Kegunaan Biogas Deskripsi Proses Pra Rancangan Pabrik Biogas dari Limbah Cair Kelapa Sawit

Fitri Meidina Harahap : Pembuatan Biogas Dari Limbah Cair Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Listrik Dengan Kapasitas 237.600 MwhTahun, 2009.

2.4 Kegunaan Biogas

Biogas memiliki kandungan energi tinggi yang tidak kalah dari kandungan energi dalam bahan bakar fosil. Nilai kalori dari 1 m 3 biogas sekitar 6000 watt jam, setara dengan setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu biogas sangat cocok menggantikan minyak tanah, LPG, butana, batu bara, dan bahan bakar fosil lainnya. Biogas mengandung 75 metana. Semakin tinggi kandungan metana dalam bahan bakar, semakin besar kalor yang dihasilkan. Oleh karena itu, biogas juga memiliki karakteristik yang sama dengan gas alam. Sehingga jika biogas diolah dengan benar, biogas bisa digunakan untuk menggantikan gas alam. Dengan demikian jumlah gas alam bisa dihemat. Limbah biogas dapat digunakan sebagai pupuk. Limbah biogas, yaitu kotoran ternak yang telah hilang gasnya slurry merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsure-unsur yang sangat dibutuhkan tanaman. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti protein, selulosa, dan lignin tidak bisa digantikan oleh pupuk kimia. Dengan demikian kita juga bisa mengurangi anggaran untuk membeli pupuk Can, 2008.

2.5 Deskripsi Proses Pra Rancangan Pabrik Biogas dari Limbah Cair Kelapa Sawit

Mikroorganisme sebagai inokulum terlebih dahulu dimasukkan ke dalam reaktor R-101 dengan rasio perbandingan volume dengan air sebesar 1:1. Setelah itu, POME ditampung di dalam kolam penampungan, kemudian di alirkan sebagian ke dalam tangki pencampuran nutrisi M-102 untuk memudahkan proses penambahan nutrisi ke dalam reaktor, karena nutrisi berupa padatan jadi harus dilarutkan terlebih dahulu ke dalam POME agar memudahkan proses penambahan ke dalam reaktor, jika nutrisi di tambahkan langsung ke dalam rekator, maka kondisi reaktor akan sulit dijaga agar tetap di dalam kondisi anaerobik. Sebagian POME dialirkan ke tangki pencampur NaHCO 3 M-101, penambahan senyawa NaHCO 3 dilakukan untuk menetralkan pH di dalam rekator, karena proses fermentasi berlangsung dengan baik dalam pH 6-8, sehingga perlu ditambahkan senyawa yang dapat menetralkan pH di dalam reaktor. Dan sisa POME dimasukkan langsung ke dalam reaktor, suhu di dalam reaktor adalah 37 C, dimana bakteri yang digunakan adalah bakteri mesofillik . Fitri Meidina Harahap : Pembuatan Biogas Dari Limbah Cair Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Listrik Dengan Kapasitas 237.600 MwhTahun, 2009. Reaksi yang terjadi di dalam fermentasi POME: 1. Proses Hidrolisis: C 6 H 12 O 6 2CH 3 CH 2 COOH + O 2 C 6 H 12 O 6 CH 3 CH 2 CH 2 COOH + CH 3 COOH + O 2 2. Proses Asidogenesis 2CH 3 CH 2 CH 2 COOH + SO 4 -2 4CH 3 COOH + H 2 S CH 3 CH 2 COOH + 3H 2 O CH 3 COOH + HCO 3 - + 2H + + 6H 2 CH 3 CH 2 CH 2 COOH + 2H 2 O 2CH 3 COOH + 4H + 3. Proses Metanogenesis HCO 3 - + 4H 2 + 2H + 2CH 4 + 6H 2 O CH 3 COOH CH 4 + CO 2 Dari reaktor, akan dihasilkan biogas dan sisa POME yang sudah terfermentasikan. Reaktor sisa POME akan dialirkan menuju sending pond, sedangkan gas yang dihasilkan adalah metana CH 4 , karbon dioksida CO 2 , Hidrogen sulfida H 2 S, oksigen O 2 dan Hidrogen H 2 . Gas hasil fermentasi POME ini akan dialirkan ke generator, dimana biogas akan dibakar di dalam combusition chamber di dalam generator, kemudian panas yang dihasilkan akan menggerakkan turbin dan akan menghasilkan listrik sebagai produk utama. Fitri Meidina Harahap : Pembuatan Biogas Dari Limbah Cair Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Listrik Dengan Kapasitas 237.600 MwhTahun, 2009. 2.6 Sifat-sifat Reaktan, Bahan, dan Produk Pembantu 2.6.1 Limbah Cair Kelapa Sawit