Perencanaan Balok Lapangan Desain Tulangan Geser Balok

3.5.4. Perencanaan Balok Lapangan

Diketahui: Mu lapangan = 95,116 KNm Nilai Mu yang ada sudah pasti lebih kecil dari M Rminimum . Jadi luas tulangan A S = A S min = 869,626 mm 2 4Ø19 = 1134 mm 2 Setelah tulangan pada balok B298 dihitung. Selanjutnya perlu dikontrol pula pemenuhan ketentuan-ketentuan berikut ini: a Pasal 23.3.2.2 Kuat momen positif terpasang dimuka kolom ½ kuat negative. Ini sudah dipenuhi pada perhitungan diatas. b Pasal 23.3.2.2 Ditiap potongan sepanjang balok tidak boleh ada kuat momen positif ataupun negatife yang kurang dari ¼ kuat momen maximum = ¼ x 225,114 = 56,279 KNm. Ini sudah terpenuhi dengan A Smin = 869,626 mm 2 , memberikan kuat momen M Rmin = 186,869 KNm. c Pasal 23.3.2.1 Tiap potongan baik sisi bawah maupun sisi atas harus ada 2 batang tulangan. Ini dipenuhi oleh tulangan minimum. d Pasal 23.5.1.4 Bila tulangan menembus, maka d = 550 mm 20db 20db = 20 x 19 = 380 mm db = diameter tulangan memanjang yang akan dipakai

3.5.5. Desain Tulangan Geser Balok

Sebagaimana diatur oleh pasal 23.3.4, gaya geser rencana V c harus ditentukan dari peninjauan gaya statik pada bagian komponen struktur antara 2 muka tumpuan. Momen M pr dengan tanda berlawanan dianggap bekerja pada muka- muka kolom tadi dan komponen tersebut dibebani penuh beban gravitasi terfaktor. M pr dihitung dengan persamaan: M pr = Ø A S 1,25.fyd - ½a [9] Dimana: a = [9] dan Ø = 1 Soffi Dian Fauziah Rambe : Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMK Dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah SRPMM, 2010.

A. Pada Tumpuan Kiri Momen Positif

Diketahui : A S = 869,626 mm 2 Maka: a = = = 31,971 mm M pr + kiri = Ø A S 1,25.fyd - ½a = 1 x 869,626 x 1,25.400 x 550 - ½.31,971 = 232,196 KNm

B. Pada Tumpuan Kiri Momen Negatif

Diketahui : A S = 1325,15 mm 2 Maka: a = = = 48,72 mm M pr - kiri = Ø A S 1,25.fyd - ½a = 1 x 1325,15 x 1,25.400 x 550 - ½.48,72 = 348,276 KNm

C. Pada Tumpuan Kanan Momen Positif

Diketahui : A S = 869,626 mm 2 Maka: M pr + kanan = 232,196 KNm

D. Pada Tumpuan Kanan Momen Negatif

Diketahui : A S = 1195,41 mm 2 Maka: a = = = 43,95 mm M pr - kanan = Ø A S 1,25.fyd - ½a = 1 x 1195,41 x 1,25.400 x 550 - ½.43,95 = 315,603 KNm Soffi Dian Fauziah Rambe : Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMK Dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah SRPMM, 2010. Maka gaya geser maximum ? V n = 239,14 KN Cek apakah beton memberi sumbangan geser atau tidak ? 1. Jika gaya geser akibat gempa saja akibat M pr 0,5 total geser akibat M pr + beban gravitasi maka V C = 0 Dalam hal ini gaya geser akibat gempa saja = 110,65 KN 0,5 x 239,14 = 110,65 KN 119,57 KN Maka, V C ? 0 Gaya axial tekan [9] Karena gaya axial tekan pasti sangat kecil sekali, maka V C = 0 Dari kedua syarat diatas hanya syarat no.2 yang terpenuhi. Maka, dengan anggapan V C = 0 akan menghasilkan desain yang konservatif. = 318,85 KN Soffi Dian Fauziah Rambe : Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMK Dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah SRPMM, 2010. Kontrol kuat geser nominal tidak boleh lebih besar dari V Smax pasal 13.5.6.8 V Smax = .bw.d. = .400.550. = 927,601 KN 318,85 KN ………...Oke V S = .bw.d. = .400.550. = 463,8 KN 318,85 KN ………..Oke Dengan menggunakan tulangan geser 2Ø12 Av = 226mm 2 , diperoleh s sebesar: = 113,45 mm S max sepanjang sendi plastis diujung balok 2h = 2 x 600 mm = 1200 mm, tidak boleh lebih besar dari Pasal 23.3.3.2 : - = 134,6 mm - 8 d b tulangan longitudinal = 152 mm - 24 d b hoop = 288 mm - 300 mm Dipakai s = 100 mm. Sesuai dengan pasal 23.3.3.1 hoop pertama 2Ø12 mm dipasang 50 mm dari muka kolom di kedua ujung balok. Pemasangan begel di luar sendi plastis di luar 2h mengikuti pasal 23.3.3.4 dan Vu = 104,468 KN pada jarak 1200 mm = 139,29 KN Jika dipakai begel 2Ø12 Av = 226 mm 2 , maka: = 349,49 mm Syarat pemasangan begel di luar sendi plastis pasal 23.3.3.4 dan pasal 13.3.1.1 - = ½ x 538,3 = 269,25 mm Jadi dipasang begel 2Ø12 - 250 mm di tengah bentang.

3.5.6. Penulangan Memanjang Kolom

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 4 LANTAI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DI Perancangan Struktur Gedung Perkuliahan 4 Lantai Dengan Metode Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) di Wilayah Sukoharjo.

0 5 19

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran 4 Lantai Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Di Wilayah Sukoharjo.

0 3 23

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran 4 Lantai Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Di Wilayah Sukoharjo.

3 10 18

PERBANDINGAN ELEMEN STRUKTUR HUBUNGAN BALOK KOLOM SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) GEDUNG “G” UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH.

51 180 249

PERBANDINGAN ELEMEN STRUKTUR HUBUNGAN BALOK KOLOM SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) GEDUNG “G” UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

0 1 17

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG 6 LANTAI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 0 557

GEDUNG PERKULIAHAN DI SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 2 483

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 1 384

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN “B” SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 0 433

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT HOTEL AMARIS MADIUN DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 1 396