Strategi Public Relations Pt. Adzikra Dalam Membangun Citra Dan Kepercayaan Calon Jamaah Haji Dan Umrah

(1)

JAMAAH HAJI DAN UMRAH

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Husni Al-Ghifari

NIM: 1110051000206

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTAK

Husni Al-Ghifari : 1110051000206

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. ADZIKRA DALAM MEMBANGUN CITRA DAN KEPERCAYAAN CALON JAMAAH HAJI DAN UMRAH

PT. ADzikra adalah perusahaan biro travel yang berdiri sejak tahun 2003 dengan lebih fokus pada perjalanan ibadah Haji dan umrah, ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang sangat sakral dan ibadah yang sangat diidamkan oleh umat muslim khususnya di Indonesia. Namun banyaknya Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) saat ini, menjadikan mereka saling bersaing untuk menjaring pelanggan sebanyak mungkin. Terlebih lagi penipuan terhadap masyarakat dalam perjalanan ibah haji dan umrah yang dilakukan oknum travel haji dan umrah. Maka sangat penting bagi perusahaan PT. ADzikra dalam membentuk citra perusahaan yang baik. Citra merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena citra merupakan kesan secara keseluruhan terhadap sebuah perusahaan.

Berdasarkan konteks diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi public relations travel PT. ADzikra dalam membangun citra perusahaan, serta bagaimana public relations dalam perusahaan dalam membentuk dan menjaga kepercayaan jamaah haji dan umrah.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah metode yang berlandaskan pada kondisi objyek yang alamiah sesuai dengan kenyataan. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, dengan analisa data bersifat deskriptif yaitu menggambarkan realitas yang dikaji.

Sedangkan teknik penelitian ini, menggunakan teknik pengumpulan data, wawancara dan dokumentasi. Maka dari keseluruhan data yang terkumpul akan dijabarkan apa adanya dan akan dicari satu tiik temu untuk kemudian disimpulkan.

Strategi yang diterapkan sesuai dengan teori strategic planning for public relations oleh Ronald D.Smith yang dinamai the nine step of strategic public relations. Dan citra yang dibentuk melalui empat komponen yang dijelaskan Jhon S. Nimpone yaitu persepsi, kognisi, motivasi dan sikap. Peran Public relations

dalam perusahaan adalah sebagai komunikator, stabilitator, dan fasilitator perusahaan.

Setelah dilakukan penelitian, strategi perusahaan PT. ADzikra travel haji dan umrah dalam membangun citra perusahaan dilakukan dengan meningkatkan pelayanan kepada jamaah, komnikasi yang intensif dengan jamaah.

Citra perusahaan PT. ADzikra travel haji dan umrah sudah cukup baik dan berhasil sampai saat ini, dengan keberangkatan jamaah lebih dari seribu orang tiap tahunnya. Perkembangan perusahaan selama 13 tahun lebih yang menjadikan perusahaan mampu beradaptasi dengan pasar dengan strategi yang tepat dan matang serta pendekatan yang dilakukan dan peran publik relations dalam perusahaan.

Kata Kunci : strategi, travel, publik relations, citra, perusahaan, kepercayaan, jamaah haji, umrah.


(6)

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayat serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa risalah kepada umat manusia melalui ajaran Al-Qur’an dan hadits.

Skripsi yang berjudul “Strategi Public Relations PT. ADzikra dalam Membangun Citra dan Kepercayaan Calon Jamaah Haji dan Umrah” diharapkan mampu menyumbang ilmu pengetahuan baik dalam strategi pemasaran, publik relation maupun komunikasi dalam perusahaan

Dalam proses penyusunannya, penulis mendapatkan banyak bantuan, bimbingan dan arahan, juga motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepatutnya penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada;

1. Dekan Fakultas dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA.

2. Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Bapak. Drs. Masran, M. Ag. 3. Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Ibu. Fita Faturokhmah,

M. Si.

4. Dosen Pembimbing Penulis, Bapak H. Zakaria, MA. atas bimbingan, waktu, wawasan serta dorongan motivasi kepada penulis.

5. Bapak serta Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan curahan ilmu pengetahuan kepada penulis selama masa perkuliahan.


(7)

Ilmu Komunikasi yang telah melayani dan memberikan fasilitas literatur kepada penulis.

7. Staf serta pegawai Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Kasubag Tata Usaha yang telah memberikan pelayanan serta fasilitas kepada penulis

8. Kepada pihak PT. ADzikra Bapak Husein Alwi Syatri selaku HRD perusahaan, penulis haturkan banyak terimakasih atas bantuan, fasilitas serta waktu luangnya. Juga kepada narasumber penulis Bapak Ali Farihin selaku Manager Oprasional PT. ADzikra dan Ibu Retty Grace Imelda selaku kepala Divisi Marketing PT. ADzikra yang telah meluangkan waktunya untuk wawancara dan bahan data dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.

9. Orang tua tersayang, ayahanda Asep Suryana dan Ibunda Ayi Sadiyah yang telah menumpahkan segala curahan kasih sayang dan perjuangannya dalam memberikan kesempatan pendidikan baik moril, maupun materil kepada penulis.

10.Kakak adik penulis Wulan Asnuri, Milati Mustaqimah dan Ghina Al-Pani serta seluruh keluarga besar Himkani yang terus memotivasi dan dukungan baik moril maupun materil.

11.Teman-teman Kalacitra seperjuangan Ali Wafa, Abdul Jalil, Zam-zam, Fahri dan Ibnu Muhammad serta banyak lagi yang tidak bisa penulis


(8)

12.Teman-teman Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Angkatan 2010, Ahmad Sahroji, Bayu Kelana, Recca, Razes,

13.Teman-teman kostan, Adrian, Rupi, Rais, Alif, dan Dendi Abdul Qudus. Masih banyak teman teman maupun guru atau dosen yang tidak bisa penulis cantumkan satu persatu, maka dari itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan terimakasih banyak kepada semua yang sudah berpartisipasi dan bantuan yang telah diberikan.

Penulis menyadari karya tulis ini jauh dari bentuk sempurna, namun penulis berharap karya tulis ini bisa bermanfaat bagi para civitas akademik maupun masyarakat umum di masa yang akan datang.

Terimakasih!

Jakarta, 07 Maret 2016

Penulis


(9)

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI……….. v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah………. 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………... 10

D. Metodologi Penelitian………... 11

E. Tinjauan Pustaka………... 16

F. Sistematika Penulisan………... 17

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Strategi ………... 19

B. Public Relation dan Ruang lingkupnya………. 22

1. Pengertian Public Relation………... 22

2. Fungsi dan Tujuan Public Relation……….. 25

3. Peran Public Relation………... 26

4. Jenis-Jenis Public Relation………... 28

C. Strategi Public Relation (the Nine Steps of Strategic Public Relations- Ronald D. Smith) ……… 30

D. Citra dan Ruang lingkupnya (Jhon S. Nimpoene)……… 33

1. Pengertian Citra……… 33


(10)

………...

E. Konsep Kepercayaan……….37

1. Pengertian Kepercayaan………... 37 2. Faktor Pembentuk Kepercayaan……….. 38

BAB III GAMBARAN UMUM PT. ADZIKRA TRAVEL

A. Sejarah berdirinya PT. ADzikra…...………. 39

B. Visi Misi PT. ADzikra…………...………... 41 C. Struktur Organisasi PT. ADzikra…...………... 42

D. Pembimbing Haji dan Umrah PT. ADzikra……...…………... 43

E. Produk- Produk PT. ADzikra…...………. 43

F. Domisili Perusahaan PT. ADzikra...………. 49

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Strategi Membangun Citra Perusahaan………. 50

B. Strategi Menjaga Kepercayaan Calon Jamaah………... 54

C. Peran Public RelationsPT. ADzikra………...……….. 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………... 75

B. Saran……...………... 77

DAFTAR PUSTAKA………...79


(11)

A.Latar Belakang Masalah

Era sekarang ini, dunia perekonomian di Indonesia semakin berkembang dengan pesat, terlebih lagi dengan adanya internet yang bisa mengakses atau publikasi secara luas dengan mudah. Persaingan di bidang usahapun semakin ketat dan meningkat, banyak perusahaan yang terus berusaha untuk mengembangkan perusahaan masing-masing dengan memperluas pasar dan jaringan distribusinya.

Terlebih lagi bertambah banyaknya pesaing baru dalam dunia usaha, sama halnya dengan perusahaan di bidang jasa, khusunya di bidang jasa travel haji dan umrah, berbagai promosi iklan produk jasa Travel Haji dan umroh sangat bersaing dalam upaya meraih peminat dari masyarakat. Maka perusahaanpun semakin berlomba-lomba dalam memperbaiki kinerjanya dan mendorong adanya strategi-strategi baru baik terhadap produk maupun pemasarannya, sehingga menyediakan produk dan jasa yang beraneka ragam dengan kualitas yang lebih baik. Tidak sedikit biro jasa travel haji umrah menawarkan harga yang lebih murah yang dapat menarik perhatian konsumen agar para calon jamaah haji dan umrah memakai jasa biro travel tersebut.

Ibadah haji dan umrah merupakan salah satu ibadah yang sakral dan bernilai tinggi di dalam ajaran agama Islam, karena ibadah tersebut merupakan kewajiban bagi setiap pemeluk agama Islam yang mampu, baik jasmani dan rohani, juga dari segi materil maupun fisik dan mental.


(12)

Haji adalah melakukan perjalanan atau kunjungan untuk beribadah di Baitullah

(Ka’bah) pada waktu yang telah ditentukan yaitu diantaranya: wukuf, thawaf, sa’I, berdo’a dan berserah diri kepada Allah SWT serta ibadah lain sesuai aturan Qur’an

dan Hadist Rasulullah SAW dalam ajaran agama islam.















































Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS.Ali’Imraan [03]; ayat ke: 97)

Dalam penyajian dan usaha untuk meraih peminat dari konsumen dan masyarakat tidak terlepas dari usaha public relations perusahaan atau juga bagian pemasaran yang mengkomunikasikan dan mempublikasikan kelebihan-kelebihan produk-produk perusahaan tersebut dengan baik, agar dapat diterima oleh khalayak.

Proses penyajian tersebut tentunya berdasarkan riset dan evaluasi perusahaan, untuk menunjang perkembangan dan kemajuan perusahaan, riset dan evaluasi kinerja perusahaan dalam melakukan kegiatannya merupakan hal yang sangat wajib bagi setiap perusahaan dalam menilai kekurangan kinerja perusahaan sehingga dapat menjadi lebih baik dan diterima oleh pelanggan, yakni publik atau masyarakat itu sendiri. Bagian terpenting itu adalah bagaimana kualitas dan pelayanan perusahaan, terlebih lagi untuk perusahaan jasa seperti biro travel. Selain itu publikasi dan


(13)

pemasaran, adalah hal pokok bagi perusahaan dalam menginformasikan sesuatu atau promosi untuk mendapatkan perhatian dan ketertarikan, serta minat dari public atau masyarakat terhadap produk atau program perusahaan. Untuk menciptakan hal tersebut perlu dilakukan komunikasi yang baik, sehingga informasi tersebut dapat diterima masyarakat.

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan maupun informasi dari komunikator ke komunikan baik melalui media atau secara langsung. Houland Janis, dan Kelley (1953) menyatakan komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimuli dengan tujuan mengubah atau membentuk prilaku orang- orang (khalayak).1 Namun menurut Carl I. Hovland komunikasi adalah proses di mana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk mengubah tingkah laku orang lain (komunikan). Dengan berarti komunikasi merupakan suatu proses di mana seseorang menyampaikan pesannya. Baik dengan lambang bahasa maupun dengan isyarat, makna, atau gaya, sehingga keduanya dapat mengerti apa yang sedang dikomunikasikan.2 Begitu juga dalam sebuah perusahaan, ada beberapa pihak atau bagian yang ditugaskan untuk menjadi subyek dari komunikator tersebut atau dalam perusahaan disebut humas atau biasa dengan istilah

public relations atau bagian pemasaran seperti di perusahaan PT. ADzikra travel yaitu divisi marketing.

1

Rochajat Harun dan Elvinaro.Andianto. Komunikasi Pembangunan Perubahan Sosial (Perspektif Dominan Kaji ulang dan Teori Kritis) (Jakarta: PT. Raya Etnafindo Persada. 2011) h.

2

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN dan UIN pers, 2007), h. 20-21.


(14)

Marketing public relations sangat erat kaitannya dengan dunia usaha, persaingan dunia usaha menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat berakibat jumlah penjualan produk dari waktu ke waktu akan mengalami pasang surut. Gelombang naik turunnya penjualan tersebut dapat kecil dan dapat pula semakin besar. Kenyataan inilah yang mengundang perusahaan untuk berpikir faktor apakah yang dapat mempengaruhi perkembangan penjualan produknya.

Dalam pemasaran diperlukan adanya kemampuan pengetahuan produk dan teknik menjual guna mempermudah dalam menjalankan tugasnya serta meningkatkan penjualan. Sedangkan daya juang diperlukan agar bersemangat dan mempunyai kekuatan secara spiritual serta tidak merasa bosan dan bimbang dalam pekerjaannya.

Public relations adalah fungsi manajmen yang menilai sikap publik, menunjukan kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan publik.3 Tugas dan fungsi public relations yang paling dasar adalah melakukan komunikasi timbal balik (komunikasi dua arah) antara perusahaan dengan pihak publik, dengan tujuan untuk menciptakan rasa saling pengertian dan dukungan bagi terciptanya suatu tujuan tertentu. Kegiatan yang dilakukan public relations

sangat berpengaruh besar karena berhubungan erat dengan opini public masyarakat dan perubahan sikap masyarakat. Public relations disini juga berperan untuk mengatasi segala situasi atau permasalahan di luar perusahaan seperti, jika ada pemberitaan negatif terhadap perusahaan atau produk perusahaan, maka public

3

Wahidin saputra dan Ruli Nasrullah, public Relations 2.0 Teori dan Praktik Publik Relations di Dunia Cyber,(Jakarta : Gramata Publishing, 2011),h 3.


(15)

relations di tuntut untuk berusaha menutup semua issue negatif tersebut dan membangun pemahaman yang positif dari publik terhadap perusahaan.

Keberadaan public relations dalam sebuah lembaga atau instansi dapat menjadi jembatan penghubung antara lembaga tersebut dengan publiknya. Pada dasarnya tujuan public relations adalah untuk menyebarkan informasi, menciptakan, memelihara, dan membina hubungan baik yang harmonis sehingga mendapatkan citra positif terhadap perusahaan atau lembaga tersebut. Hal tersebut disebabkan karena

publik relations yang merupakan salah satu front liner atau bagian depan yang terpenting dalam berkomunikasi dengan masyarakat.

Kegiatan public relations pada hakikatnya merupakan bagian dari teknik kegiatan berkomunikasi (technique of communication) dengan ciri khas komunikasi dua arah (two way traffic communication) antara lembaga atau organisasi yang diwakilinya dengan publiknya atau sebaliknya. Setelah melakukan kegiatan komunikasi tersebut, pihak public relations menganalisa untuk mengetahui efeknya atau feedback, apakah berdampak baik terhadap citra, atau sebaliknya menjadi negatif atau kurang menguntungkan posisi organisasi atau lembaga bersangkutan di mata masyarakat.4

Sekarang ini public relations sebagai penunjang yang dihadapkan dengan realita sebenarnya, yang mana tidak terlepas dari apakah fakta tersebut baik, buruk atau jelas dan tidak jelas. public relations dituntut untuk mampu menjadikan orang lain atau publik memahami suatu pesan, agar tercipta citra atau reputasi yang positif

4

Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 1997), h 19.


(16)

terhadap lembaga yang diwakilinya. Oleh karena itu public relations membutuhkan strategi yang jelas, matang, dan terarah dalam usaha pencapaian tujuan.

Strategi merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga tertentu dengan tujuan jangka panjang agar kegiatan yang telah direncanakan dapat berjalan baik dan sesuai rencana. Public relations harus dituntut memiliki strategi yang kreatif dan ide-ide yang banyak, agar bisa menghadapi segala jenis kondisi perusahaan terutama dalam membangun dan menjaga citra perusahaan.

Citra merupakan hal yang penting dalam sebuah perusahaan. Reputasi dan prestasi yang baik adalah hal yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan melalui

public relations. Dengan adanya public relations dituntut untuk mampu menjadikan orang lain memahami pesan yang disampaikan. Citra yang baik akan membuahkan hasil yang baik juga untuk perkembangan sebuah perusahaan. Membangun dan menjaga sebuah citra perusahaan memanglah bukan tugas yang mudah, dibutuhkan strategi khusus untuk membangun dan menjaga citra perusahaan.

Terdapat beberapa jenis citra yang harus dibangun oleh perusahaan dalam menjaga reputasi demi kemajuan perusahaannya. Dalam hal ini, citra yang akan dibahas adalah citra perusahaan (corporate image). Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, bukan hanya citra atas produk dan pelayanannya saja. Citra perusahaan ini terbentuk dari berbagai macam hal, antara lain yaitu riwayat atau sejarah perusahaan yang gemilang, keberhasilan-keberhasilan di bidang keuangan yang pernah diraih dan lain sebagainya.5

5

M. Linggar Anggoro, Teori & profesi kehumasan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005). Cet, 4 h 62.


(17)

Citra dan reputasi yang baik tidak dapat dibeli, melainkan didapat. Perusahaan tidak dapat tumbuh dengan sendirinya, maka yang tidak boleh dilupakan adalah dukungan dari para konsumen atau masyarakat. Dukungan dapat berupa niat baik atau dukungan dari para pegawai, peraturan pemerintah yang kondusif, dan lain-lain. Tanpa dukungan itu semua, terkadang tidak tampak nyata, suatu badan atau bisnis akan mampu bertahan.

Untuk mendapatkan citra yang baik, dibutuhkan kepercayaan dari mitra perusahaan atau pelanggan. Kepercayaan yang kuat membuahkan persepsi yang baik dan efek citra positif bagi seseorang atau lembaga dan organisasi.

Menurut Luarn dan Lin kepercayaan adalah sejumlah keyakinan spesipik terhadap integritas (kejujuran pihak yang dipercaya dan kemampuan menepati janji).

Benevolence (perhatian dan motivasi yang bertindak sesuai dengan kepentingan yang mempercayai mereka). Competency (kemampuan pihak yang dipercaya untuk melaksanakan kebutuhan yang mempercayai) dan predictability (konsistensi prilaku pihak yang dipercaya).6

Dari sekian banyak jenis perusahaan di Indonesia, perusahaan Travel Haji dan umrah merupakan salah satu biro jasa yang berkembang cukup pesat dan semakin bertambah banyak, demikan juga dengan kasus penipuan terhadap calon jemaah Haji dan umrah yang tidak sedikit oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal itu sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat mengingat berita mengenai penipuan

6 Erna Ferinadewi “

Merek dan Psikologi Konsumen” (Surabaya : Universitas Kristen Petra, 2008) h. 147.


(18)

jamaah haji dan umrah hamper tiap tahun seperti dilansir oleh Tempo “Marak Penipuan, Empat Asosiasi Haji Bentuk Penanggulangan”.7

Banyaknya kasus dan penipuan yang terjadi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut mengakibatkan keresahan masyarakat dan persepsi yang buruk bagi citra perusahaan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) travel resmi yang lain, Republika online “MLM Haji Ilegal Rusak Citra PIHK Resmi”.8

Perusahaan PT. ADzikra adalah salah satu perusahaan jasa travel haji dan umrah yang cukup besar dan mapan dalam bergerak di bidang travel haji dan umrah, serta mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan travel haji dan umrah yang lain, ADzikra merupakan anggota dari HIMPUH (Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji) dan KPWM (Komunitas Penyelenggara Wisata Muslim) juga menjadi salah satu biro perjalanan Haji, Umrah dan wisata Islam yang tergabung dalam Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).

Indonesia merupakan salah satu Negara yang mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam, dan Haji merupakan salah satu ibadah yang wajib dan penting bagi umat muslim, serta merupakan bagian dari rukun Islam seperti yang terkandung dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Fathul Bari syarah kitab Bukhari :

7

https://m.tempo.co/read/news/2015/12/22/090730003/marak-penipuan-empat-asosiasi-haji-bentuk-penanggulangan. pkl 19:30 04 Februari 2016.

8

http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/umroh-haji/11/04/01/liz2x5-mlm-haji-ilegal-rusak-citra-pihk-resmi. pkl 19:35 04 Februari 2016.


(19)

ااإ هلإ ا ْ أ داهش سْ خ ى ع اْسإْا ينب

ا َّ ا أ أ اَ

ءاتْيإأ ااصلا اقإأ َ لْوسر

اكازلا

اضَر ْوصأ تْي ْلا ِجحأ

9

"Islam ditegakkan di atas lima perkara, per-saksian bahwasanya tiada Ilah yang sebenarnya selain Allah Subhannahu wa Ta'ala dan bahwasanya Muhammad adalah Rasul utusan Allah Subhannahu wa Ta'ala , menegakkan shalat, menunaikan zakat, mengerjakan ibadah haji ke Baitullah dan berpuasa di bulan Ramadhan." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Ibadah Haji ini menjadi idaman dan cita-cita bagi setiap muslim, namun tidak setiap orang mampu menggapai dan mencapai idamannya, karena Allah Subhannahu wa Ta'ala hanya mewajibkannya bagi mereka yang mampu dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh syari'atnya. Sebagaimana telah ditetapkan pula bahwa ibadah ini diwajibkan hanya sekali seumur hidup.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, perlu adanya penelitian secara mendalam pada aspek bagaimana strategi pencitraan dan memperoleh kepercayaan masyarakat terhadap biro travel Haji dan Umrah di perushaan PT. ADzikra mengingat maraknya kasus penipuan oleh oknum biro travel terhadap jamaah Haji dan Umrah, maka dari itu peneliti tertarik untuk menyajikan sebuah skripsi yang

berjudul : STRATEGI PUBLIC RELATION PT. ADZIKRA DALAM

MEMBANGUN CITRA DAN KEPERCAYAAN CALON JAMAAH HAJI DAN UMRAH

9

Imam Ibnu Hajar Al-Asqolani, Fathu Bari,Syarh Kitab Bukhari. (Dar El-hadist:2004 juz 1: hal.63.


(20)

B.Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas agar pembahasan lebih rinci pada satu permasalahan maka penulis membatasi kajian ini pada strategi Public Relations

PT. ADzikra dalam Membangun Citra dan Kepercayaan Calon Jamaah Haji dan Umrah. Calon Jamaah di sini ialah masyarakat umum atau juga masyarakat yang akan menunaikan ibadah haji atau umrah yang mengetahui informasi dan pengetahuan tentang travel PT. ADzikra.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Bagaimana strategi public relations ADzikra PT. dalam membangun citra perusahaan?

b. Bagaimana strategi public relations ADzikra PT. dalam menjaga kepercayaan calon jemaah Haji dan Umrah?

c. Bagaimana peran public relations ADzikra PT dalam perusahaan?

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.Tujuan Umum

Penelitian bertujuan untuk menegetahui public relations PT. ADzikra dalam membuat strategi serta langkah langkah yang tepat untuk bisa membangun citra perusahaan dan kepercayaan masyarakat sebagai calon jemaah Haji dan Umrah.


(21)

a. Untuk mengetahui strategi dalam langkah-langkah yang diterapkan oleh

Public Relations PT. ADzikra dalam membangun citra perusahaan

b. Untuk mengetahui strategi public relations PT. ADzikra dalam menjaga kepercayaan calon jemaah Haji dan Umrah.

c. Serta mengetahui peran Public Relations PT. ADzikra dalam perusahaan. Adapun manfaat penelitian adalah :

1. Manfaat Akademis :

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan wawasan mengenai konsep-konsep yang dikemas tentang strategi dan peran dalam membangun citra perusahaan dan kepercayaan masyarakat serta sebagai referensi kepustakaan dibidang ilmu komunikasi.

2. Manfaat Praktis :

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan khususnya bagi peneliti dan umumnya untuk masyarakat luas, khususnya bagi yang menggeluti bidang

public relations di dalam ilmu komunikasi, yang kemudian direalisasikan dalam bentuk tindakan konkret dari konsep dan wacana yang disajikan serta acuan bagi PT. ADzikra dalam membangun ctra dan kepercayaan calon jemaah Haji dan Umrah.

D.Metodelogi Penelitian

1. Pendekatan Kualitatif

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, yakni penelitian yang dilalui dengan proses observasi, pengumpulan data yang akurat berdasarkan fakta di lapangan disertai dengan wawancara narasumber. “penelitian kualitatif


(22)

dilakukan dalam situasi yang wajar (natural setting) dan data yang dikumpulkan pada umumnya bersifat kualitatif.10 Dalam penelitian ini metode dimanfaatkan adalah wawancara, observasi, dan pemanfaatan dokumen baik data atau dokumentasi visual.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun subjek penelitian adalah PT. ADzikra sedangkan objeknya dalah strategi public relations/humas internal PT. ADzikra dalam membangun citra dan kepercayaan calon jemaah Haji dan Umrah

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor PT. ADzikra Travel di Pusat Niaga Duta Mas Fatmawati, Jakarta Selatan. Sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan Mei sampai bulan Desember 2015.

4. Tahap Penelitian

a. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara-cara yang digunakan periset untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data dibedakan dengan metodologi dari riset yang digunakan para periset, yakni riset kualitatif dan kuantitatif. Para periset kualitatif yang penulis pakai pada riset ini adalah observasi, wawancara, dan juga dokumentasi. Ide penelitian kualitatif adalah dengan sengaja memilih narasumber dan informasi (atau

10

Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Ciputat, UIN Jakarta Press, 2006) h. 41.


(23)

dokumen atau bahan-bahan visual lain) yang dapat memberikan jawaban terbaik pertanyaan penelitian.11

Teknik pengumpulan data tersebut diantaranya ialah : 1) Observasi

Observasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan penyaksian langsungnya, dan biasanya peneliti sebagai partisipan atau observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu objek peristiwa yang sedang ditelitinya12

Dalam praktik penggunaannya, metode observasi dapat dibedakan menjadi dua jenis sesuai dengan tingkat keterlibatan peneliti dalam atau terhadap proses penelitian yaitu, observasi dengan ikut terlibat dalam kegiatan komunitas yang diteliti (participant observation) dan observasi tidak terlibat (non participant observation). Participant observation dibagi menjadi dua jenis : pertama, peneliti yang melibatkan diri secara total dalam setiap proses dan aktifitas masyarakat yang ditelitinya (total participant observation), yang kedua peneliti ikut mengambil bagian sampai tingkat tertentu dalam kegiatan-kegiatan penting, namun hanya sebatas melakukan pengamatan (active participant observation).13

11

John W.Creswell, Desain Penelitian:Pendekatan kualitatif dan kuantitatif, (Jakarta: KIK Press, 2003) h.143.

12

Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2003) h. 221.

13


(24)

2) Wawancara

Wawancara adalah salah satu cara untuk mencari fakta dengan meminjam indera (mengingat dan merekonstruksi) sebuah peristiwa, mengutip pendapat dan opini narasumber14 Wawancara yang dilakukan secara berhadap-hadapan yang sangat banyak memberikan kemungkinan penggalian informasi lebih dalam dan luas karena sebelumnya dilakukan perjanjian lebih dulu dengan narasumber, dengan topik pembahasan yang sudah disiapkan berupa pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya sudah disusun.

Wawancara ini ditujukan kepada subjek yang akan diwawancarai adalah pimpinan manager oprasional yakni Bapak Ali Farihin dan public relations atau bagain marketing, yaitu Ibu Retty Grace Imelda yang menjalankan tugas dan fungsi public relations di perusahaan biro travel haji dan umrah PT. ADzikra.

3) Dokumentasi

Yaitu peneliti mengumpulkan bahan dokumentasi segala kegiatan atau informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan penulis dan mengumpulkan data-data melalui telaah. Yang kemudian dijadikan bahan argumentasi, seperti buku, arsip, internet dan mem print out beberapa dokumen yang memberikan informasi tambahan sesuai dengan tujuan penelitian. Dokumen-dokumen dan data tersebut diantaranya ialah; Dokument legalitas biro travel

14

Jalaludin Rachmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), h 24.


(25)

PT. ADzikra, akta pendirian perseroan terbatas PT. ADzikra, tanda daftar perusahaan perseroan terbatas, brosur perjalanan haji dan umrah PT. ADzikra, dokumen domisili badan usaha PT. ADzikra, dokumen penetapan kembali izin biro perjalanan ibadah umrah, keputusan direktur jendral penyelenggara Haji dan Umrah NOMOR D/88 /2015. Dokumentasi visual perjalanan umrah PT. ADzikra, dokumen sample iklan PT. ADzikra di media cetak, data jamaah tahun 2011 sampai 2014, data hasil wawancara dengan manager oprasional PT. ADzikra Ali Farihin, data hasil wawancara dengan marketing PT. ADzikra Retty Grace Imelda.

b. Teknik Pengolahan Data

Setelah diperoleh data dengan melakukan observasi dan wawancara, langkah selanjutnya adalah pengolahan data. Pengolahan data hasil observasi dilakukan dengan cara mencatat hasil dari apa yang diamati di lapangan, kemudian menuliskannya kembali. Sesudah itu data-data yang sudah diolah akan dianalisis oleh penulis. Teknik pengolahan data ini menggunakan teori model kerja penelitian komunikasi yaitu: 1. Mengidentifikasi maslaah teoritis penelitian, 2. Merumuskan pernyataan masalah, 3. Mendefinisikan istilah dalam pernyataan masalah, 3. Memilih dan melaksanakan metodologi penelitian, 5. Mengamati data empiris, dan 6. Menganalisis hasil temuan dan pengamatan.15

15

Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, (Yogyakarta: Andi offset, 2004) h. 45.


(26)

c. Analisis data

Data yang telah masuk kemudian dianalisa peneliti. Dengan menggunakan teknik analisa deskriptif. Fungsi analisis deskriptif yaitu memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini bisa menjadi acuan untuk melihat karakteristik data yang kita peroleh.16 Dan peneliti berusaha menggambarkan objek penelitian apa adanya sesuai dengan kenyataan. Peneliti berupaya mendeskripsikan kembali data-data yang teleh terkumpul tentang strategi public relations PT. ADzikra dan upaya perusahaan dalam membangun citra dan kepercayaan jamaah haji dan umrah, serta peran public relations PT. ADzikra dalam perusahaan.

E.Tinjauan Pustaka

Dalam pembuatan karya ilmiah atau skripsi, sebelumnya penulis melakukan pengamatan dan tinjauan pustaka terhadap skripsi-skripsi sebelumnya yang memiliki kemiripan dengan penelitian yang akan dilakukan, dengan tujuan agar terhindar dari kesamaan-kesamaan penelitian. Skripsi-skripsi yang memiliki kemiripan tersebut diantaranya ialah :

Skripsi yang berjudul Manajemen Pelayanan Haji dan Umrah PT.Patuna Tour dan Travel oleh Dzul Kifli dengan NIM : 105053001783 (Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Uin Syarif Hidayatullah 2010).

16


(27)

Skripsi berjudul Analisis Strategi Diferensiasi Citra Dalam Pemasaran Travel Maktour oleh Shofa Sholihin dengan NIM : 107053002267 (Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Uin Syarif Hidayatullah 2011).

Skripsi berjudul Strategi Public Relations Badan Wakaf Indonesia Dalam Mensosialisasikan Wakaf Tunai oleh Fatmawati Harahap dengan NIM : 109051000106 (Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Uin Syarif Hidayatullah 2013).

Skripsi berjudul Strategi PR Kebab Turki Baba Rafi dalam Memperoleh Penghargaan Asia Top 10 Young Entrepreneur oleh Tania dengan NIM : 1110051000028 (Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Uin Syarif Hidayatullah 2014).

Skripsi sebelumnya yang berkaitan dengan biro travel haji umrah meneliti tentang bagaimana manajemen perusahaan, dan skripsi yang berkaitan dengan public relations, subjek dan objek penelitiannya lebih kepada komunikasi persuasif, seperti di badan wakaf tunai dan asuransi syari’ah, kemudian peran public relations pada

bank syari’ah dan di radio, serta banyak lagi penelitian-penelitian yang memang berbeda dengan penelitian yang peneliti kaji pada skripsi ini.

F.Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan skripsi ini, maka peneliti membagi

pembahasannya ke dalam lima bab yang dibagi menjadi beberapa sub-sub bab. Sistemtika penulisan tersebut adalah sebagai berikut :


(28)

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini meliputi penjelasan tentang latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini akan menguraikan kajian teoritis mengenai pengertian strategi, teori tentang public relations yang menjelaskan definisi public relations, fungsi dan tujuan

public relations, peran public relations, dan strategi public relations. Kemudian menjelaskan tentang citra, melipti pengertian citra, jenis-jenis citra dan proses pembentukan citra. Dan teori atau konsep kepercayaan, serta factor yang membentuk kepercayaan.

BAB III : GAMBARAN UMUM TENTANG PT. ADZIKRA

Bab ini memaparkan mengenai profil PT. ADzikra, visi dan misi PT. ADzikra struktur organisasi PT. ADzikra, pembimbimg jamaah PT. ADzikra, serta produk-produk PT. ADzikra.

BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Bab ini berisikan tentang temuan temuan dan analisis public relations PT. ADzikra mengenai strategi yang dilakukan oleh public relations dalam membangun citra perusahaan dan peran public relations PT. ADzikra dalam perusahaan.

BAB V : PENUTUP

Bab ini meliputi tentang kesimpulan dan saran dari penulis.


(29)

(30)

A.Pengertian Strategi

Strategi merupakan sebuah perencanaan jangka panjang seseorang atau sebuah organisasi terhadap sebuah tujuan yang akan dicapai. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer disebutkan bahwa strategi adalah keahlian mengatur atau merencanakan tentang suatu kegiatan guna meraih suatu target atau sasaran.1 Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “strategos” yang berarti “komandan

militer”, pada zaman demokrasi Athena. Pada awalnya strategi digunakan dalam

dunia militer, yaitu untuk memenangkan suatu peperangan.2

Menurut J. L. Thompson strategi adalah cara untuk mencapai sebuah hasil akhir. Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Bennett menggambarkan organisasi sebagai arah yang di pilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya.3

Strategi sebagai tindakan perubahan atau penyesuaian dalam bentuk produk dan jasa, misalnya pengurangan biaya ataupun pengelolaan kualitas (incremental) secara terus menerus dengan cara menaikaan atau meningkatkan produk dan jasa dari perusahaan dalam hal penjualan, dan pelayanan. Serta dilakukan berdasarkan sudut

1

Team Pustaka Phoenix, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru, (Jakarta : PT. Media Pustaka Phoenx, 2008), h. 25.

2

Komarudin, Enslikopedi Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet.ke-1, h. 539. 3


(31)

pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan tetap maupun tidak tetap agar tertarik dengan produk yang ditawarkan di masa yang akan datang.4

Fred R. David dalam bukunya “Strategic Management: Concepts and Cases” mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture. Sedangkan manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memungkinkan suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Sedangkan Menurut Henry Mintzberg: A pattern in a stream of decisions or actions. kutipan dari buku “Pengantar Manajemen Strategik Kontemporer, Strategik di Tengah Operasional” / J. Hutabarat dan M. Huseini, dikatakan bahwa: Dalam bidang manajemen, definisi mengenai strategi cukup beragam dan bervariasi dari beberapa ahli dan pengarangnya. Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam buku “Exploring Corporate Strategy”) misalnya mendefinisikan strategi sebagai arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan (stakeholder).5

Menurut pakar ilmu komunikasi Onong Uchjana Effendi, M.A, strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu perencanaan

4

Husein Umar, Strategi Management in Action, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 31.

5

https://strategika.wordpress.com/2007/06/24/pengertian-strategi html. (pkl 17:20. 02 Mei) 2015.


(32)

tersebut. Strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan peta arah saja melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik oprasionalnya.6

Dari beberapa pengertian di atas strategi dapat diambil kesimpulan sebagai tindakan atau konsep perencanaan panjang yang matang untuk keberhasilan sebuah tujuan atau hasil akhir yang diinginkan. Strategi merupakan hal sangat penting terutama dalam sebuah lembaga atau perusahaan dalam menentukan arah tujuan yang telah ditetapkan, sehingga mendapatkan hasil yang baik dan optimal. Perusahaan yang mempunyai strategi yang kreatif dan matang dapat mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan yang menjadi acuan perusahaan itu berdiri sehingga menjadi keunggulan dan memajukan perusahaan.

Dalam sebuah perusahaan, strategi merupakan salah satu faktor terpenting agar perusahaan dapat berjalan dengan baik. Strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lngkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya suatu organisasi.7

Model proses strategi manajemen pada dasarnya meliputi tiga langkah utama yang saling berkaitan. Pertama, perumusan strategi (strategy formulation), kedua, implementasi strategi (strategy implementation) dan ketiga, evaluasi dan pengendalian strategi (strategy control). Tiga langkah utama tersebut dapat dinyatakan lebih spesifik dalam langkah-langkah kongkret yang dilakukan manajemen dalam menyusun strategi manajemen yaitu berikut ini:

6

Onong Uchjana Effendi, lmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992) h. 32.

7


(33)

a. Menetapkan bisnis apa yang akan djalankan perusahaan dan cita-cita atau harapan yang ingin dicapai pada masa depan.

b. Menerjemahkan vsi dan misi kedalam suatu tujuan strategis yang terukur dan berbagai target kinerja yang harus dicapai

c. Menyusun strategi yang tepat untuk mencapai tujuan dan target. Dalam penyusunan strategi diikuti pula penetapan policy atau kebjaksanaan yang akan menjadi jembatan terhadap implementasi.

d. Melakukan evaluasi terhadap kinerja dan jika perlu melakukan berbagai penyesuaian terhadap arah, tujuan, strategi dan pelaksanaanya sesuai dengan situasi terbaru yang dihadapi perusahaan.8

B. Public Relation dan Ruang lingkupnya

1. Pengertian Public Relations

Pada hakekatnya public relations ini merupakan metode komunikasi yang meliputi berbagai teknik komunikasi. Dimana di dalam kegiatannya terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu badan/perusahaan dengan publiknya. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa, public relations merupakan suatu fungsi management di sini diciptakan suatu aktifitas untuk membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi suatu lembaga/ perusahaan di suatu pihak, dengan publik di pihak lain.

W. Emerson Reck, Direktur Public Relation Universitas Colgate menyatakan public relation adalah lanjutan dari proses pembuatan kebijaksanaan, pelayanan dan

8

Bambang Haria, Strategi Manajemen Memenangkan Perang Bisnis, (Malang: Bayumedia), h. 4-5.


(34)

tindakan bagi kepentingan terbaik dari suatu individu atau kelompok agar individu atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan goodwill (kemauan baik) dari publik.9

Secara harfiah public relations terdiri dari dua kata yakni public dan relations. Public bisa dikatakan adalah kelompok orang atau masyarakat. Publik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti orang banyak. Berbeda dengan pengertian massa secara umum, publik tidak berkumpul dalam suatu tempat tertentu melainkan tersebar. Publik mempunyai tujuan yang lebih terarah, pandangan terhadap masalah, dan menentukan sikap serta menentukan pilihan. Dalam komunikasi, pengertian public tidak jauh berbeda dengan massa. Dalam komunikasi, publik dapat diartikan sebagai orang-orang yang datang menonton atau mengunjungi.10Public dalam public relations hanyalah merupakan kelompok orang, yang mempunyai hubungan dengan kepentingan tertentu yang timbul karena adanya masalah tertentu, yaitu issue.11 Issue

di sini ialah beberpa orang atau kelompok yang mempunyai tujuan atau mempunyai permasalahan dalam cakupan yang sama. Relations diterjemahkan dalam bahasa

Indonesia adalah : “Hubungan-hubungan” dalam arti menyangkut banyak

hubungan.12

9

Soleh Soemirat, dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung:Remaja Rosda Karya,2010). H. 12.

10

http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/15/perbedaan-publik-massa-kerumunan-kelompok-dan-organisasi-290434.html pkl 19:30 04 Mei 2015.

11

Soekarno Setyodarmodjo, Public Relations; Pengertian, Fungsi, dan Peranannya,

(Surabaya: Penerbit Papyrus Surabaya, 2003), h.2. 12

Neni Yulianita, Dasar-Dasar Public Relations. (Bandung : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung, 2007) h. 63.


(35)

Menurut The International public relations Association (IPRA) sebuah organisasi profesi ditingkat internasional, memberikan definisi Public Relations

sebagai berikut :

“public relations is a management function, of e continuing and planed character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy and support of those with whom they are or may be concerned – by evaluating public opinion abaout themselves, in order to correlate, as far as possible, their own policies and procedures, the achieves by planned and widespread information moe productive cooperation and more efficient fulfillment of their commont

interests.”13

Public relations adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara kesinambungan, melalui organisasi- organisasi atau lembaga-lembaga umum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang terkait ada sangkut pautnya dan yang diduga akan ada kaitannya dengan cara memiliki opini publik mereka, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan, guna mencapai kerjasama yang lebih produktif dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efesien, yang terencana dan tersebar luas).

Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations in Word Marketing mengatakan bahwa PR adalah suatu sistem komunikasi untuk menciptakan kemauan baik.14

Definisi umum tentang public relations disimpulkan lebih spesifik lagi, yaitu

public relations merupakan seni (arts) dan gabungan dari disiplin ilmu manajemen, komunikasi, psikologi, sosial dan marketing, untuk membentuk agar perusahaan atau

13

Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas, (Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia, 2004), cet. ke-2, h. 14.

14


(36)

lembaga, gagasan atau ide yang ditawarkan, nama dan produknya menjadi disukai dan dapat dipercaya oleh publiknya.15

Dalam buku dasar-dasar public relations oleh Wilcox dan Cameron juga

mengatakan bahwa public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi

yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.16

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa public relations adalah manajemen komunikasi dua arah dengan publik eksternal dan internal untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, dukungan dan kerjasama.

2. Fungsi dan Tujuan Public Relations

Dalam konsepnya, fungsi public relationsofficer ketika menjalankan tugas dan oprasionalnya, baik sebagai komunikator, mediator, ataupun organisator, menurut Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A. dalam bukunya, Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis (1992) adalah sebagai berikut :

a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.

15

Rosady Ruslan, Kampanye Public Relations. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002) Cet. Ke-3. h. 40.

16

Http://pr-komunikasi.blogspot.com/2012/05/strategi-komunikasi-public-relations.html (pkl


(37)

b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan publik eksternal.

c. Menciptkan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. d. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan

organisasi.

e. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum. f. Oprasional dan organisasi public relations adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya.17

3. Peran Publik Relations

Peran seorang public relations sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Public relations adalah sebagai Jembatan antara perusahaan dengan publik atau antara manajemen dengan karyawannya agar tercapai Mutual Understanding (saling pengertian) antara kedua belah pihak. Public relations

bertindak sebagai komunikator ketika manajemen berhubungan dengan para karyawan.

Adapun peran public relations menurut Dozier & Broom antara lain : a.Penasehat Ahli (Expert Prescriber)

17

Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Realtions 2.0 Teori dan Pratik Public Relations di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011). h. 49-50.


(38)

Seorang praktisi public relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (Communicator Fasilitator ).

b.Fasilitator Komunikasi (Comunication Fasilitator)

Dalam hal ini, praktisi public relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginnkan dan diharapkan oleh publiknya.

c.Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Proses Fasiltator)

Peranan praktisi public relations dalam pemecahan masalah persoalan public relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan professional

d.Teknisi Komunikasi (Communication Technician)

Peranan communications technician ini menjadikan praktisi public relations

sebagai journalist in recident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan of communication in organization.18

Peran publik relations pada intinya adalah sebagai berikut:

a. Sebagai comunicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang di awali dengan publiknya.

18

https://www.academia.edu/6881418/Pengertian_Tujuan_dan_Fungsi_Public_Relations Pengertian, Tujuan dan Fungsi Public Relations (pkl 14:15 tgl 20 Mei) 2015.


(39)

b. Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya.

c. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajmen organisasi atau perusahaan.

d. Membentuk corporate image, artinya peranan public relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.19

4.Jenis-Jenis Publik Relations

a). Public Relations pemerintahan

Public relations Pemerintahan pada dasarnya bersifat politis. Bagian public realations di institusi pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan peerintahan seperti member informasi secara teratur tentang kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja institusi dan juga memberikan pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan perundang-undangan dan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.20

b). Public Relations Industri dan Bisnis

Public relations disini merupakan fungsi manajemen yang turut menentukan suksesnya operasi suatu perusahaan. Public relations indutri tidak dapat dilepaskan dari prinsip ekonomi, sebab industri dan bisnis memiliki orientasi pada keuntungan (profit oriented). Beberapa penerapan public relations dalam industri dan bisnis meliputi hubungan dengan pelanggan, peran public relation terhadap

19

Wahidin Saputra & Ruli Nasrullah, Public Relations 2.0; Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber. h. 50.

20


(40)

marketing, hubungan dengan pemegang saham, karyawan, pers, dan dengan pemerintahan.21

c). Publik Relations Sosial

1. public relations penegak hukum

Penegak hukum perlu mendengarkan dan tanggap terhadap kepentingan umum supaya mereka dapat membantu masyarakat dengan baik. Termasuk dalam hal ini public relations dalam kepolisian.

2. Public relations organisasi keagamaan

Organisasi-organisasi keagamaan sekarang banyak memiliki staf yang mengurusi publikasi, publisitas, penerangan, pengumpulan dana dan penyelenggaraan special event.

3. Publik relations profesi

Tujuan utama dari penerapan profesi adalah untuk mendapat pengakuan akan keprofesionalan dan publikasi tentang apa yang dilakukan bagi kepentingan masyarakat banyak.

4. Publik relations organisasi sukarela

Organisasi suka rela memerlukan nasihat ahli public realtions dan menggunakan pendekatan kehumasan.22

C. Strategi Publik Relations (the Nine Steps of Strategic Public Relations- Ronald D. Smith)

21

Ibid. h. 41. 22


(41)

Menurut Ahmad S. Adnan saputra, MA, MS, Presiden Institute Bisnis dan Manajemen Jayakarta, memberikan batasan pengertian tentang strategi public relations, yaitu adalah alternatife optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu public relations (public relations plan)23.

Strategi adalah rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan- kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan. Suatu strategi terdiri dari beberapa taktik strategi bersifat umum, mendasar, dan berjangka panjang, dibanding dengan taktik yang merupakan rencana yang lebih khusus, operasional, dan berjangka pendek.

Menurut Ronald D. Smith dalam buku (Strategic Planning for Public Relations) terdapat sembilan langkah yang kemudian terbagi dalam empat tahap untuk membuat strategic plan yang dinamai the Nine Steps of Strategic Public Relations. Tahap pertama adalah formative research; langkah pertama, menganisnalisa situasi, menjadi langkah awal yang krusial, sangat pentinguntuk melihat kesempatan dan hambatan yang akan nada pada program yang direncanakan; langkah kedua, menganalisa kondisi organisasi, yang meliputi tiga aspek dalam organisasi yaitu lingkungan internal, persepsi public (mengenai reputasi organisasi), lingkungan eksternal (competitor bahkan pendukung); langkah ketiga, menganalisa publik utama (target pasar). Tahap kedua strategi, yang meliputi; langkah keempat,

23

Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi).


(42)

membuat goals dan tujuan; langkah kelima, merumuskan aksi dan respon, membuat langkah-langkah apa yang harus dilakukan berbagai situasi; langkah ke-enam, membuat komunikasi yang efektif, pesan apa yang akan disampaikan, siapa yang akan menyampaikan pada public. Tahap ketiga taktik; langkah ketujuh memilih taktik komunikasi, memilih saluran apa yang akan digunakan dalam memnyampaikan pesan seperti face to face communication, controlled media (iklan dan promosi), atau news media; langkah kedelapan penerapan strategic plan,

mengatur budget dan jadwal untuk berkomunikasi. Tahap dan langkah terakhir adalah mengevaluasi strategic plan.24

Dapat dikatakan juga bahwa strategi public relations adalah suatu kerangka optimal melalui penggunaan media yang terencana untuk mencapai tujuan public relations. Terdapat tiga jenis strategi public relations yaitu sebagai berikut:

A.Strategi persuasif

Strategi persuasif memiliki ciri-ciri :

1) Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya.

2) Public relations sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupa membentuk sikap dan pendapat yang positif dari masyarakat melalui rangsangan atau stimulasi.

3) Mendorong publik untuk berperan serta dalam aktifitas perusahaan atau organisasi agar tercipta perubahan sikap dan penilaian

24

Ronald D. Smith, Strategic planning for public Relations, (New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc 2004). h. 119.


(43)

4) Perubahan sikap dan penilaian dari publik dapat terjadi maka pembinaan dan pengembangan terus menerus dilakukan agar peran tersebut terpelihara dan berjalan dengan baik.

B.Strategi melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaan (strategi edukatif-informatif):

1) Menyampaikan fakta dan opini yang ada di dalam maupun di luar perusahaan. 2) Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang

terjadi secara historis melakukan analisa SWOT (Streng, Weaknesses, Opportunities, Threats).

C.Strategi yang dibentuk oleh dua komponen 1) Komponen sasaran

Yaitu satuan segmen yang akan digarap (stakejolder yang dipersempit menjadi public sasaran (target publik).

2) Komponen sarana

Yaitu melalui pola dasar „the 3 C‟s option‟ yaitu : a) Conservation (mengukuhkan).

b) Change (mengubah).

c) Crystalization (mengkristalkan).25

25

Ahmad Kurnia,http://manajemen komunikasi. blogspot.com / search / label / Public % 20 Relations. Diakses (pkl 21:00 tgl. 29 Mei). 2015.


(44)

D.Citra dan Ruang lingkupnya ( Jhon S. Nimpoene )

a. Pengertian Citra

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) pengertian citra adalah "gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi atau produk".

Citra adalah Image, the impression, the feeling, the conception which with the public has of company; a consciusly created impression of an object, person or organization. Citra adalah perasaan gambaran publik terhadap perusahaan, organisasi atau lembaga; kesan yang disengaja diciptakan dari satu objek, orang atau organisasi.26

Citra adalah pesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk mengetahui citra seseorang atau suatu objek bisa diketahui dari sikapnya terhadap objek. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang.27

Citra adalah suatu gambaran persepsi seseorang atau publik terhadap lembaga atau perusahaan, dan bisa juga terhadap seseorang, (seperti tokoh masyarakat misalnya atau seseorang yang mempunyai pengaruh besar terhadap lingkunganya) sesuai dengan apa yang dilihat, diketahui, dan sesuai dengan informasi pengetahuan yang dimiliki publiknya. Citra yang baik akan menimbulkan persepsi yang baik juga dan citra yang buruk akan menimbulkan persepsi yang buruk pula, citra merupakan

26

Elvirno Ardianto, Handbook of Public Relation, (Bandung: Simbiosa Rekatana Media,2011) h. 62.

27


(45)

bagian hal yang sangat penting dalam public relations, terutama bagi seseorang atau lembaga yang mempunyai tujuan yang menyangkut publiknya atau masyarakat.

Citra mencerminkan pemikiran emosi dan persepsi individu atas apa yang mereka ketahui. Terkadang, persepsi diyakini sebagai realitas karena persepsi membentuk citra. Untuk itu, diperlukan peningkatan dan pemasaran citra (image marketing) yang bukan sekedar tampil elegan dengan iklan atau menyatakan sebagai yang terbesar atau yang terbaik, melainkan lebih dari itu mengupayakan agar nama dan reputasi (perusahaan/produk) serta persepsi publik semakin positif. Kumpulan citra di benak khalayak atau publik membentuk reputasi korporat (corporate image). Reputasi mencerminkan persepsi publik terkait tindakan-tindakan perusahaan pada masa mendatang dibandingkan dengan pesaing utamanya. Jadi, reputasi bisa baik atau buruk, besar atau kecil, kuat atau lemah.28

b. Jenis-Jenis Citra

Frank Jefkins, dalam bukunya public Relations (1994) dan buku lainnya

Essential Of Publik Relations (1998) mengemukakan jenis- jenis citra antara lain : 1. The mirror image (cerminan citra), yaitu bagaimana dugaan (citra) manajemen

terhadap publik eksternal dalam melihat perusahaannya.

2. The current image (citra masih hangat), yaitu citra yang terdapat pada publik eksternal, yang berdasarkan pengalaman atau menyangkut miskinnya informasi dan pemahaman public eksternal. Citra ini bisa bertentangan dengan mirror image.

28

Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif,


(46)

3. The wish image (citra yang diinginkan), yaitu manajemen menginginkan pencapaian prestasi tertentu. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu yang baru sebelum public eksternal memperoleh informasi secara lengkap.

4. The multiple image (citra yang berlapis), yaitu sejumlah individu, kantor cabang atau perwakilan perusahaan lainnya dapat membentuk citra tertentu yang belum tentu sesuai dengan keragaman citra seluruh organisasi atau perusahaan.29

c. Proses Pembentukan Citra

Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan prilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan.30

Proses pembentuka citra dalam struktur kognitif yang sesuai dengan pengertian sistem komunikasi dijelaskan oleh Jhon S. Nimpoene dalam buku Soleh Sumirat dan Elvinaro Ardianto, terdapat empat komponen dalam pembentukan citra antara lain;

1. Persepsi, diartikan sebagai hasil pengamatan unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan dengan kata lain, individu akan memberikan makna terhadap rangsang berdasarkan pengalamannya mengenai rangsang. Kemampuan mempersepsi inilah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra. Persepsi atau pandangan individu akan positif apabila informasi yang diberikan oleh rangsang dapat memenuhi kognisi individu.

29

Soleh Soemirat, dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relation, h. 117. 30


(47)

2. Kognisi, yaitu suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus keyakinan ini akan timbul apabila individu harus diberikan informasi- informasi yang cukup dapat mempengaruhi perkembangan kognisinya.

3. Motivasi dan sikap yang ada akan menggerakan respon seperti yang diinginkan oleh pemberi rangsang. Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan- kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.

4. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir, dan merasa dalam menghadapi obyek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan prilaku tetapi merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan cara cara tertentu. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi, sikap menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan dan diinginkan. Sikap mengandung aspek evaluatif, artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan, sikap ini juga dapat diperteguh atau diubah.31

d. Manfaat Membangun Citra Perusahaan

Citra perusahaan dipandang sebagai salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi efektivitas pemasaran. Oleh karena itu sangat layak kalau citra dipandang sebagai salah satu aset terpenting yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi.

Ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya perusahaan membangun dan mengelola citra perusahaan yaitu :

31


(48)

a.dapat merangsang penjualan

b.dapat membangun nama baik perusahaan c.membangun identitas bagi karyawannya

d.mempengaruhi investor dan lembaga-lembaga keuangan

e.memajukan hubungan baik dengan suatu komunitas, dengan pemerintah, dengan tokoh masyarakat dan dengan para opinion leaders

f.mendapatkan posisi dalam persaingan.32

E.Konsep Kepercayaan

1. Pengertian Kepercayaan

Menurut Luarn dan Lin dalam Erna Ferrinadewi kepercayaan adalah sejumlah keyakinan spesipik terhadap integritas (kejujuran pihak yang dipercaya dan kemampuan menepati janji). Benevolence (perhatian dan motivasi yang bertindak sesuai dengan kepentingan yang mempercayai mereka). Competency (kemampuan pihak yang dipercaya untuk melaksanakan kebutuhan yang mempercayai) dan

predictability (konsistensi prilaku pihak yang dipercaya).33

Kepercayaan adalah hasil dari kejujuran dan kepuasan serta penepatan janji yang diberikan. Dalam bisnis kepercayaan adalah hal terpenting bagi konsumen atau mitra kerja perusahaan dalam membina sebuah hubungan.

32

http://arziqimahlil-blog.blogspot.com/2014/05/citra-dalam-public-relations.html pkl 14:22 05 Juni 2015.

33Ferinadewi Erna “

Merek dan Psikologi Konsumen” Surabaya : (Universitas Kristen Petra,


(49)

Morgan dan Hunt menyebutkan kepercayaan dan komitmen adalah perantara kunci dalam membangun hubungan jangka panjang bagi pelanggan yang memiliki orientasi hubungan yang tinggi terhadap organisasi.34

Dalam konsep relationship marketing, kepercayaan merupakan salah satu dimensi dari relationship marketing untuk menentukan sejauhmana yang dirasakan suatu pihak mengenai integritas dan janji yang ditawarkan pihak lain. Kepercayaan terhadap merek terbentuk dari pengalaman masa lalu dan interaksi sebelumnya. Suatu pengalaman konsumsi dapat didefinisikan sebagai kesadaran dan perasaan yang dialami konsumen selama pemakaian produk atau jasa35

2. Faktor pembentuk Kepercayaan

Dalam mengukur kepercayaan terhadap merek diperlukan penentuan atribut dan keuntungan dari sebuah merek.

Pembahasan tentang kepercayaan terhadap merek akan lebih lengkap dengan menjelaskan tiga komponen sikap :

a. Kepercayaan sebagai komponen kognitif : kepercayaan konsumen tentang merek adalah karakteristik yang diberikan konumen pada sebuah merek. Seorang pemasar harus mengembangkan atribut dan keuntungan dari produk untuk membentuk keperayaan terhadap merek ini.

b. Komponen afektif : evaluasi terhadap merek. Sikap konsumen kedua adalah evaluasi terhadap merek. Komponen ini merepresentasikan evaluasi

34

http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-kepercayaan.trustteori konsep menurut.html (pkl 21:59 05 April). 2016.

35

Fandy Tjicptono, Perspektif Manajemen Pemasaran Kontemporer. (Yogyakarta : Andi Offset, 2000). h.. 74.


(50)

konsumen secara keseluruhan terhadap sebuah merek. Kepercayaan konsumen terhadap sebuah merek bersifat multi dimensional karena hal itu diterima dibenak konsumen.

c. Komponen konatif : niat melakukan pembelian, komponen ketiga dari sikap adalah dimensi konatif yaitu kecenderungan konsumen untuk berprilaku terhadap objek, dalam hal ini diukur dengan niat untuk melakukan pembelian.36

Pendekatan yang juga perlu dilakukan untuk membentuk kepercayaan dan hubungan adalah dengan mendengarkan, yang merupakan kunci membangun kepercayaan karena tiga faktor penting :

1. Pelanggan lebih cenderung mempercayai seseorang yang menunjukkan rasa hormat dan apa yang dikatakannya.

2. Pelanggan cenderung lebih mempercayai perusahaan bila perusahaan mendengarkan dan membantu masalah-masalahnya.

3. Semakin banyak pelanggan memberitahu maksudnya, semakin besar rasa kepercayaannya.37

36

Kottler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12. Jilid 2. (Jakarta : PT. Index Gramedia Group, 2008). h. 102.

37

http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-kepercayaan-trust-m kkl nmenurut.html.(pkl 22.30 Februari). 2016.


(51)

A.Sejarah berdirinya PT. ADzikra

Indonesia merupakan Negara dengan populasi masyarakat yang begitu banyak dan mayoritas penduduknya beragama Islam, di mana setiap tahunnya ratusan ribu umat islam Indonesia memenuhi panggilan untuk melaksanakan ibadah Haji dengan tulus dan ikhlas bahkan setiap bulannya ribuan penduduk tak jarang melaksanakan ibadah umrah. Banyak pula perusahaan yang menyediakan dan memberikan layanan perjalanan untuk kebutuhan keberangkatan Haji dan Umrah, salah satunya adalah perusahaan PT. ADzikra. Biro travel PT. ADzikra merupakan salah satu biro travel berizin yang memberikan pelayanan terbaik demi kelancaran, keamanan, dan keabsahan ibadah haji dan umrah, sehingga apa yang menjadi cita- cita dan harapan para calon jemaah haji dan umrah dapat terwujud.

PT. ADzikra adalah sebuah lembaga biro perjalanan Haji Umrah dan wisata islami yang didirikan pada tanggal 26 Februari 2003 berdasarkan Akta Notaris Hajjah Huriah Sadeli No.6 dan izin penyelenggaraan umrah No D/38/2012 dan haji No. D/326/2014.1

Pada awalnya ADzikra adalah divisi Haji dan Umrah pada tahun 2002 dari PT. Andiarta Dewata Wisata yang berdiri pada tahun 1997 kemudian menjadi PT pada tahun 2003, nama ADzikra sendiri bermula dari pimpinan komisaris PT. Andi

1


(52)

Arta yakni Andiarta dan istrinya. Perkembangan PT. ADzikra bisa dibilang cukup pesat, dan terus meningkat, serta semakin dikenal oleh banyak masyarakat. Kepopuleralitasanya di kuatkan oleh faktor adanya Ust. Arifin Ilham yang menjadi pembimbing Haji dan umrah, dan menjadi ikon di dalam perusahaan PT. ADzikra beliau sendiri mempunyai Majelis dan mengajar disana yakni di pondok majelis Adzikra yang bertempat di Sentul Bogor, sehingga mempunyai kesamaan yang erat dan menjadi nilai jual bagi travel PT. ADzikra. Bahkan banyak masyarakat menganggap bahwa biro travel PT. ADzikra adalah perusahaan yang dimiliki oleh Ust. Arifin Ilham, meskipun keterlibatan beliau di perusahan biro travel Adzikra PT hanya sebatas sebagai pembimbing ibadah Haji dan umrah.

“Kata ADzikra sendiri dengan huruf A yang besar dan D yang besar menandakan A yaitu Andiarta dan Dewata, karena memang travel haji PT. ADzikra berawal dari divisi haji di travel Andiarta dan masih satu cakupan grup perusahaan.”2

Dalam 12 tahun melayani masyarakat, PT. ADzikra konsisten

memberangkatkan rata-rata 5 kali rombongan setiap bulan, baik untuk umrah reguler, umrah dengan jadwal dan permintaan khusus, umrah Jumatain (dua Jumat), perjalanan khusus jejak Islam (wisata ke negara-negara bersejarah Islam seperti Turki, Mesir, Uzbekistan, Maroko dan Spanyol) dan umrah bulan Ramadhan.

ADzikra senantiasa memprioritaskan pelayanan bagi jamaah agar senantiasa

nyaman dalam melaksanakan ibdah sesuai dengan slogan perusahaan “Ibadah Anda

Ibadah Kami” maka perusahaan sangat fokus dan memprioritaskan pelayanan terhadap jamaah.

2


(53)

Saat ini ADzikra memiliki PIP (Pusat Informasi dan Pelayanan) di 32 kota, dengan PIP ada di hampir setiap kota besar di Indonesia seperti Batam, Medan, Palembang, Surabaya, Banjarmasin dan Makassar.3 Pusat informasi dan pelayanan ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam pelayanan informasi sehingga terjangkau, berjalan lancar dan cepat.

B.Visi dan Misi

Visi dan Misi perusahaan biro jasa travel Haji dan umrah PT. ADzikra yaitu : 1. Visi yaitu :

Menjaga sunnah Rasul dalam beribadah Haji dan umrah.

Melayani dengan baik masyarakat sebagai penyedia perjalanan Haji, umrah dan wisata islami.

2. Misi yaitu :

Menyelenggarakan perjalanan ibadah haji umrah dan wisata islami dengan kualitas terbaik untuk mencapai ibadah yang mabrur.

Menjadikan biro travel yang lebih ideal dan sebagai panutan bagi masyarakat dalam melakukan perjalanan haji, umrah dan wisata islami.4

C. Struktur Organisasi PT. ADzikra

3

http://www.adzikra.com/sekilas-adzikra/ 4


(54)

Komisaris Utama : Susi Salamah

Direktur Utama : R.Firdaus Noval K, Lc

Direktur : Hilman Fauzi, Lc

HRD/General Affair : Husein Alwi Syatri

Manager Oprasional : Ali Farihin Mubarokah

Staff Marketing : 1. Retty Grace Imelda

2. Sri Wahyuni 3. Sultan

Pembimbing Ibadah : Ust. Johari Nasrudin

Pembimbing Kesehatan :

Dr. Anna Uyainah Zain Nasir SpPo, Mars

Accounting : Erna Puji Astuti

Kasir :

Sri Rahayu Ruhyati Winingsih

Staff Dokumen : 1. Muhammad Nurdin

2. Mulyadi

3. Hendra Ismail Asmat 4. Dedy

Staff IT : Redy Heryadi5

D.Pembimbing Jamaah Haji Umroh

1. Ust. Johari Nasrudin

2. Ust. Muhammad Arifin Ilham

5


(55)

3. Ust. Muhammad Husein Qadafi 4. Ust. Abdul Syukur Yusuf 5. Ust. H. Rasyid M.A

E.Produk-produk PT. ADzikra

Dalam pelaksanaan kegiatannya ADzikra PT. mempunyai pilihan produk- produk perjalanan haji dan umrah plus wisata islami yang ditawarkan dalam peenjualannya. Dalam setiap paket dibedakan atas waktu pemberangkatan dan harga, harga sewaktu waktu dapat berubah sesuai dengan kebijakan perintah para pemimpin perusahaan ADzikra PT. Paket paket perjalanan tersebut antara lain :

1. Program Haji

a. Haji Khusus : program Haji khusus dalah program dimana jamaah dalam melaksanakan ibadah haji selama 26 hari, dengan fasilitas penginapan sebagai berikut :

Hotel Madinah : Shofwah Orchid/Setaraf Hotel Makkah : Al-Haram/Setaraf

Pesawat : Saudi Airlines

Dengan biaya sebagai berikut BIAYA :


(56)

USD 9.500 USD 10.000 USD 10.500

Program ini dengan biaya USD 9.500 untuk satu orang/karmar dan USD 10.000 untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD 10.500

2. Program Umrah

a. UMROH ADZIKRA 9 HARI (ANSHOR)

BIAYA :

Quad Triple Double

USD 2.150 USD 2.200 USD 2.300

Program ini dengan biaya USD 2.150 untuk satu orang/kamar dan USD 2.200 untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD 2.300.

Perlengkapan, Airport Tax dan Handling

FASILITAS :

Hotel Madinah : Dallah tayba /setaraf*4 Hotel Makkah : Al-Massa /setaraf*4 Pesawat : Saudia Airlines

b. UMROH ADZIKRA 10 HARI (ANSHOR)

BIAYA :

Quad Triple Double

USD 2.150 USD 2.250 USD 2.300


(57)

Program ini dengan biaya USD 2.150 untuk satu orang/kamar dan USD 2.250 untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD 2.300.

Perlengkapan, Airport Tax dan Handling FASILITAS :

Hotel Madinah : Dallah tayba /setaraf*4 Hotel Makkah : Al-Massa /setaraf*4 Pesawat : Saudia Airlines

c. UMROH ADZIKRA 10 HARI (MUHAJIRIN)

BIAYA :

Quad Triple Double

USD 1.950 USD 2.000 USD 2.100

Program ini dengan biaya USD 1.950 untuk satu orang/kamar dan USD 2.000 untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD 2.100.

Perlengkapan, Airport Tax dan Handling FASILITAS :

Hotel Madinah : Dallah Tayba/setaraf*4 Hotel Makkah : Al-Massa/setaraf*4 Pesawat : Oman Air

d. UMROH BERSAMA USTADZ ARIFIN ILHAM


(58)

Program ini dengan biaya USD 2.650 untuk satu orang/kamar dan USD 2.750 untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD 2.850

FASILITAS :

Hotel Madinah : Al-Haram /setaraf*5 Hotel Makkah : Shofwah Orchid /setaraf*5 Pesawat : Saudia Airlines

e. UMROH BERSAMA DUA USTADZ (USTADZ JOHARI & USTADZ

ABDUL SYUKUR) BIAYA :

Quad Triple Double

USD 2.050 USD 2.100 USD 2.200

Program ini dengan biaya USD 2.050 untuk satu orang/kamar dan USD 2.100 untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD 2.200.

FASILITAS :

Hotel Madinah : Dallah Tayba /setaraf*4 Hotel Makkah : Elaf Kinda /setaraf*4 Pesawat : Saudia Airlines

Quad Triple Double


(59)

F. UMROH MILAD ADZIKRA BIAYA :

Program ini dengan biaya USD 1.900 untuk satu orang/kamar dan USD 2.000 untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD 2.100.

FASILITAS :

Hotel Madinah : Al-Mira Hotel Makkah : Sourfah Pesawat : Oman Air

c. UMROH ADZIKRA PLUS DUBAI BIAYA :

Quad Triple Double

USD 3.100 USD 3.200 USD 3.300

Program ini dengan biaya USD 3.100 untuk satu orang/kamar dan USD 3.200 untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD 3.300.

Perlengkapan, Airport Tax dan Handling FASILITAS

Quad Triple Double


(60)

Madinah Makkah Dubai

Royal Dyar Elaf Kindah Hall Mark

d. UMROH PLUS ISTAMBUL BIAYA :

Quad Triple Double

USD 3.150 USD 3.200 USD 3.300

Program ini dengan biaya USD 3.150 untuk satu orang/kamar dan USD 3.200 untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD 3.300.

Perlengkapan, Airport Tax dan Handling FASILITAS

Madinah Makkah Istambul

Royal Dyar Elaf Kindah Gonen

e. UMROH PLUS AL AQSA

BIAYA :

Program ini dengan biaya USD 3.300 untuk satu orang/kamar dan USD 3.400 untuk 3 orang/kamar, sementara untuk yang 2 orang/kamar dengan biaya USD 3.500.

Perlengkapan, Airport Tax dan Handling

Quad Triple Double


(61)

FASILITAS

Madinah Makkah Jerusalem

Royal Dyar Elaf Kindah Golden Walls

F.Domisili Perusahaan

Pusat Niaga Duta Mas Fatmawati, Blok C 2 No. 11-12 Jl. RS Fatmawati No. 39 Jakarta Selatan Telp : (021) 723 1344 | Fax : (021) 724 5630 | SMS : 0812 1010 3232.

Website : www.ADzikra.com Email : adzikra.hajiumroh@yahoo.co.id

/marketingadzikra@yahoo.com / @FB : adzikrahajiumrohtour @Twitter : @ADzikraHajiUmra (Retty : 081316910360) (Yuyun : 085212030488) (Ali Farihin : 081511446656) (Nicco : 085717800101).


(62)

A.Strategi Public Realations PT. ADzikra dalam Membangun Citra Perusahaan

Travel ADzikra merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa biro perjalanan Haji dan Umrah. ADzikra juga adalah salah satu perusahaan travel Haji dan umrah yang berijin dan tergabung dalam Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang ada di Indonesia dari 640 perusahaan travel PIHK di Indonesia1

Dalam upaya membangun citra PT. ADzikra di masyarakat, perusahaan menentukan strategi yang tepat agar program yang di rencanakan dapat terwujud dengan baik khususnya divisi public relations atau marketing yang ada di perusahaan ADzikra. Terlebih lagi banyaknya saingan atau perusahaan biro jasa travel yang ada di Indoonesia khususnya travel Haji dan umrah, perkembangan dibidang travel semakin pesat dan bersaing dengan harga yang sangat murah, dan semakin banyak perusahaan di bidang sektor jasa biro travel, ditambah banyak oknum pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga banyak pula masyarakat di Indonesia yang akan menunaikan ibadah Haji atau umrah terbengkalai dan menjadi pusat perhatian masyarakat.

Citra merupakan salah satu faktor terpenting dalam sebuah perusahaan, terutama perusahaan biro jasa travel Haji dan umrah, mengingat banyaknya kasus penipuan yang tejadi terhadap calon jamaah haji umrah. Maka dari itu perusahaan

1


(63)

PT. ADzikra yang bergerak dibidang Travel Haji dan umrah yang sudah berdiri sejak lama dan resmi terdaftar di Kementrian Agama Republik Indonesiamaka dari itu diperlukan strategi yang tepat guna mendapatkan citra yang baik dan kepercayaan masyarakat Indonesia khusnya calon jamaah Haji dan umrah.

Strategi yang digunakan ADzikra dalam membangun citra dan pemasarannya tersebut yaitu, meliputi peningkatan pelayanan terhadap jamaah haji umrah, membangun sosialisasi dan silaturahmi dan komunikasi yang baik secara rutin bagi jamaah.

Menurut Ronald D. Smith dalam buku strategic planning forPublic Relations

terdapat Sembilan langkah yang kemudian terbagi dalam empat tahap untuk membuat strategic plan untuk public relations yang dinamai the Nine Steps of Strategic Public Relations.

1. Tahap pertama adalah formative research; perusahaan PT. ADzikra menganalisa situasi dan kondisi baik itu dari segi harga, pasar, dan minat publik, serta permasalahan-permasalahan yang sekiranyan menjadi hal yang krusial untuk di kaji lebih awal pada program yang akan direncanakan,; langkah ke-dua, menganalisa kondisi perusahaan PT. ADzikra baik dari dalam atau diluar perusahaan, serta persepsi publik terhadap perusahaan; langkah ke-tiga, menganalisa publik utama (target pasar).

2. Tahap ke-dua strategi, yang meliputi; langkah ke-empat, PT. ADzikra membuat goals dan tujuan dan target pencapaian pelanggan atau peserta calon jamaah haji umrah; langkah ke-lima, merumuskan kegiatan-kegiatan yang akan dijalankan; langkah ke-enam, membina komunikasi yang


(1)

82

Shofa Sholihin, Analisis Strategi Diferensiasi Citra Dalam Pemasaran Travel

Maktour (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2011).

Fatmawati Harahap, Strategi Public Relations Badan Wakaf Indonesia Dalam

Mensosialisasikan Wakaf Tunai (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013).

Tania, Strategi PR Kebab Turki Baba Rafi dalam Memperoleh Penghargaan Asia

Top 10 Young Entrepreneur (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)