Gaya Batang Maksimum Perencanaan Dimensi Struktur Rangka Atap 1.Batang Tarik

4.2.5. Gaya Batang Maksimum

Dari hasil analisis SAP 2000 Lampiran 2 diperoleh gaya batang maksimum struktur rangka atap. Gaya –gaya ini akan menjadi acuan dalam menentukan dimensi profil yang digunakan. Nilai maksimum diperoleh dari kombinasi pembebanan sebagai berikut: COMB 13 = 1,2D + 1,6H – 0,8 Wkanan COMB 14 = 1,2D + 1,6H – 0,8 Wkiri Tabel 4.6. Gaya batangmaksimum pada rangka batang FRAME COMB13 COMB 14 P MAX 1 8618,86 7712,18 8618,86 2 6934,28 6331,63 6934,28 3 5153,66 4855,04 5153,66 4 5153,66 4855,04 5153,66 5 6630,25 6635,66 6635,66 6 8010,8 8320,23 8320,23 7 -8635,67 -9015,41 -9015,41 8 -8627,31 -9099,07 -9099,07 9 -7129,99 -7365,87 -7365,87 10 -7365,87 -7129,99 -7365,87 11 -9099,07 -8627,31 -9099,07 12 -9015,41 -8635,67 -9015,41 13 -1022,74 -777,08 -1022,74 14 -1786,11 -1417,63 -1786,11 15 314,4 314,4 314,4 16 -1417,63 -1786,11 -1786,11 17 -777,08 -1022,74 -1022,74 18 2165,75 1774,89 2165,75 19 2797,86 2320,15 2797,86 Universitas Sumatera Utara 20 2320,15 2797,86 2797,86 21 1774,89 2165,75 2165,75 4.2.6. Perencanaan Dimensi Struktur Rangka Atap 4.2.6.1.Batang Tarik Batang tarik terdiri dari batang 1, 2, 3, 4, 5, 6, 15, 18, 19, 20, dan 21. Untuk perencanaan diambil pada batang 1 dengan gaya aksial terbesar dengan data-data sebagai berikut: Batang Tarik 1 L = 250 cm Nu = 8618,86 kg output SAP 2000 Fy = 240 MPa = 2400 kgcm 2 Fu = 370 MPa = 3700 kgcm 2 Seperti yang terdapat di SNI 03 – 1729 – 2002 butir 10.1, suatu stuktur yang mengalami gaya tarik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : Coba profil 2L 40.40.4 b = 40 mm h = 40 mm Ag = 3,08 cm 2 2Ag = 2 x 3,08 cm 2 = 6,16 cm 2 ix = iy= 1,21 cm Ix = Iy= 4,48 cm 4 Universitas Sumatera Utara ey = ex= 11,2 mm Periksa syarat kelangsingan batang tarik OK Kondisi leleh : OK 4.2.6.2.Batang Tekan Batang tekan terdiri 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, dan 17. Untuk perencanaan diambil pada batang 11 dengan gaya aksial terbesar dengan data-data sebagai berikut: Batang Tekan 11 L =270 cm = 2700 mm Nu = - 9099,07 kg Output SAP Fy = 240 MPa = 2400 kgcm 2 Fu = 370 MPa = 3700 kgcm 2 Universitas Sumatera Utara Seperti yang terdapat di SNI 03 – 1729 – 2002 butir 9.1, suatu stuktur yang mengalami gaya tekan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Øn = 0,85 SNI 2002 Tabel 6.4-2 Coba profil 2L 80.80.8 b = 80 mm h = 80 mm t = 8 mm Ag = 12,3 cm 2 2Ag = 2 x 12,3 cm 2 = 24,6 cm 2 ex=ey= 22,6 mm ix=iy = 2,42 cm Ix=Iy= 72,3 cm 4 Periksa kelangsingan penampang Flens √ √ Universitas Sumatera Utara √ Kondisi tumpuan sendi-sendi, k = 1 Dicoba dengan menggunakan 6 pelat kopel: Arah sumbu bahan sumbu x : Arah sumbu bebas bahan sumbu y : ⁄ ⁄ √ √ Kelangsingan ideal Universitas Sumatera Utara √ √ √ √ untuk maka untuk � maka untuk maka Karena Periksa kekuatan nominal OK Perhitungan dimensi pelat kopel Syarat kekakuan pelat kopel adalah : Universitas Sumatera Utara Taksir t kopel = 6 mm Cek kekuatan pelat kopel : Gaya sebesar 181,98 kg dibagi untuk 6 pelat kopel, sehingga masing- masing kopel memikul 30,33 kg Kuat geser pelat kopel: ⁄ ⁄ √ √ Universitas Sumatera Utara √ Jadi diperoleh dimensi pelat kopel = 100 x 6 mm sebanyak 6 buah.

4.2.7. Perencanaan Sambungan Rangka Atap