secara teratur dan sebaiknya setiap tahun agar kebutuhan akan informasi dalam situasi yang selalu berubah dapat dipenuhi.
C. Kerjasama Perpustakaan
kerjasama team work adalah keinginan untuk bekerja sama dengan orang lain secara kooperatif dan menjadi bagian dari kelompok. Bukan bekerja secara terpisah atau
saling berkompetisi. Kompetensi kerjasama menekankan peran sebagai anggota kelompok, bukan sebagai pemimpin. Kelompok disini dalam arti yang luas yaitu
sekelompok individu yang menyelesaikan suatu tugas atau proses.
39
Sedangkan kerjasama antar perpustakaan artinya kerjasama yang melibatkan dua perpustakaan atau
lebih.
40
Adapun faktor-faktor yang mendorong kerja sama antar perpustakaan adalah sebagai berikut
41
: 1.
Adanya peningkatan luar biasa dalam pengetahuan dan membawa pengaruh semakin banyak buku yang ditulis tentang pengetahuan tersebut.
2. Meluasnya kegiatan pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga ke perguruan
tinggi mendorong semakin banyaknya dan semakin banyak beranekanya permintaan pemakai yang dari hari ke hari semakin banyak memerlukan
informasi.
39
“Indosdm, Kamus Kompetensi : Kerjasama Team work,” Value media, 4 November 2008, h.1 diakses pada 5 November 2011 dari Http:www.Indosdm.comkamus-kompetensi-kerjasama-team-work.
40
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: gramedia Pustaka Utama, 1991, h.54
41
Ibid, h. 54
3. Kemajuan dalam dalam bidang tekhnologi dengan berbagai dampaknya
terhadap industri dan perdagangan serta perlunya pimpinan serta karyawan mengembangkan keterampilan dan teknik baru.
4. Berkembangnya kesempatan dan peluang bagi kerja sama internasional.
5. Berkembangnya tekhnologi informasi, terutama dalam bidang komputer dan
telekomunikasi, memungkinkan pelaksanaan kerja sama berjalan lebih cepat dan lebih mudah bahkan mungkin lebih murah.
6. Tuntutan masyarakat untuk memperoleh layanan informasi yang sama.
7. Kerja sama memungkinkan penghematan fasilitas, biaya, tenaga manusia, dan
waktu. Seperti diketahui bersama bahwa iptek komunikasi dan budaya telah berkembang
sejalan dengan hasil karya rekam dan tulis serta meningkatnya kebutuhan masyarakat, sehingga dibutuhkan sarana penyedia informasi yaitu perpustakaan, namun demikian
disadari bahwa tidak satupun perpustakaan yang mampu memberikan pelayanan terhadap semua kebutuhan pemustaka. Sementara pada sisi lain mahalnya harga buku serta
terbatasnya tenaga kepustakawanan, maka diperlukan kerjasama baik dengan sesama bidang studi atau bidang lain.
Kerja sama pada dasarnya dapat dilakukan oleh perpustakaan sesuai dengan UU No.43 tahun 2007 Bab XI Pasal 42 yang berbunyi
42
: 1.
Perpustakaan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan layanan kepada pemustaka.
42
Indonesia, Peraturan dan Undang-undang Republik Indonesia No.43 tentang Perpustakaan Jakarta: Kementrian Hukum dan Hak Azasi Manusia, RI, 2007, h. 21
2. Peningkatan layanan kepada pemustaka sebagaimana dimaksud pada ayat 1
bertujuan untuk meningkatkan jumlah pemustaka yang dapat dilayani dan meningkatkan mutu layanan perpustakaan.
3. Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan peningkatan layanan
sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dilakukan dengan memanfaatkan system jejaring perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Sebuah perpustakaan tidak bisa bekerja sendiri didalam banyak hal, sejak pengadaan koleksi sampai dengan upaya pemasyarakatan dan pemanfaatan perpustakaan.
Jika ingin berhasil baik, sebaliknya harus menjalin kerjasama dengan pihak-pihak lembaga yang terkait. Lembaga-lembaga tersebut adalah pimpinan dan staf perpustakaan,
masyarakat pemakai, penerbit dan toko buku, pensuplay informasi, pemerintah, masyarakat, dan swasta. Dalam kerjasama bisa berbentuk formal antar unit kerja, bisa
juga berbentuk informal. Oleh sebab itu jaringan kerjasama akan berarti manakala berjalan dengan baik dan dipergunakan secara optimal.
43
Dalam bukunya Sulistyo Basuki untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai perpustakaan maka perlu adanya kerja sama antar perpustakaan. Adapun bentuk kerja
sama yang lazim dikenal sebagai berikut
44
: 1.
Kerja sama Pengadaan, yaitu perpustakaan bekerjasama dalam pengadaan berdasarkan permintaan anggotanya.
2. Pemusatan Pengadaan dan Penyimpanan, yaitu biasanya dalam bentuk kerja
sama ini di ikuti dengan pengadaan bersama antar perpustakaan.
43
Sutarno, NS, Tanggung Jawab Perpustakaan: Dalam Mengembangkan Masyarakat Informasi, Jakarta: Pantai Rei, 2005, h. 117
44
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: gramedia Pustaka Utama, 1991, h.55
3. Kerja sama Pertukaran dan Redistribusi, yaitu untuk meningkatkan dan
memperluas sumber koleksi yang telah ada dengan biaya sekecil mungkin. 4.
Kerja sama Pengolahan, yaitu perpustakaan bekerjasama untuk mengolah bahan pustaka. Misalnya perpustakaan Universitas dengan cabang-cabangnya.
5. Kerja sama Penyediaan Fasilitas, yaitu perpustakaan bekerjasama dengan
perpustakaan lain menyediakan fasilitas yang ada. 6.
Kerja sama Peminjaman Antarperpustakaan, yaitu perpustakaan boleh meminjam dan meminjamkan koleksinya keperpustakaan lain.
7. Kerja sama Antar Pustakawan, yaitu kerja sama dua pustakawan atau lebih
mengarah ke bentuk kerja sama profesi. 8.
Kerj asama Penyusunan Katalog Induk, yaitu kerja sama ini harus melibatkan paling sedikit dua perpustakaan atau lebih dan bersama-sama menyusun
katalog induk. 9.
Kerja sama Pemberian Jasa Informasi, yaitu kerja sama antara dua perpustakaan atau lebih dalam pemberian jasa informasi. Seperti jasa
penelusuran, jasa referral, maupun jasa referens. 10.
Perangkat Kerja sama, yaitu kerja sama antarperpustakaan tergantung pada seberapa jauh organisasi dan administrasi perpustakaan mampu menggunakan
fasilitas yang ada dengan biaya sekecil mungkin, dalam arti tenaga, waktu dan peralatan.
11. Kawasan Kerja sama, yaitu kerjasama antar kawasan. Ada 4 jenis kawasan
kerja sama, seperti kerja sama lokal, kerja sama nasional, kerja sama regional, dan kerja internasional.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN FKIK UIN JAKARTA
A. Sejarah Singkat