BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia terletak di daerah rawan gempa, untuk mengurangi resiko akibat bencana gempa tersebut perlu direncanakan struktur bangunan tahan gempa.
Berdasarkan SNI 1726 tahun 2002, Kota Medan telah diklasifikasikan kedalam daerah yang memiliki resiko gempa sedang zona yang berwarna hijau yang
memiliki percepatan gempa 0.15 gravitasi 0.15 g.
Gambar 1.1 Wilayah Gempa Indonesia Sumber: SNI-1726-2002
Jika bangunan tahan gempa tidak direncanakan dengan baik dapat mengakibatkan kerugian jiwa dan materi yang sangat besar. Perencanaan tahan
gempa umumnya didasarkan pada analisa elastis yang diberi faktor beban untuk simulasi kondisi ultimit batas. Kenyataannya, perilaku runtuh struktur
bangunan saat gempa adalah pada saat kondisi inelastis. Dengan merencanakan suatu struktur dengan beban gempa, banyak aspek yang mempengaruhinya
Soffi Dian Fauziah Rambe : Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMK Dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah SRPMM, 2010.
diantaranya adalah periode bangunan. Periode bangunan itu sangat dipengaruhi oleh massa struktur serta kekakuan struktur tersebut. Kekakuan struktur sendiri
dipengaruhi oleh kondisi struktur, bahan yang digunakan serta dimensi struktur yang digunakan. Evaluasi untuk memperkirakan kondisi inelastis struktur
bangunan saat gempa perlu untuk mendapatkan jaminan bahwa kinerjanya memuaskan pada saat terjadinya gempa. Bila terjadi gempa ringan, bangunan
tidak boleh mengalami kerusakan baik pada komponen non struktural maupun pada komponen strukturalnya. Bila terjadi gempa sedang, bangunan boleh
mengalami kerusakan pada komponen non strukturalnya, akan tetapi komponen strukturalnya tidak boleh mengalami kerusakan. Bila terjadi gempa besar,
bangunan boleh mengalami kerusakan pada komponen non struktural maupun komponen strukturalnya, akan tetapi penghuni bangunan dapat menyelamatkan
diri. Pada Tugas Akhir ini struktur bangunan direncanakan dengan
menggunakan material beton bertulang. Struktur bangunan yang akan direncanakan adalah model Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah
SRPMM dan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMK. Kedua jenis bangunan ini SRPMM dan SRPMK akan direncanakan dengan konsep Strong
Column and Weak Beam kolom kuat dan balok lemah. Sistem Rangka Pemikul Momen adalah Sistem rangka ruang dalam mana komponen-komponen struktur
dan join-joinnya menahan gaya-gaya yang bekerja melalui aksi lentur, geser dan aksial.
Dalam Tugas Akhir ini juga akan dibuat Contoh Perhitungan untuk Bangunan 6 lantai dengan bantuan Software SAP 2000 V.10, dan perhitungan
gaya beban gempa yang bekerja dengan metode Analisis Statik Ekivalen.
Soffi Dian Fauziah Rambe : Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMK Dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah SRPMM, 2010.
1.2. Maksud dan Tujuan