2. Dimana pada penelitian ini adalah username dan password masih
menggunakan default yaitu username : admin password : admin.seperti pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Tampilan halaman utama koneksi Tp-Link TD8817
3. Setelah di lakukan enter atau OK maka akan tampilan halaman
utama web GUI manajemen Tp-Link TD8817, pada tab setup terdiri dari network yang mempunyai sub menu yaitu Device
Name, penulis penamakan device name sesuai dengan nama perangkat wireless yaitu Tp-Link TD8817 dengan konfigurasi
type static ip 192.168.1.245 netmask 255.255.255.0 default gateway 192.168.1.1 kemudian save changes konfigurasi seperti
gambar 4.3.
Gambar 4.3 Tampilan menu Tp-Link TD8817
4. Pada menu TP-Link TD8817, klik run wizard maka akan muncul
seperti tampilan gambar 4.4.
Gambar 4.4. Tampilan Quick Star
5. Berikutnya klik next untuk melanjutkan konfigurasi wireless TP-
Link, klik next maka akan tampil seperti gambar 4.5.
Gambar 4.5 Tampilan Quick Start Time Zone
6. Setelah memilih time zona sesuai area yang kita tempati,
selanjutnya klik next, maka akan muncul seperti gambar 4.6.
Gambar 4.6. Tampilan Quick Start- ISP Connection Type
7. Pilih menu PPPoEPPPoA, selanjutnya klik next maka akan
seperti gambar 4.7.
Gambar 4.7. Menu Quick Start PPPoEPPPoA.
8. Pada konfigurasi wireless ini, kelurahan Bintaro menggunakan
ISP dari Telkom Speedy, maka masukkan Username dan Password Speedy terus VPI=0 dan VCI=35 seperti gambar 4.8.
Gambar 4.8. Menu Pengisian Username dan Password
9. Setelah Username dan Password dimasukkan, selanjutnya klik next maka akan tampil seperti gambar 4.9.
Gambar 4.9. Tampilan Quick Start WLAN
10. Pada access point pilih activated, masukkan nama SSID sebagai
nama pengenal wireless, dalam hal ini penulis masukkan nama kelurahan Bintaro sesuai tempat penelitian, broadcast SSID pilih
yes terus Authentication type pilih WPA2-PSK agar jangkuan jarak wireless lebih kuat, kemudian masukkan password wireless
pada kolom pre-shared key sesuai yang anda inginkan supaya mudah di ingat. Setelah itu klik next maka akan muncul seperti
gambar 4.10.
Gambar 4.10. Tampilan Quick Start Complete
11. Selanjutnya klik next untuk proses finishing seperti tampilan
gambar 4.11.
Gambar 4.11 Tampilan Quick Start Finishing.
12. Setelah itu kita lihat status dari setting konfigurasi wireless yang
baru saja dilakukan untuk melihat status sudah aktif atau belum, seperti terlihat pada gambar 4.12.
Gambar 4.12 Tampilan Status dari Modem Tp-Link TD8817
Gambar 4.13 Tampilan Client Wireless LAN yang sudah terdeteksi
Gambar 4.14 Tampilan memasukan Security Key
Gambar 4.15 Tampilan Wireless di client sudah terkonesi
4.5 Monitoring Pengawasan
Model Pengawasan
sistem jaringan
komputer NDLC
mengkategorikan proses pengujian pada tahap pengawasan monitoring. Hal ini dikarenakan pengawasan sistem yang sudah dibangun atau
dikembangkan. Proses pengujian testing yaitu untuk menjamin apakah sistem yang dibangun atau dikembangkan dapat berjalan dan sesuai dengan
kebutuhan.
Aktivitas pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian bersifat fungsionalitas, dimana pengujian tersebut menghasilkan
output yang valid dan yang invalid. Tahap monitoring pengawasan yang diterapkan oleh penulis apakah sudah dapat bekerja dengan baik. Tahap
monitoring mencakup sejumlah proses seperti : Melakukan koneksi dengan ke perangkat wireless Tp-Link TD8817 dengan melakukan test yaitu ping ke
perangkat wireless. Pengujian koneksi sistem mode repeater dilakukan dilingkungan WLAN, berikut ini adalah proses pengujian terhadap sistem
yang sudah dibangun dan dikembangkan :
4.5.1 Pengujian Fungsionalitas Koneksi wireless TP-Link
a. Pengujian Koneksi Client dan Wireless Acces Point
Pengujian koneksi wireless dilakukan dengan menggunakan wireless dengan nama SSID Kelurahan Bintaro yang sudah di
konfigurasi.
1. Percobaan PING ke perangkat wireless TP-Link
Pada kasus ini, penulis mensimulasikan dan menganalisis jenis berprotokol TCP. Pada perangkat wireless, dimana client
mencoba ping ke alamat IP perangkat wireless dengan SSID kelurahan Bintaro yaitu 192.168.1.245 dengan menggunakan
command promp. Seperti pada gambar 4.16.
Gambar 4.16 Ping ke wireless TP-Link
4.6 Management Pemeliharaan
Pada Fase management atau pemeliharaan meliputi aktivitas pemeliharaan dan perawatan terhadap sistem yang telah dibangun. Pada fase
manajemen mempunyai serangkaian proses pengelolaan, pemeliharaan atau perawatan dilakukan untuk sejumlah tujuan :
a. Memperbaiki beberapa kesalahan terhadap sistem yang sudah
dibangun.
b. Mengadaptasi sistem yang sudah dibangun terhadap platform dan
teknologi baru
dalam mengatasi
sejumlah perkembangan
permasalahan yang muncul
Pada tahap perancangan, pembangunan dan pengembangan sistem wireless dengan Acces Point mode repeater, fase manajemen
dipresentasikan dengan beberapa cara yaitu : a.
Memperbaharui versi firmware yang support perangkat wireless TP- Link ke versi rilis terbaru, karena versi terbaru menjamin perbaikan
dan penambahan fitur yang kurang dari versi sebelumnya.
Dengan demikian fase manajemen dapat efektif untuk menjamin kekurangan kinerja dari sistem wireless Acces Point mode repeater beserta
fitur keamanan perangkatnya.
107
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Rumusan kesimpulan dari keseluruhan proses penelitian yang telah Dari pembahasan yang sudah di uraikan maka penulis mencoba membuat
kesimpulan dan saran sebagai berikut : 1.
Hal penting dalam penggunaan Perangkat TP-Link TD8817 dengan ip default manajement 192.168.1.245 netmask 255.255.255.0. Di
mana tampilan tersebut dapat di buka web browser, yang penulis lakukan dengan menggunakan browser Mozilla firefox versi 3.6.
Dimana saat membuka di URL browser akan diminta username dan password. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di gambar 4.2.
2. Sistem Wireless dengan mode repeater yang di implementasikan
telah berhasil di jalankan dengan baik. Keseluruhan sistem wireless di ujicoba dengan melakukan pengujian terhadap clientuser dimana
perangkat wireless repeater dapat bekerja secara optimal, baik itu sinyal yang di dapat oleh clientuser. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat di gambar 4.13. .
5.2 Saran
Pada penelitian ini penulis menerapkan dan mengimplementasikan Wireless akses point dengan mode repeater. Penulis menemukan Saran-saran
yang diberikan pada penilitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penulis menyarankan untuk mengembangkan dan menambahkan
sistem keamanan wireless akses point agar keamanan jaringan Kantor Kelurahan Bintaro terjaga.
2. Sistem wireless repeater ini belum ada fitur autentifikasi
berdasarkan username dan password agar dalam memonitoring jaringan WLAN ini dapat dilihat dengan mudah, jika seorang
admin melakukan pengecekan terhadap user mana saja yang melakukan koneksi ke jaringan Kantor Kelurahan Bintaro.
3. Disarankan untuk jumlah userclient yang terhubung dengan
repeater tidak terlalu banyak karena dapat menurunkan troughput dalam jaringan.