Implemntasi Konfigurasi Perangkat Wireless

5. Berikutnya klik next untuk melanjutkan konfigurasi wireless TP- Link, klik next maka akan tampil seperti gambar 4.5. Gambar 4.5 Tampilan Quick Start Time Zone 6. Setelah memilih time zona sesuai area yang kita tempati, selanjutnya klik next, maka akan muncul seperti gambar 4.6. Gambar 4.6. Tampilan Quick Start- ISP Connection Type 7. Pilih menu PPPoEPPPoA, selanjutnya klik next maka akan seperti gambar 4.7. Gambar 4.7. Menu Quick Start PPPoEPPPoA. 8. Pada konfigurasi wireless ini, kelurahan Bintaro menggunakan ISP dari Telkom Speedy, maka masukkan Username dan Password Speedy terus VPI=0 dan VCI=35 seperti gambar 4.8. Gambar 4.8. Menu Pengisian Username dan Password 9. Setelah Username dan Password dimasukkan, selanjutnya klik next maka akan tampil seperti gambar 4.9. Gambar 4.9. Tampilan Quick Start WLAN 10. Pada access point pilih activated, masukkan nama SSID sebagai nama pengenal wireless, dalam hal ini penulis masukkan nama kelurahan Bintaro sesuai tempat penelitian, broadcast SSID pilih yes terus Authentication type pilih WPA2-PSK agar jangkuan jarak wireless lebih kuat, kemudian masukkan password wireless pada kolom pre-shared key sesuai yang anda inginkan supaya mudah di ingat. Setelah itu klik next maka akan muncul seperti gambar 4.10. Gambar 4.10. Tampilan Quick Start Complete 11. Selanjutnya klik next untuk proses finishing seperti tampilan gambar 4.11. Gambar 4.11 Tampilan Quick Start Finishing. 12. Setelah itu kita lihat status dari setting konfigurasi wireless yang baru saja dilakukan untuk melihat status sudah aktif atau belum, seperti terlihat pada gambar 4.12. Gambar 4.12 Tampilan Status dari Modem Tp-Link TD8817 Gambar 4.13 Tampilan Client Wireless LAN yang sudah terdeteksi Gambar 4.14 Tampilan memasukan Security Key Gambar 4.15 Tampilan Wireless di client sudah terkonesi

4.5 Monitoring Pengawasan

Model Pengawasan sistem jaringan komputer NDLC mengkategorikan proses pengujian pada tahap pengawasan monitoring. Hal ini dikarenakan pengawasan sistem yang sudah dibangun atau dikembangkan. Proses pengujian testing yaitu untuk menjamin apakah sistem yang dibangun atau dikembangkan dapat berjalan dan sesuai dengan kebutuhan. Aktivitas pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian bersifat fungsionalitas, dimana pengujian tersebut menghasilkan output yang valid dan yang invalid. Tahap monitoring pengawasan yang diterapkan oleh penulis apakah sudah dapat bekerja dengan baik. Tahap monitoring mencakup sejumlah proses seperti : Melakukan koneksi dengan ke perangkat wireless Tp-Link TD8817 dengan melakukan test yaitu ping ke perangkat wireless. Pengujian koneksi sistem mode repeater dilakukan dilingkungan WLAN, berikut ini adalah proses pengujian terhadap sistem yang sudah dibangun dan dikembangkan :

4.5.1 Pengujian Fungsionalitas Koneksi wireless TP-Link

a. Pengujian Koneksi Client dan Wireless Acces Point

Pengujian koneksi wireless dilakukan dengan menggunakan wireless dengan nama SSID Kelurahan Bintaro yang sudah di konfigurasi.

1. Percobaan PING ke perangkat wireless TP-Link

Pada kasus ini, penulis mensimulasikan dan menganalisis jenis berprotokol TCP. Pada perangkat wireless, dimana client mencoba ping ke alamat IP perangkat wireless dengan SSID kelurahan Bintaro yaitu 192.168.1.245 dengan menggunakan command promp. Seperti pada gambar 4.16. Gambar 4.16 Ping ke wireless TP-Link

4.6 Management Pemeliharaan

Pada Fase management atau pemeliharaan meliputi aktivitas pemeliharaan dan perawatan terhadap sistem yang telah dibangun. Pada fase manajemen mempunyai serangkaian proses pengelolaan, pemeliharaan atau perawatan dilakukan untuk sejumlah tujuan : a. Memperbaiki beberapa kesalahan terhadap sistem yang sudah dibangun. b. Mengadaptasi sistem yang sudah dibangun terhadap platform dan teknologi baru dalam mengatasi sejumlah perkembangan permasalahan yang muncul Pada tahap perancangan, pembangunan dan pengembangan sistem wireless dengan Acces Point mode repeater, fase manajemen dipresentasikan dengan beberapa cara yaitu : a. Memperbaharui versi firmware yang support perangkat wireless TP- Link ke versi rilis terbaru, karena versi terbaru menjamin perbaikan dan penambahan fitur yang kurang dari versi sebelumnya. Dengan demikian fase manajemen dapat efektif untuk menjamin kekurangan kinerja dari sistem wireless Acces Point mode repeater beserta fitur keamanan perangkatnya. 107

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Rumusan kesimpulan dari keseluruhan proses penelitian yang telah Dari pembahasan yang sudah di uraikan maka penulis mencoba membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut : 1. Hal penting dalam penggunaan Perangkat TP-Link TD8817 dengan ip default manajement 192.168.1.245 netmask 255.255.255.0. Di mana tampilan tersebut dapat di buka web browser, yang penulis lakukan dengan menggunakan browser Mozilla firefox versi 3.6. Dimana saat membuka di URL browser akan diminta username dan password. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di gambar 4.2. 2. Sistem Wireless dengan mode repeater yang di implementasikan telah berhasil di jalankan dengan baik. Keseluruhan sistem wireless di ujicoba dengan melakukan pengujian terhadap clientuser dimana perangkat wireless repeater dapat bekerja secara optimal, baik itu sinyal yang di dapat oleh clientuser. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di gambar 4.13. .