Data-data Beban Mati Beban Hidup Beban Angin

Pemodelan struktur dibuat dengan bantuan software AUTOCAD 2014 dan SAP 2000. Model dibuat sesuai dengan desain data yang telah dibuat pada bab I. Model struktur ditampilkan pada gambar 4.2. Gambar 4.2. Model rangka atap baja ringan

4.1.2. Pembebanan Rangka Atap a. Beban Mati

i. Data-data Beban Mati

a. Beban atap : 4,45 kgm 2 . b. Beban reng : 1 kgm. c. Beban profil : 5 kgm. d. Beban plafond : 11 kgm 2 . e. Beban hanger : 7 kgm 2 . ii. Perhitungan Beban Mati Desain jarak antar kuda-kuda adalah sebesar 1,2 m. Beban ini didistribusikan secara merata pada masing-masing kuda-kuda. Beban mati pada rangka atap baja ringan dapat ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3. Distribusi beban mati pada rangka atap baja ringan qD 1. Beban P1 = P11 Beban Rangka Atap = ½ x L batang 1+27+25+36 x berat profil = ½ x 1,25+1,25+0,51+1,61 m x 1,5 kgm = 3,459 kg Beban Plafond = Luas x berat plafond = 1,2 m x 1,25 m x 18 kgm 2 = 27 kg Beban Bracing = 10 x berat kuda-kuda = 10 x 3,459 kg = 0,346 kg Beban total = 30,805 kg 2. Beban P12 = P24 Beban Atap = Luas x berat atap = 1,2 m x 1,35 m x 4,45 kgm 2 = 7,199 kg Beban Reng = panjang reng x berat reng = 1,2 m x 1 kgm = 1,2 kg Beban Rangka Atap = ½ x L batang 12+13 x berat profil = ½ x 1,25+1,35 m x 1,5 kgm Universitas Sumatera Utara = 1,949 kg Beban Plafond = Luas x berat plafond = 1,2 m x 1,25 m x 18 kgm 2 = 27 kg Beban Bracing = 10 x berat kuda-kuda = 10 x 1,949 kg = 0,195 kg Beban total = 37,543kg Tabel 4.1. Rekapitulasi Perhitungan Beban Mati Buhul Beban Mati Input SAP kg Atap kg reng kg kuda- kuda kg plafond kg bracing kg Total kg 1 = 11 3,459 27 0,346 30,805 30,8 2 = 10 4,106 27 0,411 31,516 31,5 3 = 9 4,793 27 0,479 32,272 32,3 4 = 8 5,503 27 0,550 33,053 33,1 5 = 7 6,227 27 0,623 33,849 33,8 6 4,147 27 0,415 31,562 31,6 24 = 12 7,199 1,2 1,949 27 0,195 37,543 37,5 23 = 13 7,199 1,2 2,401 0,240 11,041 11,0 22 = 14 7,199 1,2 3,985 0,399 12,783 12,8 21 = 15 7,199 1,2 10,257 1,026 19,682 19,7 20 = 16 7,199 1,2 5,319 0,532 14,250 14,3 19 = 17 7,199 1,2 6,029 0,603 15,031 15,0 18 7,199 1,2 9,211 0,921 18,531 18,5 Universitas Sumatera Utara

b. Beban Hidup

Beban hidup yang terjadi yaitu berat pekerja sebesar P=100 kg. Gambar 4.4. Distribusi beban hidup qL

c. Beban Angin

Dari SKBI- 1.3.53.1987 ditentukan nilai tekanan tiup angin = 40 kgm 2 . α = ββ . Koefisien angin tekan = 0,0β α – 0,4 = 0,02 x 22 - 0,4 = 0,04 Angin tekan W 1 = Luas x Koefisien x beban angin = 1,2 m x 1,35 m x 0,04 x 40 kgm 2 = 2,59 kg W 1 2 = 1,29 kg Koefisien angin hisap = - 0,4 Angin tekan W 2 = Luas x Koefisien x beban angin = 1,2 m x 1,35 m x -0,4 x 40 kgm 2 = - 25,9 kg W 2 2 = - 12,9 kg Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5. Distribusi beban angin kiri W kiri rangka atap Gambar 4.6. Distribusi beban angin kanan W kanan rangka atap

d. Beban Hujan