13
ada kesamaan dalam pengambilan sumber teorinya akan tetapi jelaslah berbeda dalam masalah objek kajiannya dan tentunya berbeda pula ksimpulan akhir dari
penelitiannya.
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang memusatkan perhatian tidak pada hasil penelitian lapangan.
Dikarenakan yang dikaji dalam penelitian ini hanya dokumen-dokumen saja. 2.
Objek Penelitian
a. Data primer yaitu data yang diperoleh dari pendapat-pendapat Ulama
mazhab yang tercantum dalam kitab-kitab fiqih dan beberapa pasal dalam KHI yang terkait dengan masalah saksi dalam talak dan rujuk.
b. Data sekunder yaitu data pendukung yang di peroleh dari pengkajian
buku-buku, dokumen-dokumen serta sebuah putusan dari kantor Pengadilan Agama tentang saksi dalam talak.
3. Tehnik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data ini penulis menggunakan metode penelitian
kepustakaan Library Research .
12
12
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI-Press,1986, h. 201.
14
Penulis mengkaji beberapa pendapat ulama fiqih dan pendapat KHI mengenai saksi dalam talak dan rujuk serta mengkaji sebuah putusan
Pengadilan Agama yang penulis jadikan sebagai contoh kasus.
4. Teknik Analisa Data: Yaitu menggunakan teknik analisa data deskriptif kualitatif, serta
menggunakan teknik perbandingan hukum, yang membandingkan pendapat para Ulama dengan beberapa pasal dalam KHI.
13
Penelitian tersebut akan memberikan pengetahuan tentang persamaan dan perbedaaan mengenai
kedudukan saksi dalam talak dan rujuk. Dengan penelitian ini penulis berharap dapat lebih mudah untuk mengadakan unifikasi hukum, serta
mendapatkan kepastian hukum tentang kedudukan saksi. Hasil-hasil perbandingan hukum akan sangat bermanfaat bagi penerapan hukum di suatu
masyarakat majemuk seperti Indonesia.
F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun dalam lima bab yang setiap bab memuat penjelasan tersendiri. Untuk memudahkan para pembaca, penulis akan menguraikan
sistematika penulisan sebagai berikut : Bab satu merupakan bab pendahuluan yang berisikan alasan pemilihan judul,
pembatasan masalah yang dimaksudkan agar masalah tidak terlalu meluas, dan perumusan masalah yang memuat tiga pertanyaan yang nantinya menjadi acuan
13
Ibid., h.257
15
dalam peneitian ini, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab dua berisikan tinjauan teoritis tentang saksi dalam talak dan rujuk menurut KHI dan fiqih. Dalam bab ini juga terdiri dari dua poin besar yaitu
pengertian talak dan rujuk serta pembahasan tentang saksi dalam talak dan rujuk. Dalam poin yang kedua ini berisikan tentang beberapa landasan hukum yang
dipakai KHI dan Fiqih terkait saksi dalam talak dan rujuk. Bab tiga berisikan pembahasan urgensi kedudukan saksi dalam talak dan
rujuk. Pembahasannya meliputi pengertian saksi baik secara hukum fiqih ataupun KHI, lalu kemudian membahas tentang urgensi kedudukan saksi dalam talak dan
rujuk baik menurut KHI ataupun Fiqih. Bab empat berisikan tentang analisis perbandingan hukum mengenai saksi
dalam talak dan rujuk antara KHI dan Fiqih dan sebuah putusan dari kantor Pengadilan Agama yang penulis jadikan sebagai contoh kasus dalam penelitian
ini. Bab lima merupkan bab penutup yang berisikan beberapa kesimpulan yang
fungsinya sebagai jawaban dari beberapa pertanyaan yang muncul dalam perumusan masalah dan juga berisikan saran-saran.
BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG SAKSI DALAM TALAK DAN RUJUK
A. Pengertian Talak dan Rujuk