dokter setelah menyadari adanya benjolan yang terus membesar dan dibiarkan saja, dengan alasan ekonomi khawatir harus dioperasi.
Terdapat tiga cara utama untuk melakukan deteksi dini terhadap kanker
payudara, yaitu SADARI Pemeriksaan Payudara Sendiri atau breast self examination, pemeriksaan oleh tenaga kesehatan atau clinical breast examination,
dan pemeriksaan dengan mamografi Yuliana, 2005. Pendeteksian dengan ketiga cara ini ternyata mampu menekan angka kematian akibat kanker payudara sebesar
25-30 Saryono, 2009. Dari ketiga cara tersebut, cara yang paling mudah dan nyaman untuk
dilakukan adalah dengan melakukan SADARI Pemeriksaan Payudara Sendiri. Tindakan ini sangat penting karena hampir 85 benjolan di payudara ditemukan
oleh penderita sendiri Yuliana, 2005. Begitu pentingnya melakukan SADARI sebagai pendeteksian dini namun banyak wanita yang belum menyadari
pentingnya melakukan deteksi dini terhadap payudara. Oleh karena itu sangat perlu mengetahui sejauh mana sebenarnya masyarakat mengetahui SADARI
sebagai upaya pendeteksian dini terhadap kanker payudara.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang ingin digali peneliti dalam penelitian ini adalah: Sejauh mana tingkat pengetahuan wanita usia 20-40 tahun di kelurahan Harjosari
II Kecamatan Medan Amplas tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI tahun 2010?
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia 20-40 tahun di kelurahan Harjosari II Kecamatan
Medan Amplas tahun 2010. 1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah : a.
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden berdasarkan kelompok umur.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden berdasarkan tingkat
pendidikan. c.
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden berdasarkan pekerjaan.
d. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden berdasarkan status
pernikahan
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : a.
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam bidang penelitian.
b. Memperoleh gambaran pengetahuan masyarakat kelurahan Harjosari II
Kecamatan Medan Amplas tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI.
c. Menambah pengetahuan masyarakat tentang SADARI.
d. Memberikan informasi kepada lembaga terkait untuk membuat strategi
penyuluhan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
2.1.1 Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek, baik melalui indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba Notoatmodjo, 2003.
2.1.2 Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan mempunyai enam tingkatan, yaitu: a.
Tahu Tahu adalah suatu keadaan dimana seseorang dapat mengingat sesuatu
yang telah dipelajari sebelumnya. Tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b. Paham
Paham diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang mampu menjelaskan dengan benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. c.
Aplikasi Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. d.
Analisis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu objek ke
dalam komponen-komponen yang masih dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain, misalnya mengelompokkan dan
membedakan. e.
Sintesis Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Universitas Sumatera Utara
f. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek.
2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo 2003 dalam Widianti 2007, pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Pengalaman
Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain. Pengalaman yang diperoleh dapat memperluas pengetahuan
seseorang. b.
Tingkat pendidikan Secara umum, orang yang berpendidikan lebih tinggi akan memiliki
pengetahuan yang lebih luas daripada orang yang berpendidikan lebih rendah.
c. Keyakinan
Biasanya keyakinan diperoleh secara turun-temurun, baik keyakinan yang positif maupun keyakinan yang negatif, tanpa adanya pembuktian terlebih
dahulu. d.
Fasilitas Fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan
seseorang adalah majalah, radio, koran, televisi, buku, dan lain-lain. e.
Penghasilan Penghasilan tidak berpengaruh secara langsung terhadap pengetahuan
seseorang. Namun, jika seseorang berpenghasilan cukup besar, maka dia mampu menyediakan fasilitas yang lebih baik.
f. Sosial budaya
Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Kanker Payudara
2.2.1 Anatomi Payudara
Payudara merupakan kelenjar asesoris kulit yang berfungsi menghasilkan susu. payudara terdapat pada laki-laki dan perempuan. Bentuk payudara sama
pada laki-laki dan perempuan yang belum dewasa. Pada masa pubertas, glandula mammaria perempuan lambat laun membesar dan akan berbentuk setengah
lingkaran. Hal ini terjadi dibawah pengaruh estrogen yang kadarnya meningkat. Terutama yang tumbuh ialah jaringan lemak dan jaringan ikat di antara 15-20
lobus payudara Sarwono, 2007. Dasar mamma terbentang dari iga kedua sampai keenam dan dari pinggir lateral sternum sampai linea axillaries media Snell,
2006. Payudara mendapat aliran darah melalui arteriae thoracicae internae dan
arteriae intercostales. Arteria axillaris juga mengalirkan darah ke kelenjar payudara, yaitu melalui cabang-cabangnya, arteria thoracica lateralis dan arteria
thoracoacromialis. Sedangkan aliran limfe payudara di bagi menjadi kuadran- kuadran. Kuadran lateral mengalirkan cairan limfenya ke nodi axilaris anterior
dan kuadran medial mengalirkan cairan limfenya melalui pembuluh-pembuluh yang menembus ruangan intercostalis dan masuk ke dalam kelompok nodi
thoracales internae. Beberapa pembuluh limfe mengikuti arteriae intercostales posteriores dan mengalirkan cairan limfenya ke posterior kedalam nodi
intercostales posteriores terletak di sepanjang arteriae intercostales posteriores. Beberapa pembuluh berhubungan dengan pembuluh limfe dari payudara sisi yang
lain dan berhubungan juga dengan kelenjar di dinding anterior abdomen Snell, 2006.
Untuk mempermudah menyatakan letak suatu kelainan, payudara dibagi menjadi lima regio, yaitu :
a. Kuadran atas bagian medial inner upper quadrant
b. Kuadran atas bagian lateral outer upper quadrant
c. Kuadran bawah bagian medial inner lower quadrant
d. Kuadran bawah bagian lateral outer lower quadrant
e. Regio puting susu nipple Crum, 2007.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas, suatu pertumbuhan jaringan payudara abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltrarif
dan destruktif, serta dapat bermetastase. Tumor ini tumbuh progresif, dan relatif cepat membesar. Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali, hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja, bentuk tidak teratur, batas tidak tegas, permukaan tidak rata, dan konsistensi padat dan keras Ramli,1994.
2.2.3 Etiologi dan Faktor resiko
Sampai saat ini, penyebab pasti kanker payudara belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor resiko yang meningkatkan kemungkinan untuk terjadinya
kanker payudara, yaitu : 1.
Diet Diet yang tinggi lemak dan minuman beralkohol memperbesar kemungkinan
terkena kanker payudara. Hal ini terjadi karena alkohol mempengaruhi aktivitas estrogen Rasjidi, 2009.
2. Faktor reproduksi
a. Menarche atau menstruasi pertama pada usia relatif muda kurang dari 12
tahun. b.
Menopause pada usia yang lebih tua lebih dari 50 tahun. c.
Nulliparabelum pernah melahirkan d.
Infertilitas e.
Melahirkan anak pertama pada usia yang relatif lebih tua lebih dari 35 tahun.
f. Pemakaian kontrasepsi oral dalam waktu yang lama
≥7 tahun. g.
Tidak menyusui Rasjidi, 2009.
3. Riwayat keluarga
Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13 dapat meningkatkan resiko kanker payudara sampai 85. Selain itu, gen p53,
Universitas Sumatera Utara
BRCA3, dan noey2 juga diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara Andrijono, 2006.
4. Faktor hormonal
Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif, terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan, dapat meningkatkan
resiko terjadinya kanker payudara Rasjidi, 2009. 5.
Riwayat adanya kelainan payudara lainnya Wanita yang didiagnosis dengan kelainan-kelainan payudara, dapat
meningkatkan resiko kanker payudara American Cancer Society, 2008. 6.
Radiasi pengion pada saat pertumbuhan payudara. Pada masa pertumbuhan, perubahan organ payudara sangat cepat dan rentan
terhadap radiasi pengion Rasjidi, 2009.
2.2.4 Patofisiologi
Transformasi Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan
promosi. Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan
oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi penyinaran atau sinar matahari. tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan
yang sama terhadap suatu karsinogen. kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu
karsinogen. bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan Hendrapagala, 2009.
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh
oleh promosi. karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen Sarwono, 2006.
Universitas Sumatera Utara
2.2.5 Gejala Klinis
Ada beberapa gejala klinis payudara yang telah terkena kanker, antara lain adaah:
1. Benjolan pada payudara.
2. Puting susu tertarik kedalam, berwarna merah muda atau kecoklatan
hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk. 3.
Perdarahan pada puting susu. 4.
Rasa sakit atau nyeri jika tumor sudah besar,sudah timbul borok, atau sudah ada metastase ke tulang.
5. Pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak pada lengan, dan
penyebaran kanker ke seluruh tubuh Hendrapalaga, 2009.
2.2.6 Stadium Kanker Payudara
Sistem penentuan stadium yang tersering digunakan adalah yang telah dirancang oleh American Joint Committe on Cancer Staging dan International
Union Againts Cancer, yaitu: Stadium 0
DCIS termasuk penyakit Paget pada puting payudara dan LCIS.
Stadium I Karsinoma invasif dengan ukuran 2 cm atau kurang disertai
metastasis ke kelenjar getah bening negatif. Stadium IIA
Karsinoma invasif dengan ukuran 2cm atau kurang disertai metastasis ke kelenjar getah bening atau karsinoma invasif
lebih dari 2 cm, tetapi kurang dari 5 cm dengan kelenjar getah bening negatif.
Stadium IIB Karsinoma invasif dengan ukuran lebih dari 2 cm, tetapi
kurang dari 5 cm denan kelenjar getah bening positif atau karsinoma invasif berukuran lebih dari 5 cm tanpa
keterlibatan kelenjar getah bening.
Universitas Sumatera Utara
Stadium IIIA Karsinoma invasif ukuran berapa pun dengan kelenjar getah
bening terfiksasi yaitu invasi ekstranodus yang meluas diantara kelenjar getah bening atau menginvasi ke dalam
struktur lain atau karsinoma dengan ukuran lebih dari 5 cmdengan metastasis kelenjar getah bening nonfiksasi.
Stadium IIIB Karsinoma inflamasi, karsinoma yang menginvasi dinding
dada, karsinoma yang menginvasi kulit, karsinoma dengan nodus kulit satelit, atau setiap karsinoma dengan metastasis
ke kelenjar getah bening mammaria interna ipsilateral. Stadium IV
Metastasis ke tempat jauh.
2.2.7 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian pengobatan meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi hormon, terapi radiasi dan
yang terbaru adalah terapi imunologi antibodi. Pengobatan ini ditujukan untuk memusnahkan kanker
atau membatasi perkembangan penyakit serta menghilangkan gejala-gejalanya. Keberagaman jenis terapi ini mengharuskan
terapi dilakukan secara individual Homepedin, 2008.
1. Pembedahan
Tumor primer biasanya dihilangkan dengan pembedahan. Prosedur pembedahan yang dilakukan pada pasien kanker payudara tergantung pada
tahapan penyakit, jenis tumor, umur dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Ahli bedah dapat mengangkat tumor lumpectomy, mengangkat
sebagian payudara yang mengandung sel kanker atau pengangkatan seluruh payudara mastectomy. Untuk meningkatkan harapan hidup, pembedahan
biasanya diikuti dengan terapi tambahan seperti radiasi, hormon atau kemoterapi Homepedin, 2008.
Universitas Sumatera Utara
2. Terapi Radiasi
Terapi radiasi dilakukan dengan sinar-X dengan intensitas tinggi untuk membunuh sel kanker yang tidak terangkat saat pembedahan Homepedin,
2008.
3. Terapi Hormon
Terapi hormonal dapat menghambat pertumbuhan tumor yang peka hormon dan dapat dipakai sebagai terapi pendamping setelah pembedahan
atau pada stadium akhir Homepedin, 2008.
4. Kemoterapi
Obat kemoterapi digunakan baik pada tahap awal ataupun tahap lanjut penyakit tidak dapat lagi dilakukan pembedahan. Obat kemoterapi bisa
digunakan secara tunggal atau dikombinasikan. obat anti kanker oral yang diaktivasi oleh enzim yang ada pada sel kanker, sehingga hanya menyerang
sel kanker saja Homepedin, 2008.
5. Terapi Imunologik
Sekitar 15-25 tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien seperti ini,
trastuzumab, antibodi yang secara khusus dirancang untuk menyerang HER2 dan menghambat pertumbuhan tumor, bisa menjadi pilihan terapi. Pasien
sebaiknya juga menjalani tes HER2 untuk menentukan kelayakan terapi dengan trastuzumab Homepedin, 2008.
Universitas Sumatera Utara
2.2.8 Prognosa
Beberapa gambaran tumor payudara menunjang prognosisnya. Secara umum, makin kecil tumor maka akan makin baik prognosisnya. Kanker
payudara bukan semata-mata keadaan patologis yang terjadi hanya dalam semalam. Kanker ini bermula dengan perubahan genetik dalam satu sel.
Membutuhkan waktu hampir 16 kali penggandaan untuk karsinoma menjadi 1 cm atau lebih besar, dimana pada waktu tersebut kanker telah tampak secara
klinis. Pada diagnosis hampir 45 dari pasien membuktikan adanya penyebaran
regional atau metastasis. Rute yang paling sering dari penyebaran regional adalah ke nodus limfe aksilaris. Kelangsungan hidup bergantung pada
penyebaran regional dari kanker Rasjidi, 2009.
2.2.9 Pencegahan Metastasis
Kanker payudara dapat menyebar secara signifikan dan sering tidak menimbulkan gejala yang berarti. Pada saat terdiagnosis sebagai kanker payudara,
5-15 telah mengalami metastasis dan hampir 40 telah terjadi penyebaran secara regional. Karena pengobatan terkadang tidak memberikan hasil yang baik
atau terlambat dalam memberikan terapinya, maka pencegahan merupakan langkah yang diperlukan. Secara umum ada dua pendekatan yang dapat digunakan
dalam menurunkan insiden kanker payudara, yaitu dengan menggunakan Tamoxifen dan dengan profilaktik mastektomi Rasjidi, 2009.
Profilaktik mastektomi telah diketahui sebagai pendekatan potensial untuk menurunkan resiko kanker payudara. Cara ini mampu menurunkan angka
kematian akibat kanker payudara sebesar 90 bilateral mastektomi, dan 22-50 bilateal oophorectomy. Namun cara ini digunakan hanya pada wanita yang
termasuk ke dalam kelompok resiko tinggi. Sedangkan langkah lain yaitu dengan menggunakan Tamoxifen yang merupakan agen nonsteroid bersifat selctive
estrogen-receptor modulator mampu menurunkan angka kematian hingga 47 setelah 10 tahun pengobatan Rasjidi, 2009.
Universitas Sumatera Utara
2.3. SADARI Sebagai Alat Deteksi Dini Kanker Payudara 2.3.1 Deteksi dini
Deteksi dini kanker adalah usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan tes, pemeriksaan,
atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara tepat untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat, benar-benar sehat dengan tampak sehat
tetapi sesungguhnya menderita kelainan Rasjidi, 2009.
2.3.2 Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI
Pemeriksaan payudara sendiri SADARI adalah salah satu cara untuk mendeteksi dini kanker payudara. Pemeriksaan ini tidak hanya dilakukan oleh
wanita yang beresiko tinggi, tetapi sebaiknya dilakukan oleh seluruh wanita karena sekitar 75 kasus kanker payudara ditemukan pada wanita yang tidak
dianggap beresiko tinggi Ihea, 2003. Wanita usia 20 tahun ke atas sebaiknya melakukan SADARI sebulan
sekali, yaitu 7-10 hari setelah menstruasi. Pada saat itu, pengaruh hormon ovarium telah hilang sehingga konsistensi payudara tidak lagi keras seperti menjelang
menstruasi Yuliana, 2005.
2.3.3. Cara Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI Tahap 1:
Berdiri di depan cermin. Lihat kedua payudara, perhatikan apakah kedua payudara simetris dan kalau-kalau ada sesuatu yang tidak biasa seperti perubahan dalam
bentuk payudara, urat yang menonjol, perubahan warna atau bentuk lain dari biasanya. Dan lihat apakah terdapat perubahan pada puting, terjadi kerutan, cawak
atau pengelupasan kulit.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 SADARI posisi berdiri
Kemudian perlahan-lahan angkatlah kedua lengan ke atas sambil memperhatikan apakah kedua payudara tetap simetris.
Gambar 2.2 SADARI posisi berdiri dengan mengangkat lengan
Tetap dalam posisi berdiri, gunakan tangan kiri untuk memeriksa payudara kanan dengan cara merabanya, dan sebaliknya untuk payudara kiri. Angkat tangan kiri,
lalu dengan menggunakan tiga jari tangan kanan untuk merasakan payudara sebelah kiri dengan teliti dan menyeluruh. Dimulai dari ujung bagian luar, tekan
dengan bagian jari-jari yang pipih dalam gerakan melingkar kecil, bergerak perlahan-lahan di sekitar payudara. Anda dapat memulai pada bagian ujung luar
payudara dan secara perlahan-lahan bergerak ke bagian puting, atau sebaliknya. Yakinlah untuk meraba semua bagian payudara dan termasuk daerah sekitar
payudara dan ketiak, termasuk bagian ketiak itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Palpasi dengan Vertical Strip
Gambar 2.4 Palpasi secara Melingkar Dekap tangan Anda di belakang kepala dan tekan tangan Anda ke depan.
Kemudian, tekan tangan Anda erat pada pinggul dan sedikit menunduk ke depan cermin ketika Anda menarik punggung dan sikut ke depan. Ini akan melengkapi
bagian pemeriksaan payudara di depan cermin.
Tahap 2:
Rasakan adanya perubahan dengan cara berbaring. Letakkan bantal kecil di bawah bahu kanan, lengan kanan di bawah kepala. Periksa payudara kanan dengan
tangan kiri dengan meratakan jari-jari secara mendatar untuk merasakan adanya benjolan. Periksa pula lipatan lengan, batas luar payudara, dan ke seluruh
payudara.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5 SADARI Posisi Berbaring
Tahap 3:
Perhatikan tanda-tanda perdarahan atau keluarnya cairan dari puting susu. Caranya dengan memencet puting susu dan melihat apakah ada darah atau cairan
yang keluar.
Gambar 2.6 Pemeriksaan pada Puting Payudara
Tahap 4:
Lakukan hal serupa pada payudara sebelah kiri, yaitu dengan meletakkan tangan kiri di bawah kepala, lalu gunakan tangan kanan untuk memeriksa payudara
sebelah kiri.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
3.2. Definisi Operasional
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek, baik melalui indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba Notoatmodjo, 2003. Tingkat pengetahuan wanita usia 20-40 tahun di Kelurahan Harjosari II akan
dijabarkan berdasarkan karakteristik responden yakni berdasarkan kelompok umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan status penikahan. Alat pengumpulan
data berupa kuesioner sebanyak 12 pertanyaan yang langsung dijawab oleh responden. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal.
Penilaian terhadap pengetahuan wanita tentang SADARI berupa 12 pertanyaan yang diajukan kepada responden dengan skor 1 untuk jawaban benar
dan 0 untuk jawaban salah, adalah sebagai berikut: a.
Baik : apabila mendapat skor 9-12
b. Sedang
: apabila mendapat skor 5-8 c.
Buruk : apabila mendapat skor 0-4
Wanita Usia 20-40 tahun
Pengetahuan SADARI
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian