dalam bentuk manajemen control yang meliputi audit finansial, audit operasional dan audit manajemen.
3. Tujuan Pengawasan Kredit
Tujuan pengawasan kredit pada bank dapat dijelaskan dengan rinci sebagai berikut :
a. Dapat dilakukannya dengan baik penjagaan dan pengawasan dalam
pengelolaan kekayaan bank di bidang perkreditan, untuk menghindari penyelewengan baik dari intern bank maupun ekstern.
b. Untuk memastikan ketelitian dan kebenaran data administrasi di bidang
perkreditan serta penyususnan dokumen perkreditan yang lebih baik. c.
Untuk memajukan efisiensi di dalam pengelolaan dan tata laksana usaha di bidang perkreditan dan mendorong tercapainya rencana yang telah
ditetapkan. d.
Untuk menilai tingkat kepatuhan terhadap aturan yang telah ditetapkan dan penggaris dalam pencapaian sasaran.
Dari uraian tersebut, masing-masing tujuan tersebut mempunyai keterkaitan yang erat satu dengan lainnya. Dengan memiliki administrasi perkreditan
yang dilaksanakan secara teliti, tertib dan benar akan membantu dan mempermudah untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan atau
penyelewengan secara dini. Dan dengan adanya sistem dokumentasi yang baik terhadap arsip perkreditan, tentunya akan meningkatkan efisiensi dalam
pengelolaan dan pengendalian portofolio perkreditan.
Sulfiana Rahayu Raja Guk-Guk : Prosedur Pemberian Kredit Pada PT. Bank Rakyat Indonesia…, 2008 USU Repository © 2009
4. Sarana Pengawasan Kredit
Sarana pengawasan dalam perkreditan sama dengan sarana administrasi perkreditan namun ditinjau dari sudut pandang yang berbeda. Sarana
pengawasan yang mempunyai tingkat tertinggi adalah perundang- undangan yang mengatur perbankan dan kegiatan perdagangan pada
umumnya dan khususnya yang mengatur perkreditan. Ada beberapa bentuk sarana pengawasan sebagai berikut :
a. Perangkat keras hardware , meliputi berbagai bentuk formulir
standar, berbagai alat tulis kantor, alat deteksi dokumen palsu, mesin-mesin tik, mesin hitung, komputer, filling cabinet, alat
komunikasi, alat trasportasi, dan sebagainya. b.
Tenaga kerja yang merupakan sumber daya manusia, sebagai tenaga pelaksana dan staf, agar perangkat-perangkat keras tersebut
dapat berfungsi dengan baik, sebagai operator atau sebagai pengelolanya.
c. Perangkat lunak software , agar perangkat keras dan tenaga kerja
tersebut dapat berfungsi dengan baik dan terarah, maka perlu ada kumpulan, aturan main yang disusun secara sistematis yang
berlaku dalam organisasi bank maupun yang berlaku secara khusus dalam bidang perkreditan. Perangkat lunak yang diperlukan
sebagai alat pengawasan antara lain meliputi buku pedoman kerja yang disusun dengan lengkap, sistematis dan up to date karena
akan dipakai sebagai tolak ukur dalam pelaksanaan sehari-hari.
Sulfiana Rahayu Raja Guk-Guk : Prosedur Pemberian Kredit Pada PT. Bank Rakyat Indonesia…, 2008 USU Repository © 2009
G. Hambatan yang Dihadapi dalam Pemberian Kredit