86000 kg ≥ 1,β5 x 1γ4,64 kg 86000 kg ≥ 168,γ kg OK
3. Tarik pada bagian tersambung
Gaya tarik desain pada penampang neto harus memenuhi:
Ø = faktor reduksi = 0,65
⁄
4. Persyaratan jarak sekrup
Jarak antar sekrup S
S ≥ 14,4 mm Ambil S = 15 mm Jarak sekrup ke tepi S1
S
1
≥ 14,4 mm Ambil S
1
= 15 mm
b. Sambungan pada buhul 6
Pada buhul 6 terdapat batang 6, 7, dan 30.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.9. Sambungan buhul 6 t1 = 1 mm
t2 = 0,7 mm Perhitungan desain sambungan menggunakan sekrup self drilling SDS d
f
= 4,8 mm Pu6 = 2133,65 kg
Pu7 = 2133,65 kg Pu30= 37,92 kg
1. Kapasitas geser
t
1
= 1 mm t
2
= 0,7 mm d
f
= 4,8 mm Sekrup king screw Syarat μ γ mm ≤d
f
≤ 7 mm t
2
t
1
= 0,7 C = faktor tumpu = 2,7
Untuk t
2
t
1
≤ 1 , V
b
harus diambil nilai terkecil dari: i
√ √
ii
Universitas Sumatera Utara
iii Dipakai V
b
= 2964,01 N = 296,401 kg Maka ØV
b
= 0,5 . 2964,01 N = 1482 N = 148,2 kg Cek kapasitas geser
Kapasitas geser desain sekrup ≥ 1,β5 V
b
Kuat geser sekrup = 51000 kg 1,25 V
b
= 1,25 . 296,401 kg = 370,5 kg Maka, 51000 kg ≥ γ70,5 kg OK
Jumlah baut = 3 buah 2.
Kapasitas tarik sekrup Gaya pada sekrup harus memenuhi:
Kapasitas nominal N
t
diambil dari nilai terkecil berikut: Kapasitas cabut nominal N
ou
Pull Out
Kapasitas sobek nominal N
ov
Pull Over
Dipakai nilai N
t
= N
ou
= kg
Universitas Sumatera Utara
Cek kapasitas tarik Kapasitas tarik nominal sekrup ≥ 1,β5 N
t
86000 kg ≥ 1,β5 x kg 86000 kg ≥ 1λ6,γ5 kg
3. Tarik pada bagian tersambung
Gaya tarik desain pada penampang neto harus memenuhi:
Ø = faktor reduksi = 0,65
⁄
4. Persyaratan jarak sekrup
Jarak antar sekrup S
S ≥ 14,4 mm Ambil S = 15 mm Jarak sekrup ke tepi S1
S
1
≥ 14,4 mm Ambil S
1
= 15 mm
c. Sambungan pada buhul 18
Universitas Sumatera Utara
Buhul 18 terdiri dari 5 batang bervariasi, yaitu batang nomor 18, 19, 30, 40, dan 41. Sekrup dipasang dengan perencanaan:
t1 = 1 mm t2 = 1 mm
Gambar 4.10. Sambungan buhul 18 Perhitungan desain sambungan menggunakan sekrup self drilling SDS d
f
= 4,8 mm Pu18 = 1497,37 kg
Pu19 = 1500,67 kg Pu30 = 37,92 kg
Pu40 = 507,43 kg Pu41 = 506,1 kg
1. Kapasitas geser
t
1
= 1 mm t
2
= 1 mm d
f
= 4,8 mm Sekrup king screw
Universitas Sumatera Utara
Syarat μ γ mm ≤d
f
≤ 7 mm t
2
t
1
= 1 C = faktor tumpu = 2,7
Untuk t
2
t
1
≤ 1 , V
b
harus diambil nilai terkecil dari: i
√ √
ii iii
Dipakai V
b
= N = 506,096 kg
Maka ØV
b
= 0,5 . 506,096 N = 2530,48 N = 253,048 kg Cek kapasitas geser
Kapasitas geser desain sekrup ≥ 1,β5 V
b
Kuat geser sekrup = 51000 kg 1,25 V
b
= 1,25 . 253,048 kg = 632,62 kg Maka, 51000 kg ≥ 6γβ,6β kg OK
Jumlah baut = 3 buah 2.
Kapasitas tarik sekrup Gaya pada sekrup harus memenuhi:
Kapasitas nominal N
t
diambil dari nilai terkecil berikut: Kapasitas cabut nominal N
ou
Pull Out
Universitas Sumatera Utara
Kapasitas sobek nominal N
ov
Pull Over
Dipakai nilai N
t
= N
ou
= kg
Cek kapasitas tarik Kapasitas tarik nominal sekrup ≥ 1,β5 N
t
86000 kg ≥ 1,β5 x kg 86000 kg ≥ β80,5 kg OK
3. Tarik pada bagian tersambung
Gaya tarik desain pada penampang neto harus memenuhi:
Ø = faktor reduksi = 0,65
⁄
4. Persyaratan jarak sekrup
Jarak antar sekrup S
S ≥ 14,4 mm Ambil S = 15 mm
Universitas Sumatera Utara
Jarak sekrup ke tepi S1
S
1
≥ 14,4 mm Ambil S
1
= 15 mm
Tabel 4.3. Rekapitulasi sambungan pada rangka atap baja ringan
Buhul Sambungan
df mm
dw mm
S mm S1
mm n
sekrup
1 1, 2, 25, 36
4,8 11
15 15
3 2
2, 3, 26, 27 4,8
11 15
15 3
3 3, 4, 27, 38
4,8 11
15 15
3 4
4, 5, 28, 39 4,8
11 15
15 3
5 5, 6, 29, 40
4,8 11
15 15
3 6
6, 7, 30 4,8
11 15
15 3
7 7, 8, 31, 41
4,8 11
15 15
3 8
8, 9, 31, 32 4,8
11 15
15 3
9 9, 10, 32, 33
4,8 11
15 15
3 10
10, 11, 33, 34 4,8
11 15
15 3
11 11, 12, 35, 45
4,8 11
15 15
3 12
12, 13 4,8
11 15
15 3
13 13, 14, 35
4,8 11
15 15
3 14
14, 15, 34, 45 4,8
11 15
15 3
15 15, 16, 33, 44, 46
4,8 11
15 15
3 16
16, 17, 32, 43 4,8
11 15
15 3
17 17, 18, 31, 42
4,8 11
15 15
3 18
18, 19, 30, 40, 41 4,8
11 15
15 3
19 19, 20, 29, 39
4,8 11
15 15
3 20
20, 21, 28, 38 4,8
11 15
15 3
Universitas Sumatera Utara
21 21, 22, 27, 37
4,8 11
15 15
3 22
22, 23, 26, 36 4,8
11 15
15 3
23 23, 24, 25
4,8 11
15 15
3 24
1, 24 4,8
11 15
15 3
4.2. Perencanaan Rangka Atap Baja Konvensional 4.2.1. Model Struktur