2.2 Antenatal Care 2.2.1 Pengertian Antenatal Care
Menurut World Health Organization WHO 2005, Antenatal Care yang disebut juga prenatal care adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil untuk memperoleh suatu proses kehamilan serta persalinan yang aman dan memuaskan. Antenatal care dijalankan
sejak kunjungan wanita hamil pertama sekali dan berlanjut hingga bayi lahir. Untuk negara di Eropa Timur, Amerika Utara, dan banyak negara maju lainnya,
menyarankan agar antenatal care dilaksanakan sebanyak 12-16 kali kunjungan selama kehamilan. Sedangkan di negara berkembang pemeriksaan antenatal care
cukup dilakukan sebanyak 4 kali sebagai kasus tercatat. Menurut Profil Kesehatan Indonesia 2008, Antenatal care adalah
pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil oleh petugas kesehatan untuk memelihara kehamilannya, yang dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal
yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan. Antenatal care ANC adalah pemeriksaan kehamilan untuk menyiapkan
diri sebaik-baiknya fisik dan mental, serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas sehingga keadaan mereka masa postpartum
sehat dan normal, tidak hanya fisik, tetapi juga mental Prawirohardjo, 2006. Perawatan antenatal PAN adalah pemeriksaan yang sistematik dan teliti
pada ibu hamil, pada perkembanganpertumbuhan janin dalam kandungannya serta penanganan ibu hamil dan bayinya saat dilahirkan dalam kondisi yamg
terbaik Hanafiah, 2006.
2.2.2 Tujuan Antenatal Care
Menurut Ari 2009, Tujuan asuhan kehamilan, adalah: 1.
Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu, dan tumbuh kembang janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, serta sosial ibu
dan bayi.
Universitas Sumatera Utara
3. Menemukan secara dini adanya masalahgangguan dan kemungkinan
komplikasi yang terjadi selama masa kehamilan. 4.
Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat, baik ibu maupun bayi, dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI eksklusif berjalan
normal. 6.
Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam memelihara bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal.
Menurut Hanafiah 2006, dahulu tujuan Perawatan Antenatal PAN adalah untuk menjaring kasus kehamilan risiko tinggi dan risiko rendah. Faktor
risiko tersebut sebenarnya bukan merupakan indikator yang baik bagi ibu hamil yang mengalami komplikasi. Jika kita telaah, mayoritas ibu hamil yang
sebelumnya diidentifikasi “risiko rendah”, malah mengalami komplikasi, sebaliknya sebagian besar ibu hamil yang dianggap “risiko tinggi” melahirkan
bayinya tanpa komplikasi. Oleh karena itu, menurut Hanafiah 2006, tujuan PAN, yaitu:
1. Mempromosikan serta menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi
dengan memberikan pendidikan mengenai nutrisi, kebersihan diri, dan proses persalinan.
2. Mendeteksi secara dini kelainan yang terdapat pada ibu dan janin serta segera
menatalaksanakan komplikasi medis, bedah, ataupun obstetri selama kehamilan dan menanggulanginya.
3. Mempersiapkan ibu hamil, baik fisik, psikologis, dan sosial dalam
menghadapi kehamilan, persalinan, masa nifas, masa menyusui, serta kesiapan menghadapi komplikasi.
2.2.3 Fungsi Antenatal Care
Salah satu fungsi dari antenatal care ANC adalah untuk dapat mendeteksimengkoreksimenatalaksanakan sedini mungkin segala kelainan yang
terdapat pada ibu dan janinnya. Untuk itu, dilakukan pemeriksaan fisik diagnostik
Universitas Sumatera Utara
mulai dari anamnesa yang teliti sampai dapat ditegakkan diagnosa diferensial dan diagnosa sementara beserta prognosanya Hanafiah, 2006.
Perlunya mendeteksi penyakit dan bukan penilaian risiko dikarenakan pendekatan risiko bukan merupakan strategi yang efisien ataupun efektif untuk
menurunkan Angka Kematian Ibu AKI. Pendekatan PAN kini mengenalkan pendekatan terbaru, yaitu Antenatal Terfokus Focused ANC, yang
mengutamakan kualitas kunjungan daripada kuantitasnya. Pendekatan ini mengenalkan 2 kunci realitas, yaitu:
1. Pertama, kunjungan berkala tidak serta merta meningkatkan hasil akhir
kehamilan, dan di negara berkembang secara logistik dan finansial adalah mustahil bagi fasilitas kesehatan dan komunitas yang mereka layani.
2. Kedua, banyak wanita yang diidentifikasi “berisiko tinggi” tidak pernah
mengalami kompliksi, sementara wanita “berisiko rendah” sering kali mengalami komplikasi Hanafiah, 2006.
Antenatal Terfokus Focused ANC bergantung pada evidence-based, goal directed interventions yang layak untuk umur kehamilan dan ditujukan secara
khusus pada isu-isu kesehatan yang paling utama bagi wanita hamil dan jabang bayi. Strategi kunci Antenatal Terfokus Focused ANC lainnya adalah bahwa
setiap kunjungan ditangani oleh penyedia tenaga kesehatan yang ahli, yaitu bidan, dokter, perawat, atau tenaga kesehatan yang mempunyai pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk bekerja secara efektif untuk mencapai tujuan PAN Hanafiah, 2006.
Selain itu, fungsi dari antenatal care ANC adalah untuk mempersiapkan fisik dalam menghadapi kehamilan, persalinan, dan nifas. Untuk itu, perlu
komunikasi, informasi, dan edukasi KIE seperti: pemberian gizi yang baik, “empat sehat lima sempurna” terutama diet tinggi kalori tinggi protein susu, tahu,
air tahu, vitamin, dan mineral. Kemudian preparat Fe zat besi dan asam folat yang merupakan anti anemia Safe Blood Safe Mother Hanafiah, 2006.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Jadwal Antenatal Care