2.3. SADARI Sebagai Alat Deteksi Dini Kanker Payudara 2.3.1 Deteksi dini
Deteksi dini kanker adalah usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan tes, pemeriksaan,
atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara tepat untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat, benar-benar sehat dengan tampak sehat
tetapi sesungguhnya menderita kelainan Rasjidi, 2009.
2.3.2 Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI
Pemeriksaan payudara sendiri SADARI adalah salah satu cara untuk mendeteksi dini kanker payudara. Pemeriksaan ini tidak hanya dilakukan oleh
wanita yang beresiko tinggi, tetapi sebaiknya dilakukan oleh seluruh wanita karena sekitar 75 kasus kanker payudara ditemukan pada wanita yang tidak
dianggap beresiko tinggi Ihea, 2003. Wanita usia 20 tahun ke atas sebaiknya melakukan SADARI sebulan
sekali, yaitu 7-10 hari setelah menstruasi. Pada saat itu, pengaruh hormon ovarium telah hilang sehingga konsistensi payudara tidak lagi keras seperti menjelang
menstruasi Yuliana, 2005.
2.3.3. Cara Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI Tahap 1:
Berdiri di depan cermin. Lihat kedua payudara, perhatikan apakah kedua payudara simetris dan kalau-kalau ada sesuatu yang tidak biasa seperti perubahan dalam
bentuk payudara, urat yang menonjol, perubahan warna atau bentuk lain dari biasanya. Dan lihat apakah terdapat perubahan pada puting, terjadi kerutan, cawak
atau pengelupasan kulit.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 SADARI posisi berdiri
Kemudian perlahan-lahan angkatlah kedua lengan ke atas sambil memperhatikan apakah kedua payudara tetap simetris.
Gambar 2.2 SADARI posisi berdiri dengan mengangkat lengan
Tetap dalam posisi berdiri, gunakan tangan kiri untuk memeriksa payudara kanan dengan cara merabanya, dan sebaliknya untuk payudara kiri. Angkat tangan kiri,
lalu dengan menggunakan tiga jari tangan kanan untuk merasakan payudara sebelah kiri dengan teliti dan menyeluruh. Dimulai dari ujung bagian luar, tekan
dengan bagian jari-jari yang pipih dalam gerakan melingkar kecil, bergerak perlahan-lahan di sekitar payudara. Anda dapat memulai pada bagian ujung luar
payudara dan secara perlahan-lahan bergerak ke bagian puting, atau sebaliknya. Yakinlah untuk meraba semua bagian payudara dan termasuk daerah sekitar
payudara dan ketiak, termasuk bagian ketiak itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Palpasi dengan Vertical Strip
Gambar 2.4 Palpasi secara Melingkar Dekap tangan Anda di belakang kepala dan tekan tangan Anda ke depan.
Kemudian, tekan tangan Anda erat pada pinggul dan sedikit menunduk ke depan cermin ketika Anda menarik punggung dan sikut ke depan. Ini akan melengkapi
bagian pemeriksaan payudara di depan cermin.
Tahap 2:
Rasakan adanya perubahan dengan cara berbaring. Letakkan bantal kecil di bawah bahu kanan, lengan kanan di bawah kepala. Periksa payudara kanan dengan
tangan kiri dengan meratakan jari-jari secara mendatar untuk merasakan adanya benjolan. Periksa pula lipatan lengan, batas luar payudara, dan ke seluruh
payudara.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5 SADARI Posisi Berbaring
Tahap 3:
Perhatikan tanda-tanda perdarahan atau keluarnya cairan dari puting susu. Caranya dengan memencet puting susu dan melihat apakah ada darah atau cairan
yang keluar.
Gambar 2.6 Pemeriksaan pada Puting Payudara
Tahap 4:
Lakukan hal serupa pada payudara sebelah kiri, yaitu dengan meletakkan tangan kiri di bawah kepala, lalu gunakan tangan kanan untuk memeriksa payudara
sebelah kiri.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep