Desain Tulangan Geser Balok Penulangan Memanjang Kolom Penulangan Transversal

Setelah tulangan pada balok B298 dihitung. Selanjutnya perlu dikontrol pula pemenuhan ketentuan-ketentuan berikut ini: a Pasal 23.10.4.1 Kuat momen positif terpasang dimuka kolom ? kuat negative. Ini sudah dipenuhi pada perhitungan diatas. b Pasal 23.10.4.1 Ditiap potongan sepanjang balok tidak boleh ada kuat momen positif ataupun negatife yang kurang dari kuat momen maximum = x 229,441 = 45,888 KNm. Ini sudah terpenuhi dengan A Smin = 869,626 mm 2 , memberikan kuat momen M Rmin = 186,869 KNm.

3.6.5. Desain Tulangan Geser Balok

Sebagaimana diatur oleh pasal 23.10.3, gaya geser rencana V u harus ditentukan dari peninjauan gaya statik pada bagian komponen struktur antara 2 muka tumpuan. Momen M n dengan tanda berlawanan dianggap bekerja pada muka- muka kolom tadi dan komponen tersebut dibebani penuh beban gravitasi terfaktor. Maka gaya geser maximum ? V u = 200,44 KN Soffi Dian Fauziah Rambe : Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMK Dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah SRPMM, 2010. = 267,25 KN Kontrol kuat geser nominal tidak boleh lebih besar dari V Smax pasal 13.5.6.8 V Smax = .bw.d. = .400.538,5. = 908,21 KN 267,25 KN ………...Oke V S = .bw.d. = .400.538,5. = 454,1 KN 267,25 KN ………..Oke Dengan menggunakan tulangan geser 1Ø12 Av = 113,1 mm 2 , diperoleh s sebesar: = 67,71 mm S max sepanjang sendi plastis diujung balok 2h = 2 x 600 mm = 1200 mm, tidak boleh lebih besar dari Pasal 23.10.4.2 : - = 134,6 mm - 8 d b tulangan longitudinal = 152 mm - 24 d b begel = 288 mm - 300 mm Dipakai s = 120 mm. Sesuai dengan pasal 23.10.4.2 begel pertama 1Ø12 mm dipasang 50mm dari muka kolom di kedua ujung balok. Syarat pemasangan begel di luar sendi plastis pasal 23.10.3 - = ½ x 538,3 = 269,25 mm Jadi dipasang begel 1Ø12 - 250 mm di tengah bentang.

3.6.6. Penulangan Memanjang Kolom

Syarat dimensi kolom menurut pasal 23.10.2 harus dipenuhi bila: Kolom sebagai bagian SPBL Menerima beban axial berfaktor lebih besar dari 0,1A S. f’c 0,1 . 500 2 . 40 = 1000 KN Dengan Pu dan Mu yang sama, dapat di lihat dari Gambar 3.2. Diagram interaksi kolom bujur sangkar pada K184 tulangan yang didapat sebesar 8Ø20 A s = 2512 mm 2 . Dengan ratio tulangan 1. Soffi Dian Fauziah Rambe : Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMK Dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah SRPMM, 2010.

3.6.7. Penulangan Transversal

Memenuhi pasal 23.10.5, panjang lo sama dengan SRPMK yaitu 570 mm. Dengan s memenuhi ketentuan berikut: ½ x 500 mm = 250 mm 8 Øtul.longitudinal = 8 x 20 = 160 mm 24 Øtul.transversal = 24 x 12 = 288 mm 300 mm Sehingga s diambil = 150 mm Gaya geser rencana V u , untuk menentukan kebutuhan tulangan geser kolom menurut pasal 23.10.3 harus ditentukan dari kuat momen maximum. V u = 72,952 KN Dengan menggunakan tulangan geser 1 Ø12 A s = 113,1 mm 2 dan s = 150 mm. = 123,84 KN 79,952 KN …. Oke Jadi dipasang begel 1Ø12 – 150 mm di tengah bentang kolom. 3.7. Struktur Biasa 3.7.1. Perencanaan Tulangan Balok Dalam perencanaan tulangan balok struktur biasa hanya dipakai perhitungan akibat beban gravitas. Berikut adalah tabel resume momen desain untuk balok B298 Beban Lokasi Momen KNm Dead Tumpuan Kiri Lapangan Tumpuan Kanan -83,7 48,29 -66,87 Live Tumpuan Kiri Lapangan Tumpuan Kanan -35,63 21,15 -27,78 1,4 DL Tumpuan Kiri Lapangan Tumpuan Kanan -117,181 67,602 -93,616 Soffi Dian Fauziah Rambe : Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMK Dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah SRPMM, 2010. 1,2D + 1,6L Tumpuan Kiri Lapangan Tumpuan Kanan -157,454 91,858 -124,684 Tabel 3.16 Resume Momen Desain untuk balok B298 pada Struktur Biasa 3.7.2. Perencanaan Balok Tumpuan Diketahui : bw = 400 mm h = 600 mm d = 600 – 50 = 550 mm asumsi 1 layer tulangan f’c = 40 MPa fy = 400 MPa Mu maksimum = -157,454 KNm Dimana : m = = 11,764 k = = = 1,6266 [9] ? = = 0,0042 [9] ? min ? ……. Oke Maka : Tulangan Tarik A s = ?.b.d [9] = 0,0042 . 400 . 550 = 924 mm 2 4Ø18 = 957,9 mm 2 Tulangan Tekan A s ’ = 0,5 A s [9] = 0,5 . 957,9 = 478,95 mm 2 2Ø18 = 509 mm 2 Soffi Dian Fauziah Rambe : Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMK Dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah SRPMM, 2010.

3.7.3. Perencanaan Balok Lapangan

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 4 LANTAI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DI Perancangan Struktur Gedung Perkuliahan 4 Lantai Dengan Metode Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) di Wilayah Sukoharjo.

0 5 19

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran 4 Lantai Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Di Wilayah Sukoharjo.

0 3 23

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran 4 Lantai Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Di Wilayah Sukoharjo.

3 10 18

PERBANDINGAN ELEMEN STRUKTUR HUBUNGAN BALOK KOLOM SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) GEDUNG “G” UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH.

51 180 249

PERBANDINGAN ELEMEN STRUKTUR HUBUNGAN BALOK KOLOM SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) GEDUNG “G” UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

0 1 17

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG 6 LANTAI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 0 557

GEDUNG PERKULIAHAN DI SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 2 483

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 1 384

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN “B” SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 0 433

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT HOTEL AMARIS MADIUN DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 1 396