Immanuel Syam Naek Nababan : Studi Perencanaan Tebal Lapisan Perkerasan Tambahan Overlay Pada Proyek Peningkatan Jalan Propinsi Jurusan Binjai – Timbang Lawang STA 61+000 – 62+800, 2008.
USU Repository © 2009
b. Lapis Pondasi :
− Pondasi Aspal Beton atau Penetrasi Macadam
Umumnya tidak retak 90 – 100 Terlihat halus, namun masih tetap stabil 70 – 90
Retak sedang, pada dasarnya masih menunjukkan kestabilan 50 – 70
Retak banyak, menunjukkan gejala kestabilan 30 – 50 −
Stabilitas Tanah dengan Semen atau Kapur : Indeks Plastisitas Plasticity Index = PI
≤ 10 70 – 100 −
Pondasi Macadam atau batu Pecah : Indeks Plastisitas Plasticity Index = PI
≤ 6 80 – 100
c. Lapis Pondasi Bawah :
Indeks Plastisitas Plasticity Index = PI ≤ 6 90 – 100
Indeks Plastisitas Plasticity Index = PI 6 70 – 90
Sumber : SNI – 1732 – 1989 – F : 16
2. Konstruksi Perkerasan Kaku Rigid Pavement
Immanuel Syam Naek Nababan : Studi Perencanaan Tebal Lapisan Perkerasan Tambahan Overlay Pada Proyek Peningkatan Jalan Propinsi Jurusan Binjai – Timbang Lawang STA 61+000 – 62+800, 2008.
USU Repository © 2009
Perkerasan jenis ini menggunakan semen Portland sebagai bahan pengikat. Plat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan di atas tanah
dasar dengan atau tanpa lapis pondasi bawah. Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh plat beton. Hal ini di sebabkan oleh sifat plat beton yang
cukup kaku sehingga dapat menyebarkan beban pada bidang yang luas dan menghasilkan tegangan yang rendah pada lapisan – lapisan di bawahnya.
Lapisan pondasi bawah hanya berfungsi untuk menyeragamkan daya dukung terhadap tanah dasar.
Konstruksi perkerasan kaku biasanya terdiri dari lapisan seperti diperlihatkan gambar di bawah ini :
Tanah Dasar Lapis Pondasi Bawah
Plat beton Bahan Penutup kedap air
Tulangan Pendowel
Gambar 2.3 Struktur Perkerasan kaku
Immanuel Syam Naek Nababan : Studi Perencanaan Tebal Lapisan Perkerasan Tambahan Overlay Pada Proyek Peningkatan Jalan Propinsi Jurusan Binjai – Timbang Lawang STA 61+000 – 62+800, 2008.
USU Repository © 2009
3. Konstruksi Perkerasan Komposit composite Pavement
Jenis ini merupakan perkerasan kaku yang dikombinasikan dengan perkerasan lentur. Dapat berupa perkerasan lentur di atas perkerasan kaku
atau perkerasan kaku atau perkerasan kaku diatas perkerasan lentur. Konstruksi perkerasan lentur terdiri dari lapisan – lapisan yang
diletakkan diatas tanah dasar yang telah dipadatkan. Lapisan tersebut berfungsi untuk menerima beban lalu lintas dan menyebarkannya ke
lapisan di bawahnya. Karena sifat penyebaran gaya maka muatan yang diterima oleh masing – masing lapisan berbeda, apabila semakin ke bawah
maka muatan akan semakin kecil. Ketiga lapisan perkerasan lentur surface coarse, Base coarse, Sub base
coarse dan tanah dasar harus mampu mendukung gaya – gaya yang ditimbulkan oleh muatan lalu lintas diatasnya. Ada tiga gaya penting yang
ditimbulkan oleh muatan lapisan ini : a.
Gaya Vertikal Berat Muatan Kendaraan b.
Gaya Horizontal Gaya Geser atau Rem c.
Getaran – getaran Akibat Pukulan – pukulan Roda.
Immanuel Syam Naek Nababan : Studi Perencanaan Tebal Lapisan Perkerasan Tambahan Overlay Pada Proyek Peningkatan Jalan Propinsi Jurusan Binjai – Timbang Lawang STA 61+000 – 62+800, 2008.
USU Repository © 2009
II.4 Dasar – dasar Perencanaan