasa
Arab sababan
Jalan Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
assababu dengan jalan. Munawwir, 1997: 602
qauman Kaum
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata qaumun dengan Kaum. Yunus,
1989: 361
Universitas Sumatera Utara
husnan Kebaikan
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata hasuna
dengan Baik, benar. Munawwir, 1997: 264
amana Beriman
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata âmana dengan Iman. Munawwir,
1997: 41 jazâ’an
Balasan Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
jazâ’an Balasan. Munawwir, 1997: 191
sitran Pelindung
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Universitas Sumatera Utara
Munawwir mengartikan kata assatara
dengan Perisai. Munawwir, 1997:
qaulan Pembicaraan
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata qaulan dengan Berkata. Munawwir,
1997: 1171 kharjan
Imbalan Kata
kharjan diartikan sebagai “keluaran” Munawwir, 1997:
329. Namun dalam konteks ayat ini, bercerita tentang permohonan suatu
kaum kepada Zulkarnain untuk membuatkan dinding penghalang
antara mereka dengan Yakjuj dan makjuj yang selalu membuat
kerusakan. Bila beliau Zulkarnain bersedia, maka kaum tersebut akan
memberikan kharjan kepada
beliau. Sehingga, penerjemahan kata kharjan dengan imbalan,
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
Universitas Sumatera Utara
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut.
quwwatin Kekuatan
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata quwwatan
dengan Kuat. Munawwir, 1997: 1175
nâran Api
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata an-nâru dengan Api. Munawwir,
1997: 1474 rahmatun
Rahmat Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
rahmatu dengan Belas kasihan, Rahmat Munawwir, 1997: 483
haqqan Benar
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
Universitas Sumatera Utara
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata haqqan
dengan Kenyataan, kebenaran Munawwir, 1997: 283
aşşûri Sangkakala
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata şûr dengan Terompet dari tanduk.
Yunus, 1989: 223 jam‘an
Semuanya Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
jama‘a dengan Mengumpul,
menghimpun. Munawwir, 1997: 208
jahannama Jahannam
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata
Universitas Sumatera Utara
jahannama dengan Neraka.
Munawwir, 1997: 220. Sementara, Jahannam merupakan nama Neraka,
dan jahannam juga sudah masuk menjadi bagian dari bahasa indonesia.
Kamus Umum bahasa Indonesia mengartikan kata “jahannam” dengan
“laut api tempat menghukum di akhirat” Poerwadarmita, 1986: 393
gitâ’in Tertutup
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata al-gitâ’u dengan Tutup. Munawwir,
1997: 1011 sam‘an
Mendengar Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
sami’a dengan Mendengar.
Munawwir, 1997: 659 awliyâ’a
Penolong Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang
Universitas Sumatera Utara
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata al-walâ’u dengan Pertolongan.
Munawwir, 1997: 1582 jahannama
Jahannam Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
jahannama dengan Neraka.
Munawwir, 1997: 220. Sementara, Jahannam merupakan nama Neraka,
dan jahannam juga sudah masuk menjadi bagian dari bahasa indonesia.
Kamus Umum bahasa Indonesia mengartikan kata “jahannam” dengan
“laut api tempat menghukum di akhirat” Poerwadarmita, 1986: 393
khâlidi Kekal
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata khalada dengan Kekal dan tetap.
Universitas Sumatera Utara
Yunus, 1989: 118 al-bahru
Lautan Sudah Tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Kamus Al- Munawwir mengartikan kata
bahrun dengan Laut. Yunus, 1989: 56
al-bahru Lautan
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata bahrun dengan Laut. Yunus, 1989:
56 137
liqâ’a Pertemuan
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-
Munawwir mengartikan kata liqâ’an dengan Bertemu, berjumpa.
Yunus, 1989: 400
Universitas Sumatera Utara
3.1.3. Pola Penerjemahan F=F
Penulis menemukan pemakaian pola penerjemahan F = F pada 8 tempat dalam surah Al-kahfi. Yakni sebagai berikut :
Tabel III No Kt dalam BS
Diterjemahkan ke BP Ketepatan makna
1 sinîna
‘adadan 11 Beberapa tahun.
Sudah Tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang difahami
pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut. Kamus Al-Munawwir
mengartikan kata sinîna dengan
tahun. Munawwir, 1997: , dan
mengartikan kata al-‘adadu dengan
angka, bilangan, yang
dihitung.Munawwir, 1997: 903
2 mirâ’an zâhira
Perbantahan lahir Munawwir 1997: 1322 mengartikan kata
Mara’a dengan Memiliki sifat keperwiraan kejantanan, keberanian, dan
mengartikan kata zahara dengan
tampak, terang, lahir. Munawwir, 1997: 883. Penerjemahan frase
mirâ’an zâhira dengan “Perbantahan lahir” sudah tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. Konteks ayat ini
Universitas Sumatera Utara
bercerita tentang peringatan kepada Rasulullah untuk tidak berbantahan
dengan orang yang menerka-nerka jumlah penghuni gua.
3 śiyâban khudran
Pakaian hijau Munawwir 1997:
mengartikan kata aśśaubu dengan Pakaian, dan
mengartikan kata khadaran
dengan berwarna hijau. Munawwir, 1997: 345. Penerjemahan frase
śiyâban khudran dengan “Pakaian hijau” sudah tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. 4
al- hayâti ad-dunya
Kehidupan dunia Munawwir 1997: 316 mengartikan kata
al-hayâtu dengan kehidupan, hidup. Penerjemahan frase
al- hayâtiddunyâ
dengan “Kehidupan dunia” sudah tepat, karena yang dimaksud
pada BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan
konteks ayat tersebut. 5
al- hayâti ad-dunya
Kehidupan dunia Munawwir 1997: 316 mengartikan kata
al-hayâtu dengan kehidupan, hidup. Penerjemahan frase
al-
Universitas Sumatera Utara
hayâtiddunyâ dengan “Kehidupan
dunia” sudah tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut.
6 zubara
al-hadîdi Potongan-potongan
besi Munawwir 1997: 559 mengartikan kata
azzubratu dengan Potongan besi besar, dan mengartikan kata
al- hadîdu dengan besi. Munawwir, 1997:
243. Penerjemahan frase zubaral hadîdi dengan “Potongan-
potongan besi” sudah tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan
yang difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut.
7 al-
hayâti ad-dunya Kehidupan dunia
Munawwir 1997: 316 mengartikan kata al-hayâtu dengan kehidupan,
hidup. Penerjemahan frase al-
hayâtiddunyâ dengan “Kehidupan
dunia” sudah tepat, karena yang dimaksud pada BS sudah sesuai dengan yang
difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat tersebut.
8 jannâtu al-
Surga firdaus Munawwir 1997:
mengartikan kata al-jannatu dengan Surga.
Universitas Sumatera Utara
firdausi Penerjemahan frase
jannâtulfirdausi dengan “Surga Firdaus” sudah tepat, karena yang dimaksud pada
BS sudah sesuai dengan yang difahami pada BP, dan sesuai dengan konteks ayat
tersebut.
3.2. TEKNIK DESKRIPSI 3.2.1. Pola Penerjemahan Kt