Teori Kepuasan content theory Teori Proses

Menurut Winardi 2007:11-17, Terdapat 2 teori motivasi dalam meningkatkan kinerja karyawan yaitu :

a. Teori Kepuasan content theory

Ada 3 tiga teori penting tentang kepuasan yang dirasakan karyawan yaitu: 1. Teori hirarki kebutuhan Maslow Maslows need hierarchy yaitu teori motivasi yang menangani apa yang dibutuhkan atau persyaratan orang untuk menjalani kehidupannya, terutama menyangkut pekerjaan. Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hirarki, dimana kebutuhan ini akan dapat dipenuhi seperti anak tangga yang makin naik, dari tangga kebutuhan yang satu ketangga kebutuhan berikutnya. 2. Teori dua faktor dari Herzberg Herzbergs two factor theory yaitu faktor yang membuat orang merasa tidak puas termasuk gaji, kondisi kerja, dan kebijakan perusahaan semuanya mempengaruhi konteks tempat pekerjaan dilakukan, dan faktor yang membuat orang merasa puas yaitu prestasi, pengakuan, tanggung jawab, dan kemajuan semuanya berkaitan dengan isi pekerjaan dan imbalan prestasi kerja. Atau faktor yang membuat orang merasa sehat dan faktor yang memotivasi orang, atau faktor ekstrinsik dan instrinsik. 3. Teori kebutuhan dari Mc Clelland Mc Clelland learned needs theory yaitu apabila kebutuhan seseorang terasa sangat mendesak, maka kebutuhan itu akan memotivasi karyawan tersebut untuk berusaha keras memenuhi kebutuhan itu yaitu kebutuhan akan prestasi need for achievement, 1 Universitas Sumatera Utara kebutuhan akan afiliasi need for affiliation, dan kebutuhan akan kekuasaan need for power.

b. Teori Proses

Teori proses yaitu ditekankan pada usaha untuk memberikan jawaban atas pertanyaan bagaimana menguatkan energize mengarahkan direct, memelihara maintain, dan menghentikan stop prilaku individu. Teori ini terdiri dari teori pengharapan, teori keadilan dan teori penguatan. 1. Teori pengharapan expectancy theory Produktivitas merupakan suatu alat pemuas bagi seseorang karyawan, produktivitas juga alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh sebab itu, bila ingin memberi motivasi terhadap karyawan, kepadanya perlu diberi pengertian tentang tujuan pribadi, hubungan usaha dan tindakan, antara tindakan dan hasil, dan akhirnya antara hasil dan kepuasan karena tercapainya tujuan pribadinya. 2. Teori keadilan equity theory Teori keadilan adalah karyawan akan membandingkan usaha mereka dan imbalan yang mereka dengan usaha dan imbalan yang diterima rekannya dalam situasi kerja yang sama. Teori motivasi didasarkan pada asumsi, bahwa karyawan itu termotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaannya. 3. Teori penguatan reinforcement theory Teori penguatan adalah segala sesuatu yang digunakan seorang pemimpin untuk meningkatkan atau mempertahankan tanggapan khusus individu. Motivasi Universitas Sumatera Utara seseorang dalam bekerja tergantung pada penghargaan yang diterimanya dan akibat dari yang akan dialaminya nanti. Universitas Sumatera Utara sebagai salah satu Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara, merupakan lembaga pendidikan tinggi di bawah naungan Negara Republik Indonesia. Universitas Sumatera Utara merupakan universitas yang bersifat nirlaba tidak berorientasi pada perolehan laba, seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang berkualitas, melakukan penelitian yang bermanfaaat bagi ilmu pengetahuan serta melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu penyelenggaraan pendidikan, pengadaan penelitian yang menyelenggarakan pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat. Tujuan dari lembaga pendidikan tinggi negeri tersebut yaitu mencapai keunggulan kompetitif melalui prinsip pengelolaan sumber daya sesuai dengan asas pengelolaan yang profesional serta meningkatkan kualitas secara berkelanjutan untuk menempati posisi unggul dalam persaingan dan kerja sama global. Sumber daya alam, tenaga kerja, modal, serta keahlian merupakan sumber- sumber daya yang harus dikelola secara cermat dan sistematis agar perguruan tinggi dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Salah satu faktor yang terpenting adalah tenaga kerja, karena dalam pelaksanaan kegiatan operasional tidak terlepas dari sumber daya manusia. Operasional suatu perguruan tinggi baru dapat berjalan Universitas Sumatera Utara apabila ada tenaga kerja. Oleh karena itu, seorang pemimpin yang bijaksana harus membina hubungan yang baik dengan pegawai agar diantara pemimpin dan pegawai ada rasa saling menghormati kepentingan kedua belah pihak. Pimpinan di perguruan tinggi dapat membina hubungan baik dengan pegawai, dengan cara memberikan honorarium, insentif, gaji, lembur, bonus dan tunjangan-tunjangan kesejahteraan para pegawai. Dilakukan evaluasi kinerja karyawan atau sering di sebut dengan penimbangan prestasi. Penimbangan prestasi ini berlaku bagi para pegawai perguruan tinggi. Honorarium tidak saja sekedar cara untuk memuaskan kebutuhan fisik, melainkan juga merupakan pengakuan untuk mencapai sesuatu. Honorarium sangat penting bagi para pegawai, tidak hanya karena dapat dipergunakan untuk membeli barang-barang material, tetapi merupakan umpan balik materil yang nyata untuk mengukur keberhasilan mereka. Jika honorarium tidak diangggap sebagai ukuran prestasi, honorarium bukanlah merupakan motivasi bagi yang berprestasi. Dalam hal ini, honorarium sangat besar pengaruhnya karena dapat mempengaruhi tingkah laku pegawai dalam melaksanakan beban yang menjadi tanggung jawabnya. Masalah ini tidak hanya menyangkut berapa jumlah uang yang diterima, melainkan menyangkut beban pekerjaan maupun berkaitan dengan moral dan tanggung jawab perguruan tinggi organisasi terhadap kehidupan pegawai dan keluarganya. Karena itu, tidak menutupi kemungkinan bila perusahaan tidak dapat memenuhinya, maka para karyawan tersebut dalam menjalankan kegiatannya dapat merugikan perusahaan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian ini, maka penulis merasa tertarik untuk membahas lebih rinci mengenai masalah pengaruh honorarium serta kaitannya terhadap motivasi kerja pegawai. Oleh karena itu penulis memilih judul : “Pengaruh Pemberian Honorarium Terhadap Motivasi Kerja Pegawai.pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”

B. Perumusan Masalah