19 2.
Biaya Tenaga Kerja 3.
Biaya Overhead Pabrik
1. Biaya Bahan Baku
Untuk menentukan jumlah biaya bahan baku langsung dilakukan dengan menghitung jumlah pemakian dalam proses produksi. Penghitungan jumlah
tersebut pada umumnya dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu: 1.
Metode FIFO First In First Out yaitu metode yang mendasarkan anggapanya bahwa bahan yang pertama kali dipakai dibebani dengan
harga perolehan persatuan bahan yang pertama kali masuk ke pabrik bahan atau harga perolehan persatuan bahan yang dipakai, disusul harga
perolehan persatuan yang masuk berikutnya. 2.
Metode LIFO Last In First Out yaitu metode yang mendasarkan anggapannya bahwa bahan yang pertama kali dipakai di bebani dengan
harga perolehan bahan persatuan yang masuk sebelumnya dan seterusnya. 3.
Metode Average yaitu metode yang didasarkan pada anggapan bahwa yang dikonsumsi dibebani dengan harga pokok persatuan bahan rata-rata.
Dalam metode ini, aliran harga perolehan juga tidak harus sesuai dengan aliran phisik bahan, karena aliran phisik harus mempertimbangkan
keadaankondisi phisik dan persediaan. Biaya transportasi juga biaya yang dikeluarkan dalam persediaan bahan bak,
agar bahan baku yang diambil sampai ke pabrik. Biaya transportasi ini merupakan salah satu unsur biaya yang mudah diperhitungkan sebagai harga pokok bahan
20 baku, angkutan ini kemudian dibagi dengan dasar yang akan digunakan untuk
mengalokasikan angkutan tersebut.
2. Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja pada umumnya dibagi menjadi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Yang dimaksud dengan tenaga kerja langsung
adalah tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan baku langsung menjadi barang jadi atau dengan kata lain tenaga kerja langsung ini berhubungan
dengan produksi yang akan berjalan. Sedangkan yang dimaksud dengan biaya upah langsung adalah biaya memproses bahan baku menjadi barang setengah
jadibarang jadi. Sinuraya dkk 2002 mendefinisikan biaya upah langsung sebagai berikut :
“Direct labour cost adalah upah yang dibayarkan kepada buruh-buruh yang secara langsung bekerja dalam proses produksi.”
Pada umumnya unsur-unsur terdiri dari upah yang dibayar kepada buruh pabrik dalam bentuk uang atau barang. Pembayaran upah berbentuk uang terdiri
dari : a.
Gaji pokok Original wages yaitu upah yang dibayarkan kepada tenaga kerjaburuh dengan suatu dasar
tertentu dalam suatu periode yang telah ditentukan sesuai dengan kontrak kerja, yang dapat dinyatakan perjam, perhari, perminggu atau perbulan.
b. Uang lembur Overtime
yaitu upah yang dibayarkan kepada buruh yang bekerja melebihi waktu jam kerja normal yang ditetapkan menurut undang-undang perburuhan.
21 Perlu dijelaskan disini, uang lembur ini dipisahkan dari upah biasa dan
dibebankan kepada biaya overhead pabrik. c.
Bonus Incentive yaitu upah tambahan yang diberikan kepada tenaga kerja yang menunjukan
prestasi melebihi yang telah ditetapkan. Pemberian bonus ini mempunyai tujuan untuk mendorong karyawan supaya lebih meningkatkan prestasinya
sehubungan dengan kewajiban yang akan dicapai perusahaan. Pada perusahaan yang relatif besar, sifat produksinya biasa dan memiliki
jumlah karyawan yang relatif banya, sistem penggajian dapat digunakan dasar kontrak perjanjian kerja dengan organisasi karyawan, penelitian atas produktifitas,
evaluasi jabatan atau pekerjaan, program pembagian laba, program insentiv, program jaminan upah minimum dan sebagainya.
Besarnya biaya tenaga kerja langsung yang dipakai dalam proses produksi dapat dilihat pada daftar upah. Berdasarkan daftar upah tersebut, bagian akuntansi
membuat pencatatan dalam jurnal sebagai berikut :
Pencatatan gaji dan upah Gaji dan upah
Rp XXX Hutang gaji dan upah
Rp XXX Pembebanan
Barang dalam proses biaya tenaga kerja langsung Rp XXX
Gaji dan Upah Rp XXX
Produksi selesai Harga pokok produksi
Rp XXX
22 Barang dalam proses biaya tenaga kerja langsung
Rp XXX Pembayaran gaji dan upah
Hutang gaji dan upah Rp XXX
Kas Rp XXX
Untuk memproduksi barang, biasanya juga mempekerjakan tenaga kerja tidak langsung mempengaruhi pembuatan barang jadi, tetapi tenaga kerja ini
bersifat menunjang jumlahnya proses produksi, misalnya penjaga malam, mandor pabrik, dan lain sebagainya. Oleh karena tenaga kerja ini secara tidak langsung
mempengaruhi pembuatan barang setengah jadibarang jadi, maka biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja ini merupakan upah tidak langsung dan
dikelompokkan ke dalam biaya overhead pabrik.
3. Biaya Overhead Pabrik