Yaitu pengklasifikasian nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan- golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. Sehingga
nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank. Kredit untuk pengusaha lemah
sangat berbeda dengan kredit untuk pengusaha yang kuat modalnya, baik dari segi jumlah, bunga dan persyaratannya.
3. Purpose
Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat
bermacam-macam apakah tujuan untuk konsumtif atau untuk tujuan produktif atau untuk tujuan perdagangan.
4. Prospect
Merupakan anjuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diperoleh. Dimana nasabah harus bisa mengembalikan kredit yang
diperolehnya yang bersumber dari usaha yang dikembangkannya sampai kewajiban nasabah terhadap bank atas kredit itu selesai atau berakhir.
5. Payment
Merupakan anjuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit yang
diperolehnya.
6. Profitability
Sulfiana Rahayu Raja Guk-Guk : Prosedur Pemberian Kredit Pada PT. Bank Rakyat Indonesia…, 2008 USU Repository © 2009
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan
semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.
7. Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang akan dikucurkan oleh bank namun melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan
barang atau orang atau jaminan asuransi.
3. Bentuk Jaminan dan Penilaiannya
Selanjutnya pihak bank perlu untuk melakukan pengikatan atas barang jaminan itu. Dimana maksud untuk mengikat jaminan itu adalah memberi
kekuatan hukum bagi bank sebagai pemberi kredit untuk dapat berbuat menjual jaminan dengan legalitas hukum yang sah.
Adapun bentuk-bentuk jaminan yang dapat diterima oleh bank sebagai jaminan kredit yang disalurkan menurut perbankan antara lain :
a. Jaminan barang-barang tidak bergerak
Misalnya : tanah, rumah, pabrik, gudang, dan lain-lain b.
Jaminan barang-barang bergerak Misalnya : mobil, inventaris pabrik
c. Jaminan hak yang bernilai ekonomis
Misalnya : tagihan rumah, tagihan mobil d.
Jaminan dokumen-dokumen Misalnya : tagihan piutang, wesel tagih
Sulfiana Rahayu Raja Guk-Guk : Prosedur Pemberian Kredit Pada PT. Bank Rakyat Indonesia…, 2008 USU Repository © 2009
e. Jaminan pihak ketiga borgtocht
Dimana seorang pihak ketiga menyatakan kesediaannya untuk menanggung utang debitur bila pihak disebut terakhir tidak akan melunasi
kewajibannya. Pada prinsipnya Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang P.
Berandan mewajibkan adanya jaminan kredit atas seluruh kredit yang diberikan. Jaminan kredit tersebut dapat berupa tanah, bangunan, deposito dan tabungan,
emas, mobil, mesinperalatan, corporate garansi, persediaan barang, piutang dagang, dan saham.
Berikut ini diberikan penilaian pedoman untuk menilai satu persatu barang-barang yang diterima PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang P.
Berandan sebagai jaminan, yaitu sebagai berikut :
1. Tanah