Gambar 2.6. Luas efektif hubungan balok-kolom Suatu balok yang merangka pada suatu balok-kolom dianggap memberikan
kekangan bila setidak-tidaknya ¾ bidang muka hubungan balok-kolom tersebut tertutupi oleh balok yang merangka tersebut. Hubungan balok-
kolom dapat dianggap terkekang bila ada empat balok merangka pada keempat sisi hubungan balok-kolom tersebut.
2 Untuk beton ringan, kuat geser nominal hubungan balok-kolom tidak boleh
diambil lebih besar daripada ¾ nilai-nilai yang diberikan oleh ketentuan kuat geser.
2.3.3.4. Panjang Penyaluran Tulangan Tarik
1 Panjang penyaluran l
dh
untuk tulangan tarik dengan kait standard 90 dalam
beton berat normal tidak boleh diambil lebih kecil daripada 8d
b
, 150 mm, dan nilai yang ditentukan oleh:
[9]
Untuk diameter tulangan sebesar 10 mm hingga 36 mm, Untuk beton ringan, panjang penyaluran tulangan tarik dengan kait standard
90 tidak boleh diambil lebih kecil daripada 10d
b
, 190 mm, dan 1,25 kali nilai yang ditentukan persamaan 2.16. Kait standard 90
harus ditempatkan di dalam inti terkekang kolom atau komponen batas.
Soffi Dian Fauziah Rambe : Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMK Dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah SRPMM, 2010.
2 Untuk diameter 10 mm hingga 36 mm, panjang penyaluran tulangan tarik l
d
tanpa kait tidak boleh diambil lebih kecil daripada: a.
Dua setengah kali panjang penyaluran, bila ketebalan pengecoran beton dibawah tulangan tersebut kurang dari 300 mm,
b. Tiga setengah kali panjang penyaluran, bila ketebalan pengecoran beton
dibawah tulangan tersebut melebihi 300 mm. 3
Tulangan tanpa kait yang berhenti pada hubungan balok-kolom harus diteruskan melewati inti terkekang dari kolom atau elemen batas. Setiap
bagian dari tulangan tanpa kait yang tertanam bukan di dalam daerah inti
kolom terkekang harus diperpanjang sebesar 1,6 kali. 2.4.
Persyaratan Untuk Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah SRPMM SNI 03-2847-2002 Pasal 23.10
2.4.1. Detail Penulangan
Bila beban aksial tekan terfaktor pada komponen struktur tidak melebihi
A
g
f’
c
10. Bila beban aksial tekan terfaktor pada komponen melebihi A
g
f’
c
10,
maka 2.11.4 harus dipenuhi kecuali bila dipasang tulangan spiral sesuai
persamaan 2.4.2.
Kuat Geser
Kuat geser rencana balok, kolom dan konstruksi pelat dua arah yang memikul beban gempa tidak boleh kurang daripada:
1 Jumlah gaya lintang yang timbul akibat termobilisasinya kuat lentur nominal
komponen struktur pada setiap ujung bentang bersihnya dan gaya lintang akibat beban gravitasi terfaktor.
2 Gaya lintang maksimum yang diperoleh dari kombinasi beban rencana
termasuk pengaruh beban gempa, E, dimana nilai E diambil sebesar dua kali
nilai yang ditentukan dalam peraturan perencanaan tahan gempa.
Soffi Dian Fauziah Rambe : Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMK Dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah SRPMM, 2010.