Peran PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Dalam Pemberian Pinjaman Pembiayaan

B. Peran PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Dalam Pemberian Pinjaman Pembiayaan

Perkembangan dunia perbankan sudah terlihat kompleks, dengan berbagai macam jenis produk dan sistem usaha yang memiliki keunggulan kompetitif. Kekomplekan ini telah menciptakan suatu sistem dan pesaing baru dalam dunia perbankan, bukan hanya persaingan antar bank tetapi juga antara bank dengan lembaga keuangan. 60 disebut financing. Adapun balas jasa yang diberikan atau diterima pada bank umum berupa bunga interest loan atau deposit yang diukur dalam presentase, dan pada Bank Muamalat dengan sistem syariah, balas jasa yang diterima hanya berdasarkan pada perjanjian bagi hasil. Selanjutnya dalam perbankan syariah Beberapa tahun yang lalu, lembaga keuangan dan Bank Muamalat dengan sistem syariah mulai bermunculan. Lembaga keuangan ini sudah lama berkembang di negara Arab Saudi, Kuwait, Turki, Iran dan beberapa negara Timur Tengah lainnya. Perkembangan ini selanjutnya merebak ke wilayah negara Eropa, seperti Swiss dan London, serta wilayah Asia, seperti Malaysia dan Indonesia. Dunia perbankan ternyata bukan hanya berasal dari barat saja tetapi dunia perbankan juga berasal dari timur. Perbedaan antara manajemen Bank Muamalat dengan bank umum konvensional terletak pada pembiayaan dan pemberian balas jasa, baik yang diterima oleh bank maupun investor. Pada bank umum, pembiayaan disebutloansedangkan di bank syariah 60 Irma Devita. P, HukumJaminanPerbankan, Visi Media,Jakarta,2011, hal.10 dikenal istilah Mudharabah, Murabahah dan Musyarakah untuk program pembiayaan. Bank syariah akan mendapatkan keuntungan berupa bagi hasil yang berasal dari proyek yang dibiayai oleh bank tersebut. Jika proyeknya terhenti, akan dicarikan solusi penyelesaian. Misalnya, dengan menjual aset proyek. Uang penjualan aset proyek yang dibiayai bank syariah akan dibagikan kepada bank dan nasabah sesuai penyertaan masing-masing pada usaha tersebut. 61 Bank Muamalat atau bank Islam ialah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah Islam sedangkan lembaga keuangan dapat dikatakan sebagai badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk asset keuangan atau tagihan claim serta asset non finansial atau asset riil dan memberikan pelayanan jasa dalam Bagi peminjaman dana borrowers, hal ini merupakan kesempatan emas dimana peminjam tidak terlalu terbebani atas bunga pinjaman tersebut. Tetapi bagi kalangan investor deposan atau penanaman modal lainnya, sistem perbankan ini kurang menjanjikan. Hal ini disebabkan karena para investor lenders menginginkan dana yang diinvestasikannya, memiliki pengembalian minimal sesuai dengan harapan mereka. Sebaliknya, bank sebagai media perantara intermediasi bisa mengalami kesulitan untuk menggalang dana masyarakat. Kegiatan operasional bank dalam bentuk penyaluran pembiayaan, dapat terhambat jika mobilisasi dana tidak sesuai dengan jumlah permintaan pendanaan. 61 http:frenkymay.blogspot.co.id201006pengertian-dan-fungsi-bank- muamalat.html?m=1 diakses pada tanggal 11 Desember 2015 bentuk skim tabungan depositori, proteksi asuransi, program pensiun, dan penyediaan sistem pembayaran melalui mekanisme transfer dana. 62 berikut : Jika dilihat dari dua pengertian diatas, antara lembaga keuangan dengan Bank Muamalat keuangan dan pendanaan maupun investasi. Pernyataan ini diperkuat juga oleh Peraturan Pemerintah nomor 70 Tahun 1992 jo Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998, tentang perubahan Lembaga Keuangan Bukan Bank LKBB menjadi bank umum. Bank umum menurut Undang-Undang nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, disamping melakukan kegiatan usaha secara konvensional dapat juga melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Pendiri lebih menyukai bentuk lembaga keuangan, mungkin hal ini disebabkan karena lapangan maupun orienstasi usahanya masih dalam lingkup yang kecil. Sedangkan untuk mendirikan sebuah bank, diperlukan Capital Adequacy Ratio CAR 8 berdasarkan rasio kecukupan modal perbankan. Pada dasarnya lembaga keuangan, bank konvensional, maupun bank Islam Bank Muamalat merupakan bagian dari manajemen keuangan modern. Lembaga keuangan syariah maupun Bank Muamalat, sebagai lembaga keuangan Islam dan alternatif pengganti bank-bank konvensional memiliki ciri-ciri keistimewaan sebagai 63 1. Adanya kesamaan ikatan emosional yang kuat antara pemegang saham, pengelola bank dan nasabahnya. 2. Diterapkannya sistem bagi hasil sebagai pengganti bunga, sehingga akan 62 https:m.wikipedia.orgwikiBank_Muamalat_Indonesia diakses pada tanggal 11 September 2015 63 http:banking.blog.gunadarma.ac.id20100310managemen-kredit-syariah-bank- muamalat-2 diakses pada tanggal 11 September 2015 berdampak positif dalam menekan cost push inflation dan persaingan antar bank. 3. Tersedianya fasilitas pembiayaan kebaikan Al-Qardhul Hasan yang diberikan secara cuma-cuma. 4. Konsep build in concept berorientasi pada kebersamaan. 5. Mendorong kegiatan investasi serta menghambat simpanan yang tidak produktif melalui sistem operasi profit and loss sharing. 6. Memerangi kemiskinan dengan membina golongan ekonomi lemah dan tertindas, melalui bantuan hibah yang dilakukan bank secara produktif. 7. Mengembangkan produksi, menggalakkan perdagangan dan memperluas kesempatan kerja melalui pembiayaan pemilikan barang atau peralatan modal dengan pembayaran tangguh dan pembayaran cicilan. 8. Meratakan pendapatan melalui sistem bagi hasil dan kerugian, baik yang diberikan kepada bank itu sendiri maupun kepada peminjam. 9. Penerapan sistem bagi hasil yang tidak membebani biaya diluar kemampuan nasabah dan akan terjamin adanya “keterbukaan”. 10. Menciptakan alternatif kehidupan ekonomi yang berkeadilan dalam kehidupan modern Di Indonesia, keberadaan Bank Muamalat sudah ada sejak pertengahan tahun 1992, tepatnya setelah disahkannya Undang-Undang nomor 7 tahun 1992 sebagai dasar hukum, yang kemudian berubah menjadi Undang-Undang nomor 10 tahun 1998. Kebijakan perundang-undangan ini diperkuat oleh Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 53BHKDK13.321.2XII1998, pengesahan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi Nomor 165PADKDK 13.321.2V1999, serta izin usaha dari Menteri Keuangan untuk beroperasi dengan prinsip bagi hasil seperti Bank Perpembiayaan Rakyat BPR syariah. Berdasarkan beberapa dasar hukum ini, Bank Muamalat memiliki fungsi yang sama dengan bank umum. Fungsi-fungsi bank umum sebagaimana yang dimaksud antara lain : 64 64 http:www.pendidikanmu.com201502pengertian-fungsi-dan-jenis-bank.html?m=1 diakses pada tanggal 11 September 2015 a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi. b. Bank wajib menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien kepada nasabahnya, seperti penyediaan fasilitas kartu pembiayaan, ATM, serta mekanisme jasa kliring dan inkaso. c. Menciptakan uang, menciptakan uang yang dimaksud bukanlah seperti fungsi pada Bank Indonesia. Menciptakan uang dalam hal ini ialah bagaimana Bank Muamalat dalam kegiatan operasionalnya seperti bank konvensional, dapat memberikan perolehan hasil secara maksimal. Perolehan hasil ini merupakan balas jasa keuntungan yang diterima dalam bentuk uang, yang dapat digunakan kembali untuk mempelancar kegiatan operasional bank atau disimpan sebagai cadangan modal. d. Menghimpun dana serta menyalurkannya kemasyarakat. e. Kegiatan menghimpun dana bisadilakukan dengan cara menawarkan jasa dalam bentuk tabungan, deposito berjangka, giro maupun penerimaan dana sesuai dengan syariah Islam. f. Penyaluran kembali dana ke masyarakat dapat dalam bentuk pemberian pembiayaan dan bentuk-bentuk pendanaan lainnya. Dalam penyaluran kembali dana masyarakat, bank memperoleh balas jasa dalam bentuk bagi hasil berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Tujuan dari perputaran dana ini adalah agar perolehan hasil profit dan mobilisasi dana dapat terus berjalan. g. Menawarkan jasa-jasa keuangan lainnya. Jasa-jasa keuangan lainnya yang dapat ditawarkan oleh Bank Muamalat, antara lain: 65 1 Transfer antar bank dalam kota atau luar negeri. 2 Kliring clearing 3 Inkaso 4 Safe deposit box 5 Bank card 6 Bank notes 7 Travelers cheque 8 Letter of credit LC 9 Bank garansi 10 Jasa-jasa dipasar modal 11 Menerima setoran-setoran lain 65 http:banking.blog.gunadarma.ac.id20100310managemen-kredit-syariah-bank- muamalat-2 diakses pada tanggal 11 Desember 2015 h. Kegiatan usaha bank yang dapat dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 jo Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan, antara lain : 1. Menghimpun dana dari masyarakat. penghimpunan atau mobilisasi dana dapat melalui sarana tabungan, deposito berjangka dan giro. 2. Memberikan pembiayaan. pembiayaan yang diberikan dapat dalam bentuk pendanaan kegiatan ekonomi masyarakat maupun barang kebutuhan konsumen. 3. Menerbitkan surat pengakuan utang. 4. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya seperti : 1.1. Surat-surat wesel termasuk wesel yang disekap oleh bank. 1.2. Surat pengakuan utang. 1.3. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah. 1.4. Sertifikat Bank Indonesia SBI. 1.5. Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 satu tahun. 1.6. Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 satu tahun. 5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah. 6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana komunikasi maupun dengan wesel. 7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga. 8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. 9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain yang berdasarkan suatu kontrak custodian. 10. Melakukan penempatan dana dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek. 11. Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya. 12. Melakukan kegiatan anjak piutang factoring kartu pembiayaan dan kegiatan wali amanat trustee. 13. Menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil. 14. Melakukan kegiatan lain, misalnya kegiatan transaksi dalam valuta asing, melakukan penyertaan modal atau usaha lain di bidang keuangan seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, dan asuransi, serta melakukan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan pembiayaan. 15. Kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang. 66 66 Mariam Darus Badrulzaman.,PerjanjianKredit Bank,Citra AdityaBakti, Bandung,1991, hal.15

C. Hak Dan Kewajiban Para Pihak Dalam Perjanjian Pembiayaan Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk