Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam mengawasi Kebijakan Direksi terhadap operasional Bank secara umum yang mengacu kepada
rencana bisnis yang telah disetujui Dewan Komisaris dan Bank Indonesia serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundangan yang berlaku.
Dewan Komisaris akan membentuk beberapa Komite, yakni Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komiti Remunerasi dan Nominasi yang tugasnya
adalah melakukan pemantauan, evaluasi, dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
Direksi PT. Bank Sumut berjumlah 4 empat orang yang terdiri dari Direktur Utama, Direktur Pemasaran, Direktur Umum, dan Direktur Kepatuhan
yang semuanya telah lulus fit proper test, serta Sertfikasi Manajemen Risiko. Direksi bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengelolaan bank dan mematuhi
peraturan, perundang-undangan, dan ketentuan yang berlaku. Dalam pembagian tugas Direksi, Direktur Kepatuhan membawahi Divisi
Perencanaan, Pengembangan dan Pembinaan Cabang yang melaksanakan fungsi kepatuhan dalam rangka untuk memastikan proses pengambilan keputusan tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.
5. Sumber Daya Manusia dan Gambaran Organisasi PT. Bank Sumut
Penerapan Standar Pelayanan PT. Bank Sumut merupakan hasil karya terbaik dari seluruh Sumber Daya Manusia yang bertujuan untuk memberikan
pelayanan yang standar sehingga para nasabah dan mitra kerja merasakan layanan yang sama dimanapun mereka berinteraksi dengan PT. Bank Sumut.
Sirmadaniah : Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.16 Atas Aktiva Tetap…, 2008 USU Repository © 2009
Sejalan dengan penerapan Standar Pelayanan tersebut, kualitas Sumber Daya Manusia terus ditingkatkan dengan melaksanakan pendidikan dan pelatihan
dengan biaya sebesar Rp. 9.565.000.000 atau 6,67 dari biaya tenaga kerja. Dalam menjalankan tugas-tugasnya, PT. Bank Sumut memiliki 132 unit
jaringan pelayanan dalam melayani masyarakat diseluruh Daerah Sumatera dan Jakarta, yang terdiri dari :
• Kantor Pusat 1 unit
•
Cabang Utama 1 unit
•
Kantor Cabang Konvensional 19 unit
•
Kantor Cabang Syariah 3 unit
•
Kantor Cabang Pembantu 21 unit
•
Kantor Cabang Pembantu Syariah 1 unit
•
Kantor Kas 30 unit
•
ATM 39 unit
•
Kas Mobil 16 unit
•
Payment point 1 unit
PT. Bank Sumut juga memiliki jaringan kerja yang mencakup seluruh wilayah Indonesia melalui kerja sama dengan seluruh Bank Pembangunan
Daerah, terutama untuk melayani transaksi kiriman uang. Pada tahun 2007, PT. Bank Sumut telah mengembangkan unit
operasionalnya. Sampai akhir tahun 2007, jumlah kantor, klasifikasi, dan lokasi PT. Bank sumut adalah sebagai berikut :
Sirmadaniah : Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.16 Atas Aktiva Tetap…, 2008 USU Repository © 2009
Tabel 2.2 Lokasi dan Klasifikasi Kantor PT. Bank Sumut
No. Lokasi
Klasifikasi 1
Medan Kantor Cabang Utama
2 Rantau Prapat
Kantor Cabang 3
Pematang Siantar Kantor Cabang
4 Padang Sidempuan
Kantor Cabang 5
Balige Kantor Cabang
6 Kabanjahe
Kantor Cabang 7
Kisaran Kantor Cabang
8 Gunung Sitoli
Kantor Cabang 9
Sidikalang Kantor Cabang
10 Sibolga
Kantor Cabang 11
Tebing Tinggi Kantor Cabang
12 Binjai
Kantor Cabang 13
Tarutung Kantor Cabang
14 Tanjung Balai
Kantor Cabang 15
Panyabungan Kantor Cabang
16 Lubuk Pakam
Kantor Cabang 17
Stabat Kantor Cabang
18 Sukaramai
Kantor Cabang 19
Medan Iskandar Muda Kantor Cabang
20 Jakarta
Kantor Cabang 21
Medan Kantor Cabang Syariah
22 Padang Sidempuan
Kantor Cabang Syariah 23
Tebing Tinggi Kantor Cabang Syariah
24 Teluk Dalam
Kantor Cabang Pembantu 25
Perbaungan Kantor Cabang Pembantu
26 Pangkalan Brandan
Kantor Cabang Pembantu 27
Dolok Sanggul Kantor Cabang Pembantu
28 Pangururan
Kantor Cabang Pembantu 29
Sei Rampah Kantor Cabang Pembantu
30 USU
Kantor Cabang Pembantu 31
Salak Kantor Cabang Pembantu
32 Kampung Baru
Kantor Cabang Pembantu 33
Pulo Brayan Kantor Cabang Pembantu
34 Petisah
Kantor Cabang Pembantu 35
Tanjung Morawa Kantor Cabang Pembantu
36 Belawan
Kantor Cabang Pembantu 37
Kampung Lalang Kantor Cabang Pembantu
38 Pusat Pasar
Kantor Cabang Pembantu 39
Sei Sikambing Kantor Cabang Pembantu
40 Berastagi
Kantor Cabang Pembantu 41
Tembung Kantor Cabang Pembantu
42 Perdagangan
Kantor Cabang Pembantu 43
Aek Kanopan Kantor Cabang Pembantu
44 Panglima Polim Jakarta
Kantor Cabang Pembantu 45
Stabat Kantor Cabang Pembantu Syariah
46 Tirtanadi Kantor
Kas 47 Pirngadi
Kantor Kas
48 Deli Tua
Kantor Kas
Sirmadaniah : Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.16 Atas Aktiva Tetap…, 2008 USU Repository © 2009
49 Marelan Kantor
Kas 50
Kantor Bupati Simalungun Kantor Kas
51 Kantor Gubsu
Kantor Kas 52
Batang Toru Kantor Kas
53 Gunung Tua
Kantor Kas 54 Indrapura
Kantor Kas
55 Kota Pinang
Kantor Kas 56 Siborong-borong
Kantor Kas
57 Tanjung Pura
Kantor Kas 58
Setia Budi Kantor Kas
59 Aksara Kantor
Kas 60
Simpang Kwala Kantor Kas
61 Galang Kantor
Kas 62 Prapat
Kantor Kas
63 Saribudolok Kantor
Kas 64 Pematang
Raya Kantor
Kas 65 Sipirok
Kantor Kas
66 Sibuhuan Kantor
Kas 67
Tanjung Balai Kantor Kas
68 Serbelawan Kantor
Kas 69 Tarutung
Kantor Kas
70 Pandan Kantor
Kas 71 Kuala
Kantor Kas
72 Asia Kantor
Kas 73
Pancur Batu Kantor Kas
74 Kotanopan Kantor
Kas 75 Marendal
Kantor Kas
76 Kantor Samsat Medan Utara
Payment Point
Sumber: PT. Bank Sumut
Sirmadaniah : Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.16 Atas Aktiva Tetap…, 2008 USU Repository © 2009
Sirmadaniah : Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.16 Atas Aktiva Tetap…, 2008 USU Repository © 2009
B. Akuntansi Aktiva Tetap PT. Bank Sumut 1.
Pengertian Aktiva
Tetap
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai aktiva tetap, terlebih dahulu perlu dijelaskan pengertian aktiva, karena aktiva tetap merupakan
bagian dari aktiva. Ikatan Akuntan Indonesia 2007: 11 mendefinisikan aktiva sebagai berikut:
“Aktiva adalah sumber dana yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa di masa lalu dimana manfaat ekonomi di masa
depan akan diperoleh perusahaan”.
Aktiva tetap memiliki nama-nama deskriptif lain yaitu aktiva pabrik plant assets atau properti pabrik, dan peralatan property, plant,
and equipment. Untuk perusahaan jasa biasanya memakai istilah yang lain, misalnya untuk bank memakai istilah “premises equipment”.
Ikatan Akuntan Indonesia 2007: 16.2 mendefinisikan aktiva tetap sebagai berikut:
“Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan
kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif, dan diharapkan untuk digunakan lebih dari satu periode”.
Menurut C. Rollin Niswonger 2000: 400 definisi aktiva tetap adalah:
“Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen yang merupakan aktiva berwujud tangible assets
Sirmadaniah : Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.16 Atas Aktiva Tetap…, 2008 USU Repository © 2009