Standar Koleksi Perpustakaan Perguran Tinggi

mikrofis, audio tape, piringan hitam, pita magnetik, video tape, slide, kaset, CD, DVD dan sebagainya. 29 “Dalam bukunya Taslimah Yusuf yang di kutip oleh Sulistio Basuki bahwa Jenis bahan pustaka mencakup: a. Karya cetak atau karya grafis berupa buku, majalah, surat kabar, disertasi, dan laporan; b. Karya rekam berupa piringan hitam, rekaman audio, kaset dan video; c. Bentuk mikro berupa microfilm, mikrofis dan mikro opaque; d. Elektronik cartridge yang di asosiasikan dengan komputer dan sejenisnya ” 30 .

b. Standar Koleksi Perpustakaan Perguran Tinggi

Koleksi perpustakaan harus dapat menunjang program Tri Dharma perguruan tinggi, besarnya koleksi di tentukan oleh berbagai faktor, seperti banyaknya studi, jumlah mata kuliah dasar umum, dasar keahlian, bidang studi, tingkat pendidikan akademi, professional, kegiatan penelitian, banyaknya judul yang digunakan per mata kuliah, dan lain-lain. Berbagai faktor ini perlu dipertimbangkan untuk menghitung jumlah judul yang harus di miliki oleh perpustakaan. Jumlah dosen dan mahasiswa diperlukan juga untuk menghitung jumlah eksemplar setiap judul yang harus disediakan. Namun, perangkapan ini perlu dibatasi karena, pada dasarnya mahasiswa harus memiliki buku ajar sendiri, dan jangan menggantungkan diri pada perpustakaan. 31 Dalam suatu buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi bahwa “Untuk menghitung jumlah judul dan jumlah eksemplar per judul untuk tiap-tiap kelompok mata kuliah. Dalam pedoman ini telah dimasukan persyaratan minimal kebutuhan akan jumlah buku dan jurnal menurut Keputusan Menteri Depdikbud 0686U1991, khususnya pasal 11 ayat 1 butir 3.6: a. Buku ajar wajib untuk mata kuliah umum mku = jumlah mku x 1 judul. 29 F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007, h. 2 30 Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum, Jakarta: Universitas Terbuka, 1996, h. 75 31 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman, Edisi kedua, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Direktorat Jendral Pendidikan TInggi, 1994, h. 36 b. Buku ajar wajib untuk mata kuliah dasar keahlian mkdk = jumlah mkdk x 1 judul. c. Buku ajar wajib untuk mata kuliah keahlian mkk atau mata kuliah bidang studi mkbs = jumlah mkkmkbs x 2 judul. d. Buku ajar anjuran dan pengayaan untuk mku, mkdk, dan mkkmkbs = jumlah 1,2,3 x 5 judul ”. 32 Kemudian SK mendikbud 0686U1991 ini diperbaharui dengan keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 234U2000 tentang pedoman pendirian perguruan tinggi. Namun didalam pedoman ini ada persyaratan minimum apa saja yang harus dimiliki oleh perguruan tinggi yang akan dibentuk termasuk didalamnya mengenai perpustakaan. Pasal 12 ayat 2 butir d KepMendikbud 234 tahun 2000 mengatur tentang jumlah minimum koleksi buku yang harus disediakan oleh perpustakaan pada suatu perguruan tinggi. Pasal ini merupakan penyempurnaan pasal 11 ayat 1 butir 3 SK Mendikbud 0686 tahun 1991 dimana isinya masih sama yaitu untuk program diploma dan program S1 harus disediakan: a. “Buku mata kuliah pengembangan kepribadian MPK 1 judul per-mata kuliah; b. Buku mata Kuliah keterampilan dan keahlian MKK 2 judul per-mata kuliah; c. Jumlah buku sekurang-kurangnya 10 dari jumlah mahasiswa dengan memperhatikan komposisi jenis judul; d. Berlangganan jurnal ilmiah sekurang-kurangnya 1 judul untuk setiap program studi. Dalam keputusan ini hanya istilah MKDU dan MKDK saja yang berubah menjadi MPK. Maka pasal inilah yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan jumlah koleksi minimum perpustakaan dalam buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi. ” 33

c. Kebijakan Pengembangan Koleksi