berukuran makrositik dengan nilai MCV sedikitnya 180 fL pada masa janin
dan normalnya mengalami penurunan hingga 105 fL sampai 115 fL pada usia cukup bulan, sedangkan rerata retikulosit mengalami penurunan selama
berjalannya masa kehamilan.
1,22
Pada saat lahir, jumlah eritrosit tinggi dan berukuran makrositik dengan nilai MCV yang besar berkisar 110 fL sampai 128 fL, nilai hematokrit
Ht bersamaan dengan kadar Hb meningkat tajam selama beberapa jam pertama kehidupan yang kemudian akan menurun perlahan, dan volume
darah pada bayi normal cukup bulan berkisar 69 sampai 107 mlkg, sedangkan pada bayi prematur yang kecil masa kehamilan berkisar 85
sampai 143 mlkg.
12
Setelah lahir, bayi akan mengalami penurunan kadar Hb karena bayi baru lahir mengalami transisi dari kondisi relatif hipoksia dalam
kandungan menjadi hiperoksia pada saat lahir. Oksigenasi jaringan yang lebih baik ini akan menghentikan produksi eritropoetin dan proses
eritropoiesis. Kadar Hb paling rendah pada bayi cukup bulan terjadi pada usia 6 sampai 12 minggu, yaitu sekitar 9,5 sampai 11,0 gdL.
23
Di sisi lain, disebutkan bahwa bayi cukup bulan memiliki jangka hidup eritrosit
yang lebih singkat dibanding dewasa dan pada bayi prematur lebih singkat lagi bila dibandingkan dengan bayi cukup bulan.
22
2.3. Transfusi Plasenta
Pada saat dalam kandungan, janin berhubungan dengan ibunya melalui
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009 USU Repository © 2008
tali pusat yang merupakan bagian dari plasenta dimana tali pusat memiliki rerata panjang 55 cm dengan diameter 0,8 cm sampai 2 cm, biasanya berisi
dua pembuluh darah arteri umbilikal dan satu pembuluh darah vena umbilikal dimana diameter arteri lebih kecil dibanding vena.
1
Adapun nilai normal hematologis untuk darah tali pusat tertera pada Tabel 2.2.
Pembuluh darah plasenta berisi sekitar 150 ml darah. Penundaan pengikatan tali pusat dapat meningkatkan volume darah, dan sejumlah darah
yang diterima oleh bayi bergantung pada saat tali pusat diikat setelah dilahirkan.
7,12
Tabel 2.2. Nilai normal hematologis untuk darah tali pusat
22
Parameter Mean ± SD Hb gdL
15,3 ± 1,3 Ht
49 ± 5 Eritrosit x 10
6
mm
3
4,3 ± 0,4 MCV fL 112 ± 6
MCH pg 36,2 ± 2,2
MCHC gdL 30,9 ± 1,3
Penundaan pengikatan tali pusat selama 5 menit dapat meningkatkan volume darah sampai 45.
12
Penundaan pengikatan tali pusat dapat menambah darah sekitar 100 ml terhadap sirkulasi bayi baru lahir. Pada bayi
dengan pengikatan tali pusat dini memiliki rerata volume darah 78 mlkg pada usia 30 menit, sedangkan pada bayi dengan pengikatan tertunda
memiliki rerata 98,6 mlkg. Seperempat dari transfusi plasenta terjadi dalam
Susilowati : Pengaruh Waktu Pengikatan Tali Pusat Terhadap Indeks Eritrosit Bayi Baru Lahir, 2009 USU Repository © 2008
15 detik pertama, 50 dalam menit pertama, dan 80 dalam 5 menit pertama setelah kelahiran. Penurunan volume darah sebesar 30 selama
empat jam pertama terjadi pada bayi yang menerima transfusi plasenta, dan pada bayi dengan pengikatan tali pusat dini terjadi pencegahan transfusi
plasenta dimana tidak terjadi perubahan volume darah bayi. Bayi dari ibu yang menderita diabetes mellitus DM disebutkan memiliki jumlah volume
darah plasenta tersisa yang lebih besar. Adapun faktor yang berkaitan dengan penurunan transfusi plasenta, di antaranya plasenta previa,
kehamilan kembar, dan sectio caesarian
SC. Posisi bayi terhadap plasenta sebelum dilakukan pengikatan tali pusat juga berpengaruh pada
transfusi plasenta.
12,22
2.4. Waktu Pengikatan Tali Pusat dan Dampak pada Bayi