Material Perencanaan Gording Perencanaan Rangka Atap Baja Konvensional 1. Model Struktur

Gambar 4.12. Model Rangka Atap Baja Konvensional

4.2.2. Material

Baja yang digunakan adalah baja tipe BJ 37 dengan spesifikasi sebagai berikut: Modulus elastisitas E = 200.000 Nmm 2 Modulus geser G = 80.000 Nmm 2 Tegangan leleh fy = 240 Mpa Tegangan ultimit fu = 370 Mpa

4.2.3. Perencanaan Gording

Gording direncanakan dengan data-data sebagai berikut: Jarak antar gording = 1,2 m Sudut kemiringan atap α = 22 Tekanan tiup angin = 40 kgm 2 Menggunakan 1 buah track stang Desain gording 150 x 65 x 20 x 3,2 dengan mutu baja BJ 37, karakteristik penampangnya, yaitu: a = 150 mm b = 65 mm c = 20 mm t = 3,2 mm Universitas Sumatera Utara A = 9,567cm 2 q = 7,51 kgm Ix = 332 cm 4 Iy = 53,8 cm 4 Wx = 44,3 cm 3 Wy = 12,2 cm 3 Perhitungan pembebanan sesuai dengan SNI 03-1729-2002 dengan metode LRFD Load and Resistance Factor Design. Beban Mati D : Berat atap = 4,45 kgm 2 x 1,2 m = 5,34 kgm Berat gording = 7,51 kgm Berat trackstang 10 x 7,51 = 0,751 kgm Berat total = 13,601 kgm Beban Hidup L : Di tengah-tengah gording P = 100 kg Beban Angin W : Tekanan Angin = 40 kgm 2 Koefisien angin tekan = 0,0β α – 0,4 = 0,0222 – 0,4 = 0,04 Koefisien angin hisap = - 0,4 W = c. g. a W tekan = 0,04 40 1,2 = 1,92 kgm W hisap = - 0,4 40 1,2 = - 19,2 kgm + Universitas Sumatera Utara Beban Hujan H Berat hujan = 40 – 0,8 . α = 40 – 0,8 . 22 = 22,4 kgm Mencari momen-momen pada gording Pada arah sumbu lemah dipasang track stang pada tengah bentang sehingga Ly = 12 x jarak antar kuda-kuda = 62 = 3 m dan Lx = 6m. Akibat beban mati Mx = 18 . q to tal . cos α . Lx 2 Mx = 18 . 13,601. cos 22 . 6 2 Mx = 56,748 kg.m My = 18 . q total . sin α . Ly 2 My = 18 . 13,601. sin 22 . 62 2 My = 5,732 kg.m Akibat beban hidup Mx = 14 . P cos α . Lx Mx = 14 . 100 . cos 22 . 6 Mx = 139,078 kg.m My = 14 . P sin α . Ly My = 14 . 100 . sin 22 . 62 My = 28,095 kg.m Akibat beban angin Karena beban angin bekerja tegak lurus sumbu x sehingga hanya ada Mx. Universitas Sumatera Utara Angin tekan : Mx = 18 . Wtekan . Lx 2 = 18 . 1,92 . 6 2 = 8,64 kg.m Angin hisap : Mx = 18 . Whisap . Lx 2 = 18 .-19,2 . 6 2 = - 86,4 kg.m Akibat beban hujan Mx = 18 . q hujan . cos α . Lx 2 Mx = 18 .22,4. cos 22 . 6 2 Mx = 93,460 kg My = 18 . q hujan . sin α . Ly 2 My = 18 . 22,4. sin 22 . 63 2 My = 37,760 kg Tabel 4.4. Kombinasi beban pada gording Kombinasi beban Arah x kgm Arah y kgm 1,4D 79,447 8,025 1,2D+1,6L+0,5La atau H 114,827 25,758 1,2D+1,6La atau H+0,5L atau 0,8W 224,5456 74,2068 1,2D+1,3W+0,5L+0,5La atau H 126,059 36,990 1,2D+0,5L 68,097 6,878 0,9D+1,3W 62,305 16,391 0,9D-1,3W 39,841 -6,073 Universitas Sumatera Utara Kombinasi maksimun Mx = 224,5456 kg.m = 22454,56 kg.cm My = 74,2068 kg.m = 7420,68 kg.cm Asumsikan penampang kompak: ⁄ ⁄ Untuk mengantisipasi masalah puntir maka Mny dapat dibagi 2 sehingga: ⁄ ⁄ 0,7λ78 ≤ 1,0 OK

4.2.4. Pembebanan Rangka Atap