Manajemen Pelayanan Haji dan Umroh

tan’im yaitu sekitar 16 km dari makkah. Bagi para jamaah ja’ronah merupakan miqat paling tinggi derajatnya diantara miqat lainnya.

C. Manajemen Pelayanan Haji dan Umroh

1. Pengertian Pelayanan haji yang dikelola oleh Pemerintah melalui Departemen Agama Republik Indonesia dan diatur dalam Undang-Undang No 17 Tahun 1999, serta Keputusan Menteri Agama No. 244 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan haji dan umrah serta Keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji Nomor D296 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umrah. Dalam hal ini Departemen Agama dalam menjalankan pelayanan jamaah haji adalah memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh jamaah haji mulai dari proses pendaftaran sampai dengan proses pemberangkatan jamaah haji ke tanah suci Makkah, yang bekerjasama dengan instansi terkait yang ditunjuk oleh pemerintah. 31 Dengan demikian manajemen pelayanan haji dan umroh adalah serangkaian aktifitas atau dikatakan sebuah manajemen proses, yaitu sisi manajemen megatur dan mengendalikan proses layanan, agar mekanisme kegiatan pelayanan dapat berjalan tertib, lancar, tepat mengenai sasaran dan memuaskan bagi pihak yang harus di layani. 32 31 http.pelayanan jamaah haji dan umrah, com 32 A. S. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2000, Cet. Ket-4, h. 186. 2. Ruang lingkup Adapun ruang lingkup manajemen pelayanan Haji dan Umroh sebagaimana diatur oleh Undang-undang Republik Indonesia, meliputi: a. Pelayanan Adapun pengertian pelayanan adalah pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung 33 . Pelayanan pun diartikan sebagai setiap kegiatanmanfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun 34 . Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan jamaah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan mengurus apa yang diperlukan seseorang. b. Pembinaan Pembinaan dalam arti terminologi adalah membangun dan mengisi akal dengan ilmu yang berguna, mengarahkan hati lewat berbagai dzikir, serta memompa dan menguatkan lewat introspeksi diri. 35 Menurut Miftah Thoha, pembinaan adalah suatu tindakan, proses, hasil atau pernyataan menjadi lebih baik. Dalam hal ini menunjukkan 33 Moenir, Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2002, hal. 17. 34 Bilson, Memenangkan Pasar Dengan pemasaran Efektif dan Profitabel, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001, hal. 172. 35 Majdi Hilali, 38 Sifat Generasi Unggulan, Jakarta: Gema Insani Press, 1996, h. 138. adanya kemajuan, peningkatan, pertumbuhan, evolusi atas berbagai kemungkinan, berkembang atau peningkatan atau sesuatu. Ada dua unsur dari pengertian ini yakni pembinaan itu sendiri bisa berupa tindakan, proses atau pernyataan dari suatu tujuan dan kedua pembinaan itu bisa menunjukkan kepada perbaikan atas sesuatu. Berdasarkan pengertian diatas, bahwa pembinaan adalah membangun, mengusahakan, mengembangkan kemampuan secara bersama-sama dalam kegiatan ibadah haji demi terlaksananya cita-cita ibadah haji. Dengan demikian pembinaan haji adalah mengkoordinasi, mengarahkan dengan mengembangkan kemampuan secara besama-sama dalam kegiatan ibadah haji demi terlaksananya cita-cita ibadah haji. c. Perlindungan Perlindungan adalah sebuah harapan yang dimiliki masing-masing jamaah dalam menunaikan ibadah di tanah suci dan semua itu terfasilitasi dengan cara rnenggunakan asuransi ketika jamaah masih berada di dalam pesawat, akan tetapi disaat jamaah sudah berada di tanah suci keselamatan jiwa masing-masing sudah menjadi tanggung jawab individu dan perusahaanlembaga. Dari uraian diatas, dapat dipahammi bahwa perlindungan terhadap jamaah Haji dan Umroh dengan menggunakan asuransi. Adapun pengertian asuransi Haji adalah suatu bentuk saling menanggung diantara para jamaah dengan tujuan untuk memberi santunan kepada ahli warisnya jika jamaah haji meninggal dunia pada saat menunaikan ibadah haji, yaitu sejak jamaah meninggalkan rumah hingga tiba kembali di rumah. 36 3. Kegiatan pelayanan Haji dan Umroh Adapun kegiatan pelaksanaan pelayanan haji dan umroh meliputi: a. Administrasi Administrasi adalah seluruh proses kegiatan yang dilakukan dan melibatkan semua orang secara bersama dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Mulai dari proses pendaftaran, pembayaran, surat keimigrasian. b. Bimbingan manasik Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaskud dalam Pasal 652, Direktorat Pembinaan Haji menyelenggarakan fungsi : - penyiapan bahan perumusan visi, misi dan kebijakan di bidang pembinaan haji; - perumusan standardisasi nasional di bidang pembinaan haji; - pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pembinaan haji; - pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan tugas pembinaan haji; - pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Bimbingan manasik haji dan umroh dapat dilakukan tiga bagian, yaitu: a Pra haji adalah agar para jamaah mengerti dan memahami bagaimana cara beribadah haji dan umroh nanti ketika berada di tanah suci. b Ketika berlangsung adalah bimbingan yang dilakukan ketika berada di tanah suci dengan cara pembimbing dapat mendampingin, memberi 36 Muhbib Abdul Wahab, Asuransi Dalam Perspektif Al-Quran dan Hadist, Jakarta: PBB UIN, 2003, h. 1 pengarahan kepada jamaah, agar pelaksanaan ibadah haji dan umroh sesuai dengan tata cara ibadah haji. c Paska haji yaitu bimbingan ini dilakukan setelah pelaksanaan ibadah haji dan umroh, untuk mempertahankan kemabruran haji dan umroh. c. Transpotasi Transportasi yang aman dan lancar memegang peran yang cukup menentukan dalam pelaksanaan haji. Pergerakan calon jamaah haji dari daerah asal, dimana perjalanan dimulai, menuju ke Arab Saudi sampai kembali ke daerah asal, di mana perjalanan diakhiri, memerlukan sarana transportasi yang sesuai dengan jarak ternpuh perjalanan dan volume angkut orang dan barang. d. Akomodasi Salah satu unsur penting yang harus diperhatikan oleh para penyelenggara ibadah haji dan umrah adalah akomodasi. Akomodasi harus diberikan dengan baik dan memuaskan sehingga para jamaah lebih khusyu’ dalam menjalankan ibadah haji dan umrah. Yang dimaksud dengan akomodasi adalah wahana yang menggunakan pelayanan jasa penginapan yang dilengkapi dengan pelayanan makan dan minum serta jasa lainnya. 37 e. Konsumsi Kelayakan dalam penyajian makanan yang memenuhi standar gizi dan higienis merupakan service yang menjadikan jamaah merasa nyaman 37 Surat Keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikàsi no. 37 PW. 304MPT86 tanggal 7 Juni 1986 dan adanya kepuasaan tersendiri hingga pada akhirnya jamaah merasakan perhatian yang lengkap dan dalam perjalanàn panjang ibadah haji maupun urnrah, dan biaya yang mereka keluarkan untuk bisa melaksanakan ibadah haji dan umrah menjadi balance bila dikomparasikan dengan fasilitas yang mereka terima dan rasakan. f. Kesehatan Pelayanan kesehatan ini dilakukan sebelum berangkat ke tanah suci seperti medical chek up, suntikan vaxin meningitis dan suntikan faxin H1N1. Pelayanan kesehatan adalah pemeriksaan, perawatan dan pemeliharaan kesehatan calon jamaah haji untuk menjaga agar jamaah haji tetap dalam keadaan sehat antara lain tidak menularkan atau ketularan penyakit selama menjalankan ibadah haji tersebut dan setelah kembali ke tanah air.

BAB III GAMBARAN UMUM PT. PATUNA TOUR DAN TRAVEL JAKARTA

A. Sejarah berdirinya PT. Patuna Tour dan Travel Indonesia adalah Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dimana setiap tahun ratusan ribu umat islam Indonesia memenuhi panggilan Ilahi untuk melaksanakan ibadah haji dengan tulus dan ikhlas, maka PT. Patuna Tour dan Travel adalah salah satu dari sejumlah perusahaan yang memberikan pelayanan yang terbaik demi kelancaran, keamanan dan keabsahan ibadah haji dan umrah. Sehingga apa yang menjadi cita-cita dan harapan para calon jamaah dapat tercapai. PT. Patuna Tour dan Travel bergerak dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah swasta yang berjenis ONH plus, yang dimaksud plus disini yaitu berupa plus pelayanan dalam hal perlengkapan pelaksanan haji, penginapan, transportasi dan konsumsi. Para jamaah haji dan umrah menginap dihotel berbintang lima, makanan dengan menu masakan internasional, transportasi full AC yang selalu siap mengantar jamaah baik waktu keberangkatan maupun di tanah suci yang bekerjasama dengan pihak Garuda Indinesia, dan para pembimbing ibadah yang dengan setia dan tekun membimbing jamaah ketempat- tempat bersejarah yang ada di dunia. PT. Patuna Tour dan Travel didirikan pada tahun1983 sekitar 26 tahun yang lalu, baru mendapat surat ijin tetap usaha pariwisata No: 13C:TPUV pada tahun 1985, yang berdomisili di Jl. Panglima Polim Raya No. 43 A-B Kebayoran Baru. Jakarta Selatan 12160-Indonesia. Serta secara resmi mempuyai ijin dan kelayakan untuk bisa menjadi fasilitator jamaah untuk sampai ketanah suci juga membantu para jamaah melaksanakan ibadah mulia dalam rangka menghasilkan orang-orang yang khusyu’ dalam beribadah, yang nantinya para jamaah tersebut ketika pulang ke tanah air dengan membawa predikat haji yang mabrur. Status kepemilikan PT. Patuna Tour dan Travel secara tertulis atas nama H. Amir Syah Thabrani yang bekerjasama dengan istrinya Hj. Emma Murtika. Kolaborasi antara suami istri inilah yang membuat PT. Patuna Tour dan Travel berkembang dengan cepat. Adapun nama Patuna diambil dari singkatan: Pan Travel, Tunas Travel, dan Natrapu yang menjadi cikal bakal dari Patuna Mekar Jaya Tour dan Travel sampai sekarang. Serta senantiasa selalu berusaha menjadi fasilitator yang dapat dipercaya dan bisa memberikan pelayanan yang terbaik serta mengutamakan kepuasan bagi para jamaahnya. Sejak beroprasi sebagai biro perjalanan haji dan umrah pada tahun 1983, PT. Patuna Tour dan Travel mengalami perkembangan yang sangat pesat dan memuaskan bagi para jamaah ditengah persaingan yang ada di Jakarta, perusahaan tetap berjalan secara eksis karena hal ini didukung oleh system pelayanan yang baik serta dengan niat tulus ikhlas dalam melayani para jamaah sehingga membuat para calon jamaah haji dan umrah makin besar, inilah sebuah bukti yang jelas adanya peningkatan jumlah jamaah dari tahun ketahun teruma pada jamaah umrah. Untuk ibadah umrah pada tahun 2008 sebanyak 300 orang dan jamaah pada tahun 2009 sebanyak 500 orang. Sementara jumlah jamaah haji pada tahun 2008 sebanyak 205 orang dan jumlah jamaah haji pada tahun 2009 berjumlah 232 jamaah. Dilihat dari manajemen PT. Patuna Tour dan Travel, pertumbuhan dan kemajuan perusahaan ini juga merupakan hasil kerja yang cukup profasional terutama dalam menempatkan tenaga-tenaga kerja handal yang menangani bagian disektor pelayanan dan didukung oleh ilmu pengetahuan serta pengalaman yang banyak dibidang haji dan umrah. Semuanya itu tak terlepas karena adanya motivasi dari atasan yang selalu menyertai dengan statment “segala sesuatu apabila engkau ikhlas, sabar dan sempurna dalam bekerja, maka Allah akan memberikan yang setimpal dari usahamu”. 38 Dengan adanya motivasi dari atasan menjadikan sebuah semangat para karyawan. Hal itu merupakan acuan semangat dan kinerja bagi karyawan menjadi terbentuk secara tidak langsung sebagai orang-orang profesional untuk kemajuan PT. Patuna Tour dan Travel, aspirasi karyawan amat sangat didengarkan untuk dijadikan sebuah pertimbangan demi kemajuan perusahaan. Bahkan nama PT. Patuna Tour dan Travel sudah terpatri dihati para karyawan yaitu hidupnya perusahaan merupakan hidupnya karyawan. 38 Dokumen sejarah PT Patuna Tour dan Travel Jakarta: 8 Agustus 2009. Saat ini karyawan PT. Patuna Tour dan Travel berjumlah 35 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 21 orang dan wanita berjumlah 14 orang, ini merupakan bukti yang jalas akan adanya kualitas terdapat pada diri masing- masing karyawan yang selalu membuat perusahaan berkembang dan pesat jamaahnya. Adapun karyawan dilihat dari tingkat usia yang berumur dari 25-35 tahun 24 orang, 35-45 tahun 11 orang dan dengan tingkat pendidikan stara I 27 orang, S2 5 orang dan SMA 3 orang. Kemajuan perusahaan dikarekan pada awal beroprasi sebagai biro perjalanan haji dan umrah, PT. Patuna Tour dan Travel telah melakukan sosialisasi dan publikasi kepada masyarakat luas dengan pemasarannya keberbagai media informasi melalui surat kabar yaitu: Media Indonesia dan Republika yang tetap setia mendampingi dan memfasilitasi PT. Patuna Tour dan Travel dalam bentuk promusi, melalui cerita dari mulut kemulut, serta mengikuti seminar-seminar dan menyebarkan brosur ke masjid-masjid setiap shalat jumat bahkan ketika menjelang ramadhan mencetak bulletin islam yang didalamnya terdapat artikel dari PT. Patuna Tour dan Travel. Manajemen perusahaan selalu tepat sasaran karena adanya perencanaan dalam rapat setiap satu bulan sekali, membahas strategi-strategi dalam pelayanan ibadah haji dan umrah serta evaluasi seluruh aktivitas kerja dengan pengevaluasian terhadap pelayanan yang diberikan serta perencanaan program- program kerja untuk l setahun kedepan. Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada jamaahnya PT. Patuna Tour dan Travel pada perinsipnya mempunyai semboyan “manjakan tamu- tamu Allah nanti engkau akan dimanjakan oleh Allah”. Dengan adanya semboyan tersebut pengelola dan karyawan PT. Patuna Tour dan Travel berusaha memberikan pelayanan yang memuaskan dengan melayani jamaah secara totalitas, berusaha untuk menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait dan yang berhubungan dengan upaya peningkatan di tanah air maupun di tanah suci diantaranya adalah: kerjasama dengan pemarintah Saudi Arabia untuk melayani dalam hal keamanan, sedangkan Garuda Indonesia pun dijadikan fasilitator untuk keberangkatan dari tanah air ke tanah suci, dengan pihak sapco untuk transportasi ditanah suci serta kerjasama dengan tim medis yang sudah disediakan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan membuka pelayanan praktek dokter 24 jam dengan harapan bagi jamaah yang sakit dapat dengan cepat mendapat pelayanan rumah sakit dan didukung dengan pelayanan makanan khas masakan internasional. Selain itu juga dalam pelayanan manasik PT. Patuna Tour dan Travel mempunyai pembimbing ataupun muthawwif yang diambil dari karyawannya serta mempunyai kualitas dan keahlian dibidangnya, kalau untuk ibadah umrah dipimpin oleh Drs. H. Zarkasi dan ibadah haji oleh Dra. Hj. Jundah Sulaiman, MA sedangkan untuk muthawwif biasanya diambil dari mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang mayoritas belajar di mesir, dengan harapan ini semua dapat menambah kepercayaan dan kepuasan masyarakat serta terjalin ikatan batin antara pembimbing, muthawwif dan jamaah terhadap pelayanan yang akan diberikan oleh PT. Patuna Tour dan Travel kepada para jamaah.

B. Visi, Misi PT. Patuna Tour dan Travel