Sambungan sekrup dalam geser Tarik pada bagian tersambung

2.8.5. Perencanaan Sambungan

Semua sistem pengencangan yang sesuai seperti las, baut, sekrup, paku keling, clinching, paku lem struktural atau alat mekanis lainnya, dapat digunakan untuk menghubungkan bagian-bagian komponen struktur. Pada umumnya, rangka atap baja ringan menggunakan sekrup sebagai alat sambung. Sebenarnya ada berbagai metode yang dibahas dalam SNI 7971:2013, namun masih jarang diaplikasikan ke lapangan. Pada SNI 7971:2013 butir 5.4.1, dinyatakan syarat ukuran diameter nominal d f harus memenuhi γ,0 mm ≤ d f ≤ 7 mm. Sekrup harus dapat membentuk ulir, dengan atau tanpa titik self-drilling.

a. Sambungan sekrup dalam geser

Kapasitas nominal sekrup harus ditentukan melalui pengujian dan tidak bolehkurang dari 1,25 V b .

i. Tarik pada bagian tersambung

Gaya tarik desain N t pada penampang netto harus memenuhi; Keterangan: Ø = faktor reduksi kapasitas sambungan skrup dalam tarik = 0,65 N t adalah kapasitas tarik nominal penampang neto bagian tersambung, untuk sekrup tunggal, atau satu baris sekrup tegak lurus gaya Universitas Sumatera Utara Untuk sekrup majemuk segaris dengan gaya Keterangan: d f adalah diameter sekrup nominal S f adalah jarak sekrup tegak lurus garis gaya atau lebar lembaran pada kasus sekrup tunggal A n adalah luas neto bagian tersambung ii. Jungkit tilting dan tumpu lubang Gaya tumpu desain Vb pada suatu sekrup harus memenuhi Keterangan: Ø = faktor reduksi kapasitas sekrup yang menerima miring dan tumpu = 0,5 V b = kapasitas tumpu nominal bagian tersambung  Untuk t 2 t 1 ≤ 1 , V b harus diambil nilai terkecil dari i √ ii iii Keterangan: t 2 = tebal lembaran yang tidak kontak dengan kepala sekrup Universitas Sumatera Utara t 1 = tebal lembaran yang kontak dengan kepala sekrup d f = diameter sekrup nominal f u2 =kekuatan tarik lembaran yang tidak kontak dengan kepala sekrup f u1 = kekatan tarik lembarn yang kontak dengan kepala sekrup C = faktor tumpu lihat Tabel 2.3  Untuk t 2 t 1 ≥ 1,β5, V b harus diambil nilai terkecil dari berikut: i ii  Untuk 1 t 2 t 1 2,5, V b harus ditentukan secara innterpolasi linier antara nilai terkecil dari persamaan bagian a dan b diatas. Tabel 2.3. Faktor Tumpu C Rasio diameter pengencang dan ketebalan komponen struktur, dft C d f t 6 2,7 6 ≤ d f t ≤ γ 3,3 – 0,1 d f t d f t 13 2,0 iii. Geser sambungan yang dibatasi jarak ujung Gaya geser desain V fv yang dibatasi jarak ujung harus memenuhi: Jika f u f y ≥ 1,08 , Ø = 0,7 Jika f u f y 1,08 , Ø = 0,6 Universitas Sumatera Utara Jika jarak ke suatu tepi bagisn tersambung sejajar dengan garis gaya yang bekerja, gaya geser nominal harus dihitung sebagai berikut: Keterangan: t adalah tebal bagian yang jarak ujungnya diukur e adalah jarak yang diukur pada garis gaya dari pusat lubang standar keujung terdekat bagian tersambung.

b. Sambungan sekrup dalam tarik