Perubahan Fisiologis Hematologis Janin-Bayi

Tabel 2.1. Klasifikasi anemia berdasarkan nilai MCV dan RDW 14 MCV rendah MCV normal MCV tinggi RDW normal mikrositik normositik makrositik talasemia normal anemia aplastik penyakit kronik transfusi preleukemia perdarahan RDW tinggi mikrositik normositik makrositik defisiensi besi defisiensi besi defisiensi folat talasemia atau folat dini defisiensi vitamin B 12 hemoglobinopati anemia hemolitik

2.2. Perubahan Fisiologis Hematologis Janin-Bayi

Hemoglobin Hb merupakan kompleks protein yang terdiri dari heme yang mengandung besi dan globin di mana Hb merupakan bagian penting dari eritrosit. Rangkaian hematopoiesis dimulai dari yolk sac , limpa, hati, dan akhirnya sumsum tulang, yang diikuti juga dengan perubahan variasi sintesis Hb. 21 Saat janin tumbuh, tidak hanya volume darah dalam sirkulasi janin- plasenta yang mengalami peningkatan secara umum, tetapi produksi eritrosit janin, serta konsentrasi Hb juga mengalami peningkatan. Nilai Hb janin meningkat secara bertahap sampai masa kehamilan sekitar 32 sampai 33 minggu, dan relatif konstan sampai usia cukup bulan. Nilai Hb janin pada pertengahan masa kehamilan berkisar 12 gdL, dan pada saat cukup bulan berkisar 18 gdL. Eritrosit yang beredar di sirkulasi janin pada mulanya Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009 USU Repository © 2008 berukuran makrositik dengan nilai MCV sedikitnya 180 fL pada masa janin dan normalnya mengalami penurunan hingga 105 fL sampai 115 fL pada usia cukup bulan, sedangkan rerata retikulosit mengalami penurunan selama berjalannya masa kehamilan. 1,22 Pada saat lahir, jumlah eritrosit tinggi dan berukuran makrositik dengan nilai MCV yang besar berkisar 110 fL sampai 128 fL, nilai hematokrit Ht bersamaan dengan kadar Hb meningkat tajam selama beberapa jam pertama kehidupan yang kemudian akan menurun perlahan, dan volume darah pada bayi normal cukup bulan berkisar 69 sampai 107 mlkg, sedangkan pada bayi prematur yang kecil masa kehamilan berkisar 85 sampai 143 mlkg. 12 Setelah lahir, bayi akan mengalami penurunan kadar Hb karena bayi baru lahir mengalami transisi dari kondisi relatif hipoksia dalam kandungan menjadi hiperoksia pada saat lahir. Oksigenasi jaringan yang lebih baik ini akan menghentikan produksi eritropoetin dan proses eritropoiesis. Kadar Hb paling rendah pada bayi cukup bulan terjadi pada usia 6 sampai 12 minggu, yaitu sekitar 9,5 sampai 11,0 gdL. 23 Di sisi lain, disebutkan bahwa bayi cukup bulan memiliki jangka hidup eritrosit yang lebih singkat dibanding dewasa dan pada bayi prematur lebih singkat lagi bila dibandingkan dengan bayi cukup bulan. 22

2.3. Transfusi Plasenta