BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kanker merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya secara pasti, tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor resiko, seperti merokok, diet yang
tidak sehat, faktor lingkungan, obesitas, kurangnya aktivitak fisik, dan stres. Penyakit kanker menjadi penyebab kematian keenam di Indonesia berdasarkan
data dari survei kesehatan rumah tangga SKRT 2002. Di dunia diperkirakan 7,6 juta orang meninggal akibat kanker pada tahun
2005 WHO,2005 dan 84 juta orang akan meninggal hingga 10 tahun ke depan. Di Indonesia, kanker merupakan penyebab kematian nomor 6 di Indonesia
depkes, 2003, dan diperkirakan terdapat 100 penderita kanker baru untuk setiap 100.000 penduduk per tahunnya Diananda, 2009.
Kanker dapat menyerang berbagai organ di tubuh manusia, baik pria maupun wanita. Salah satu kanker yang banyak menyerang wanita adalah kanker
payudara. Hampir sepertiga kanker yag didiagnosa pada wanita adalah kanker payudara. Kanker payudara sebenarnya dapat juga menyerang pria, namun hal ini
jarang terjadi. Wanita seratus kali lebih beresiko terkena kanker payudara dibandingkan pria Diananda, 2009.
Di Indonesia kanker payudara menduduki peringkat kedua setelah kanker leher rahim Yuliana, 2005. Tidak sedikit wanita yang mengalami kematian
akibat terserang kanker payudara. Kematian akibat kanker payudara sekitar 11,22 dalam kasus keganasan kanker Setiati, 2009. Tingginya angka kematian
akibat kanker payudara disebabkan karena pengobatan yang diberikan kepada pasien baru diberikan setelah kanker memasuki stadium lanjut.
Kanker payudara tidak semestinya ditemukan pada stadium lanjut jika telah dilakukan deteksi dini. Deteksi dini dilakukan agar keberadaan kanker lebih
cepat diketahui dan bisa dilakukan pengobatan lebih awal. Namun masih banyak wanita yang belum menyadari pentingnya mereka melakukan pemeriksaan dini
terhadap payudaranya. Dalam kenyataan sehari-hari, banyak wanita datang ke
Universitas Sumatera Utara
dokter setelah menyadari adanya benjolan yang terus membesar dan dibiarkan saja, dengan alasan ekonomi khawatir harus dioperasi.
Terdapat tiga cara utama untuk melakukan deteksi dini terhadap kanker
payudara, yaitu SADARI Pemeriksaan Payudara Sendiri atau breast self examination, pemeriksaan oleh tenaga kesehatan atau clinical breast examination,
dan pemeriksaan dengan mamografi Yuliana, 2005. Pendeteksian dengan ketiga cara ini ternyata mampu menekan angka kematian akibat kanker payudara sebesar
25-30 Saryono, 2009. Dari ketiga cara tersebut, cara yang paling mudah dan nyaman untuk
dilakukan adalah dengan melakukan SADARI Pemeriksaan Payudara Sendiri. Tindakan ini sangat penting karena hampir 85 benjolan di payudara ditemukan
oleh penderita sendiri Yuliana, 2005. Begitu pentingnya melakukan SADARI sebagai pendeteksian dini namun banyak wanita yang belum menyadari
pentingnya melakukan deteksi dini terhadap payudara. Oleh karena itu sangat perlu mengetahui sejauh mana sebenarnya masyarakat mengetahui SADARI
sebagai upaya pendeteksian dini terhadap kanker payudara.
1.2. Rumusan Masalah