Fitri Meidina Harahap : Pembuatan Biogas Dari Limbah Cair Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Listrik Dengan Kapasitas 237.600 MwhTahun, 2009.
Jenis : Blower sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel
Kondisi operasi -
Temperatur : 28 ºC
- Tekanan
: 1 atm Jumlah
: 1 unit Daya motor
: 54,69 hp
5.18 Generator G-101
Fungsi : Mengubah biogas menjadi energi listrik
Komponen : Kompresor, ruang pembakaran dan expander
Kompresor
Fungsi : Menaikkan tekanan udara luar menuju ruang pembakaran
Jenis : Centrifugal Compressor
Jumlah : 1 unit
Daya : 24.138.393 hp
Turbin gas
Fungsi : Menurunkan tekanan campuran dari ruang pembakarn
Jenis : Centrifugal Expander
Jumlah : 1 unit
Daya : -36.027.613 hp
5.19 Seeding Pond BP-102
Fitri Meidina Harahap : Pembuatan Biogas Dari Limbah Cair Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Listrik Dengan Kapasitas 237.600 MwhTahun, 2009.
Fungsi : Menampung ampas dari reaktor fermentasi
Bentuk : Persegi panjang
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 7.028,64 m
3
Kondisi operasi -
Temperatur : 28
C -
Tekanan : 1 atm
Panjang : 38,31 m
Lebar : 19,155 m
Tinggi : 9,5775 m
Fitri Meidina Harahap : Pembuatan Biogas Dari Limbah Cair Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Listrik Dengan Kapasitas 237.600 MwhTahun, 2009.
BAB VI
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
6.1 Instrumentasi
Instrumentasi adalah suatu alat yang dipakai di dalam suatu proses kontrol untuk mengatur jalannya proses agar diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam suatu pabrik kimia, pemakaian instrumen merupakan suatu hal yang sangat penting karena dengan adanya rangkaian instrumen tersebut maka operasi semua
peralatan yang ada di dalam pabrik dapat dimonitor dan dikontrol dengan cermat, mudah dan efisien, sehingga kondisi operasi selalu berada dalam kondisi yang
diharapkan. Namun pada dasarnya, tujuan pengendalian tersebut adalah agar kondisi proses di pabrik mencapai tingkat kesalahan error yang paling minimum sehingga
produk dapat dihasilkan secara optimal Perry, 1999. Fungsi instrumentasi adalah sebagai pengontrol, penunjuk indicator,
pencatat recorder, dan pemberi tanda bahaya alarm. Instrumentasi bekerja dengan tenaga mekanik atau tenaga listrik dan pengontrolannya dapat dilakukan
secara manual atau otomatis. Instrumen digunakan dalam industri kimia untuk mengukur variabel – variabel proses seperti temperatur, tekanan, densitas, viskositas,
panas spesifik, konduktifitas, pH, kelembaman, titik embun, tinggi cairan liquid level, laju alir, komposisi, dan moisture content. Instrumen – instrumen tersebut
mempunyai tingkat batasan operasi sesuai dengan kebutuhan pengolahan
Timmerhaus, 2004.
Variabel – variabel proses yang biasanya dikontroldiukur oleh instrumen adalah Considine,1985 :
1. Variabel utama, seperti temperatur, tekanan, laju alir, dan level cairan.
2. Variabel tambahan, seperti densitas, viskositas, panas spesifik, konduktivitas,
pH, humiditas, titik embun, komposisi kimia, kandungan kelembaban, dan variabel lainnya.
Secara umum, kerja dari alat – alat instrumentasi dapat dibagi dua bagian yaitu operasi secara manual dan operasi secara otomatis. Penggunaan instrumen pada
suatu peralatan proses bergantung pada pertimbangan ekonomis dan sistem peralatan
VI-1
Fitri Meidina Harahap : Pembuatan Biogas Dari Limbah Cair Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Listrik Dengan Kapasitas 237.600 MwhTahun, 2009.
itu sendiri. Pada pemakaian alat – alat instrumentasi juga harus ditentukan apakah alat – alat itu dipasang pada peralatan proses manual control atau disatukan dalam
suatu ruang kontrol yang dihubungkan dengan bagian peralatan automatic control Perry,1999.
Menurut sifatnya konsep dasar pengendalian proses ada dua jenis, yaitu : −
Pengendalian secara manual Tindakan pengendalian yang dilakukan oleh manusia. Sistem pengendalian
ini merupakan sistem yang ekonomis karena tidak membutuhkan begitu banyak instrumentasi dan instatalasinya. Namun pengendalian ini berpotensi tidak praktis
dan tidak aman karena sebagai pengendalinya adalah manusia yang tidak lepas dari kesalahan.
− Pengendalian secara otomatis
Berbeda dengan pengendalian secara manual, pengendalian secara otomatis menggunakan instrumentasi sebagi pengendali proses, namun manusia masih terlibat
sebagai otak pengendali. Banyak pekerjaan manusia dalam pengendalian secara manual diambil alih oleh instrumentasi sehingga membuat sistem pengendalian ini
sangat praktis dan menguntungkan. Hal – hal yang diharapkan dari pemakaian alat – alat instrumentasi adalah:
− Kualitas produk dapat diperoleh sesuai dengan yang diinginkan
− Pengoperasian sistem peralatan lebih mudah
− Sistem kerja lebih efisien
− Penyimpangan yang mungkin terjadi dapat diketahui dengan cepat
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam instrumen – instrumen adalah Timmerhaus, 2004 :
1. Range yang diperlukan untuk pengukuran
2. Level instrumentasi
3. Ketelitian yang dibutuhkan
4. Bahan konstruksinya
5. Pengaruh pemasangan instrumentasi pada kondisi proses
Fitri Meidina Harahap : Pembuatan Biogas Dari Limbah Cair Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Listrik Dengan Kapasitas 237.600 MwhTahun, 2009.
6.1.1 Tujuan Pengendalian
Tujuan perancangan sistem pengendalian dari pabrik biogas dari limbah cair kelapa sawit sebagai sumber energi listrik adalah sebagai keamanan operasi pabrik
yang mencakup : −
Mempertahankan variabel – variabel proses seperti temperatur dan tekanan tetap berada dalam rentang operasi yang aman dengan harga toleransi yang
kecil. −
Mendeteksi situasi berbahaya kemungkinan terjadinya kebocoran alat, karena komponen zat yang digunakan pada pabrik biogas dari limbah cair kelapa
sawit sebagai sumber energi listrik ini sangat mudah terbakar. Pendeteksian dilakukan dengan menyediakan alarm dan sistem penghentian operasi secara
otomatis automatic shut down systems. −
Mengontrol setiap penyimpangan operasi agar tidak terjadi kecelakaan kerja
maupun kerusakan pada alat proses.
Untuk pengukuran nilai variabel proses di atas dapat digunakan sebuah penganalisis analyzer.
Gambar 6.1 Sebuah loop Pengendalian Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa dalam proses terdapat variabel
proses yang diantisipasi oleh elemen primer sebagai nilai perubahan proses misalnya naik turunnya level suatu tangki, tinggi rendahnya temperatur, cepat lambatnya aliran
fluida, dan tinggi rendahnya tekanan dalam suatu tangki. Variabel proses ini bersifat relatif atau dalam kondisi berubah – ubah. Sensor diterjemahkan sebagai harga
ELEMEN PENGENDALI
PROSES ELEMEN
PENGUKURAN ELEMEN
PRIMER ELEMEN
PENGENDALI
GANGGUAN SET POINT
Fitri Meidina Harahap : Pembuatan Biogas Dari Limbah Cair Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Listrik Dengan Kapasitas 237.600 MwhTahun, 2009.
pengukuran. Untuk lebih jelasnya, gambar di bawah ini merupakan suatu contoh aktual dari suatu proses yang terkendali.
Gambar 6.2 Suatu Proses Terkendali
Pada dasarnya sistem pengendalian terdiri dari Considine,1985 :
a. Elemen Primer Primary Element