Umur rata-rata aktiva tetap = total biaya penyusutan : total harga perolehan = 23.2000.000 : 4.020.000 = 5,8 tahun
Tarif penyusutan = penyusutan per tahun : harga perolehan = 4.020.000 : 29.000.000 = 13,86
Karena akun akumulasi penyusutan pada prosedur kelompok diterapkan atas seluruh aktiva dalam kelompok tersebut, maka kaun itu tidak mengacu pada
aktiva tertentu. Dengan demikian, tidak ada nilai buku yang dapat dihitung untuk suatu aktiva tertentu, dan tidak ada aktiva yang disusutkan secara penuh.
Pada PT. Bank Sumut Pusat, aktiva tetap disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali untuk bangunan dengan menggunakan
metode garis lurus sesuai dengan taksiran masa manfaatnya. Masa manfaat aktiva tetap pada PT. Bank Sumut ditetapkan dengan pedoman:
a. Gedung dan bangunan mempunyai masa manfaat 20 tahun. b. Aktiva tetap lainnya mempunyai masa manfaat antara 4-8 tahun.
Ayat jurnal untuk mencatat penyusutan adalah sebagai berikut: D Biaya penyusutan aktiva tetap
xxx K
Akumulasi penyusutan
aktiva tetap
xxx
5. Pengeluaran Setelah Perolehan Subsquent Expenditure Aktiva Tetap
Selama aktiva tetap dioperasikan, perusahaan tidak dapat menghindari pengeluaran-pengeluaran yang disebabkan oleh kerusakan yang terjadi terhadap
aktiva tersebut seperti biaya untuk pemeliharaan, biaya untuk perbaikan, dan biaya untuk penambahan dan penyempurnaan lainnya. Hal ini dilakukan agar
Sirmadaniah : Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.16 Atas Aktiva Tetap…, 2008 USU Repository © 2009
aktiva tetap tersebut dapat memberikan manfaat, sehingga aktiva tetap tersebut dapat bertahan selama masa pemakaiannya.
Ada dua perlakuan untuk pengeluaran selama masa penggunaan aktiva tetap,yaitu:
a. Pengeluaran modal capital expenditure
Pengeluaran modal adalah pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran-
pengeluaran seperti itu dicatat dalam rekening aktiva dikapitalisasikan. Contoh dari pengeluaran yang akan memperpanjang masa manfaat atau
meningkatkan kapasitas produksi adalah pengeluaran untuk perbaikan besar- besaran
betterments and improvements. Pengeluaran-pengeluaran modal dapat dicatat sebagai debit pada akun: a aktiva atau; b akumulasi penyusutan.
Pengeluaran-pengeluaran untuk penambahan dan penggantian, pada umumnya, dicatat dalam akun aktiva. Pengeluaran untuk perbaikan besar-besaran yang akan
memperpanjang umur aktiva dicatat sebagai debit pada akun akumulasi penyusutan.
Sebagai contoh, pada tanggal 1 Januari 2001 dibeli mobil dengan harga perolehan Rp 100.000.000, setelah dipakai selama 4,5 tahun telah dilakukan turun
mesin dengan biaya Rp 15.000.000. Dengan adanya turun mesin ini, masa manfaat mesin ini dapat diperpanjang, dari semula 5 tahun menjadi 8 tahun. Ayat
jurnal yang perlu dibuat adalah: D Akumulasi penyusutan
Rp 15.000.000 K
Kas Rp
15.000.000
Sirmadaniah : Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.16 Atas Aktiva Tetap…, 2008 USU Repository © 2009
Untuk menggambarkan pencatatan pengeluaran modal dalam akun aktiva, anggaplah bahwa penambahan teras terhadap gedung perusahaan menghabiskan
biaya sebesar Rp 32.000.000. Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk penambahan ini adalah:
D Gedung
Rp 32.000.000
K Kas
Rp 32.000.000
Penambahan tersebut akan disusutkan selama sisa masa manfaat dari bangunan yang bersangkutan.
b. Pengeluaran pendapatan revenue expenditure
Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang
bersangkutan. Pengeluaran ini hanya digunakan untuk mempertahankan kondisi aktiva tetap agar tetap dapat digunakan dalam operasi perusahaan. Pengeluaran ini
disebut dengan pengeluaran pendapatan karena pengeluaran ini dipadukan dengan pendapatan.
Contoh dari pengeluaran ini adalah pengeluaran untuk pemeliharaan dan perbaikan rutin. Beban pemeliharaan terjadi agar aktiva tetap selalu berada dalam
kondisi baik, seperti pengecatan gedung, penggantian oli, dan lain-lain. Beban perbaikan adalah beban-beban untuk mengembalikan aktiva tetap dalam keadaan
baik. Pengeluaran pendapatan ini akan dicatat sebagai beban perusahan pada periode yang bersangkutan.
Sirmadaniah : Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.16 Atas Aktiva Tetap…, 2008 USU Repository © 2009
Ikatan Akuntan Indonesia 2007: 16.4 mengungkapkan bahwa: “Agar aset tetap dapat beroperasi secara berkelanjutan, perlu dilakukan
inspeksi teratur terlepas apakah ada komponen yang diganti. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset
tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Sisa jumlah tercatat biaya inspeksi yang terdahulu, jika ada yang
dibedakan dari komponen fisiknya, dihentikan pengakuannya. Hal ini terjadi terlepas apakah biaya inspeksi terdahulu teridentifikasi dalam
transaksi perolehan atau konstruksi aset tetap tersebut. Jika diperlukan, estimasi biaya inspeksi sejenis yang akan dilakukan dimasa depan dapat
digunakan sebagai indikasi biaya inspeksi saat aset tersebut diperoleh atau dibangun”.
Pengeluaran setelah perolehan aktiva tetap pada PT. Bank Sumut diakui
sebagai penambahan nilai buku aktiva tetap adalah pengeluaran yang memperpanjang umur ekonomis aktiva tetap atau yang meningkatkan kapasitas.
Pengeluaran setelah perolehan aktiva tetap dilakukan melalui kegiatan pemeliharaanperawatan.
Adapun yang dimaksud pemeliharaanperawatan oleh PT. Bank Sumut adalah kegiatan untuk melakukan pengurusan, penyelenggaraan, dan pengaturan
agar semua aktiva tetap dan barang inventaris selalu dalam keadaan baik dan siap untuk dipakai secara berdaya guna dan berhasil guna. Pemeliharaan dilakukan
terhadap aktiva tetap dan barang inventaris khusunya barang inventaris yang sedang dalam pemakaian dan mengakibatkan pembebanan pada anggaran Bank
tanpa merubah, menambah atau mengurangi bentuk maupun konstruksi asli, sehingga dapat dicapai pendayagunaan barang yang memenuhi persyaratan baik
dari segi pemakaian maupun dari segi keindahan. Penyelenggaraan pemeliharaanperawatan aktiva tetap dan barang
inventaris pada PT. Bank Sumut berupa:
Sirmadaniah : Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.16 Atas Aktiva Tetap…, 2008 USU Repository © 2009
a. Pemeliharaanperawatan yang bersifat pencegahan dan dilakukan sehari-hari
oleh pemakaipengurus barang; b.
Pemeliharaanperawatan ringan yang dilakukan secara berkala meliputi perbaikan, penyetelan, dan penggantian suku cadang;
c. Pemeliharaanperawatan berat yang dilakukan secara insindentil yang bersifat
perbaikan berat. Khusus untuk barang yang bersifat elektronik atau berkaitan dengan
mesin, cara perawatan dapat dibedakandiklasifikasikan dalam beberapa tibgkatan sebagai berikut:
a. Perawatan Tingkat I
Perawatan tingkat I bersifat perawatan pencegahan Preventive b.
Perawatan Tingkat II Perawatan tingkat II berupa pengecekan chek up
c. Perawatan Tingkat III
Perawatan tingkat III bersifat perbaikanpenggantian repairreplacement d.
Perawatan Tingkat IV Perwatan tingkat IV bersifat revisiperbaikan berat revised
e. Perawatan Tingkat V
Perawatan tingkat V bersifat bongkar pasang secara menyeluruh Penyelenggaraan pemeliharaanperawatan dapat juga berupa pencegahan
terhadap bahaya kerusakan oleh berbagai sebab, yakni: a.
Biologis; b.
Cuaca, suhu, dan sinar;
Sirmadaniah : Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.16 Atas Aktiva Tetap…, 2008 USU Repository © 2009
c. Air dan kelembaban;
d. Fisik yang meliputi proses penuaan, pengotoran debu, sifat barang yang
bersangkutan dan sifat barang lain, benturan, getaran dan tekanan; e.
Lain-lainnya yang dapat mengakibatkan perubahan kualitas dan sifat-sifat lainnya yang mengurangi kegunaan barang.
6. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Aktiva Tetap