ini. Sudut MP-SN lebih kecil dari normal menunjukkan rotasi mandibula berlawanan arah jarum jam dan mengindikasikan pertumbuhan mandibula ke atas dan ke depan. Terjadi
pola pertumbuhan wajah secara horizontal yang menunjukkan pola pertumbuhan yang
hypodivergent.
3.7 Alat dan Bahan Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Pensil 2B, penghapus dan pengaris
b. Rol Segitiga
c. Busur derajat
d. Tracing box
Bahan yang digunakan selama penelitian ini adalah:
a. Roentgen foto sefalometri lateral sebelum perawatan
b. Kertas asetat tracing tebal 0.003 inchi
A B
C
D E
F
Universitas Sumatera Utara
Gambar 13. Alat dan bahan penelitian. A Pensil, penghapus, penggaris, B Rol segitiga, C Busur derajat D
Tracing box
, E Roentgen foto sefalometri lateral, F Kertas asetat tracing.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur ketebalan dagu dan pola pertumbuhan mandibula pada sefalogram lateral pasien sesuai dengan langkah-langkah
berikut ini:
1. Data diambil dari roentgen foto sefalometri lateral pasien yang dirawat
di Klinik PPDGS Ortodonsia FKG USU. 2.
Tracing
sefalogram dilakukan di atas
tracing box
dengan sinar lampu pada
tracing paper
yang telah difiksasi pada lembaran sefalogram. 3.
Dilakukan penentuan titik-titik dan penarikan garis-garis. 4.
Diukur ketebalan dagu dari titik Pogonion skeletal ke Pogonion kulit. 5.
Diukur besar sudut MP-SN.
Gambar 15. A Sudut MP-SN, B Titik-titik pengukuran ketebalan dagu
A B
Universitas Sumatera Utara
6.
Tracing
dan pengukuran dilakukan secara
intrawriter
, dimana peneliti melakukan
tracing
dan pengukuran dan mengulang pengukuran dua kali.
Kemudian kedua hasil pengukuran dijumlahkan dan dihitung standar deviasinya.
7. Hasil dari pengukuran setiap sefalometri lateral tersebut diperiksa oleh
dosen pembimbing.
8. Dalam satu hari, pengukuran sefalometri dilakukan pada 5 lima
sefalogram untuk menghindari kelelahan mata peneliti sehingga data yang
didapatkan lebih akurat.
9. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian ditabulasi dan dianalisis.
3.9 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan sistem komputerisasi.
3.10 Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji
Anova one way
untuk melihat
apakah terdapat perbedaan yang signifikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Populasi penelitian ini adalah pasien yang dirawat Klinik PPDGS Ortodonsia dan
belum pernah menerima perawatan ortodonti. Besar sampel adalah 61 orang besar sampel minimum adalah 57 orang. Sampel penelitian ini
terdiri dari 57 orang dengan maloklusi Klas I, Klas II dan Klas III. Penelitian ini menggunakan foto roentgen sefalometri lateral yang diambil dari rekam medik
pasien di klinik PPDGS Ortodonsia RSGMP FKG USU. Tabel 1. Ketebalan dagu berdasarkan
tipe pertumbuhan vertikal wajah Tipe Pertumbuhan Vertikal Wajah
N Rata-rata Ketebalan
Dagu ± SD
Hasil Analisis
Statistik
Hypodivergent
26° Normal 27°- 37°
Hyperdivergent
37° Total
13 31
13 57
13,85 ± 1,52 11,94 ± 1,32
7,62 ± 1,04 11,39 ± 2,56
p=0,000
p0,05 terdapat perbedaan bermakna Tabel 1 menunjukkan sampel dengan
tipe pertumbuhan vertikal wajah
yang
hypodivergent,
adalah n=13 dan mempunyai rata-rata ketebalan dagu = 13,85±
1,52 mm. Pada sampel dengan
tipe pertumbuhan vertikal wajah
yang normal, adalah n= 31 dan mempunyai rata-rata ketebalan dagu = 11,94 ± 1,32 mm. Sampel
dengan pola pertumbuhan mandibula
hyperdivergent
, adalah n= 13 dan mempunyai rata-rata ketebalan dagu = 7,62 ± 1,04 mm. Hasil analisis statistik
Universitas Sumatera Utara