37
BAB III KONSTRUKSI DAN TEKNIKPEMBUATAN
GONDANG BORU
3.1 Perspektif Sejarah
Gondang Boru
Asal-usul
gondang  boru
pada  kebudayaan  musikal  Mandailing  menurut wawancara  dengan  bapak  Ridwan  masih  belum  dapat  dipastikan,  namun  pada
zaman dahulu gondang boru hanya dimiliki oleh para raja-raja pada masa kerajaan Mandailing.  Sebelum  agama  islam  masuk  ke  wilayah  Mandailing,  masyarakat
Mandailing  masih  menganut  suatu  religi  tradisional  yang  didasarkan  kepada kepercayaan  adanya
begu
yang  dapat  membuat  manusia  senang  dan  susah.
38 Disinilah  gondang  boru  digunakan  untuk  menyembah  roh-roh  yang  sudah
meninggal.Menurut  konsep
begu
yang  dimaksud  ialah    roh  dari  manusia  yang sudah  meninggal  atau  berbagai  macam  makhluk  halus  baik  yang  bersifat  jahat
ataupun yang bersifat tidak jahat. Masuknya  penjajahan  atau  pemerintah  kolonial  Belanda  ke  daerah
Mandailing memberi pengaruh terhadap sistem religi di tanah Mandailing.Namun sebelum kolonial Belanda masuk, dan penyebaran misionaris kristen lebih dahulu
Mandailing  sudah  di  duduki  oleh  kaum  Paderi  dibawah  pimpinan  Tuanku  Imam Bonjol  dan  menganut  agama  islam  dan  sampai  sekarang  agama  islam  menjadi
pedoman  bagi  masyarakat  Mandailing.  Agama  islam  berkembang  di  Mandailing setelah dasawarsa kedua abad ke-19.
Seperti  istilah
Uning-ungingan  ni  ompunta  na  parjolo  sundut  i.
yang artinya  adalah  seni  musik  dari  para  leluhur  yang  diwariskan  secara  turun-
temurun.Para raja-rajalah yang memiliki gondang boru ini.Pada masa itu gondang boru tidak diperkenankan untuk di miliki maupun di mainkan kepada warga biasa,
maka jika ingin di mainkan untuk suatu acara tertentu peraturannya adalah harus meminta
izin terlebih
dahulu kepada
raja agar
bersedia untuk
diperkenankan.Terminologi
Gondang
dalam  bahasa  Mandailing  mengandung beberapa pengertian yaitu: alat musik ensambel, nama lagu atau repertoar, irama
atau ritmik, jenis musik tertentu. Dahulu gondang boru tidak sembarangan untuk dimainkan, dan juga tidak
sesering  seperti  sekarang  dimainkan.Karena  ada  larangan-larangan  tertentu  dari para  raja.Tidak  ada  cerita  legenda  ataupun  mistis  yang  mengiringi  perjalanan
39 masuknya  gondang  boru  ke  masyarakat  Mandailing.Gondang  boru  dipercaya
dapat  memanggil  roh-roh  yang  sudah  meninggal.Menurut  sejarah,  gondang  boru berkembang  pada  musik-musik  kerajaan  di  Mandailing.Saat  itu,  musik  tidak
hanya  dipakai  sebagai  bagian  ritual  saja,  tetapi  juga  dalam  kegiatan-kegiatan kekerajaan  sebagai  sarana  hiburan  para  tamu  raja.Musik  di  kerajaan  yang
berkembang  adalah  musik
hiburan.Gondang  boru
berperan  penting  dalam mengiringi tarian tortor pada saranan upacara ritual maupun hiburan para raja dan
tamu-tamunya.
3.2 Klasifikasi Alat Musik