BAB III ANALISA DAN EVALUASI
Pada bab ini penulis mencoba untuk melakukan analisa dan evaluasi terhadap akuntansi aktiva tetap PT. Bank Sumut, dengan cara membandingkan
antara praktek yang ada dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 16.
A. Penggolongan Aktiva Tetap
Dalam hal penggolongan aktiva tetap, PT. Bank Sumut mengelompokkan aktiva tetap berdasarkan jenis. PT. Bank Sumut memiliki 9 jenis aktiva tetap yaitu
tanah, bangunan, inventaris kendaraan, inventaris computer, inventaris peralatan komunikasi, inventaris mesin, inventaris AC, inventaris Lainnya Gol. I, dan
inventaris Lainnya Gol. II. PT. Bank Sumut juga memberikan kode nomor perkiraan atau kartu pada setiap aktiva tetapnya, yang bertujuan untuk pencatatan
yang sistematis terhadap aktiva tetap. Menurut penulis, penggolongan aktiva tetap pada PT. Bank Sumut sudah
baik, dengan kata lain tidak menyimpang dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 16.
B. Perolehan Aktiva Tetap
PT. Bank Sumut memperoleh aktiva tetap melalui 4 cara yaitu dibeli, dibangun sendiri, menerima donasi hibah, dan pertukaran. Semua cara perolehan
Sirmadaniah : Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.16 Atas Aktiva Tetap…, 2008 USU Repository © 2009
aktiva tetap tersebut dicatat sebesar harga perolehannya, kecuali aktiva tetap yang berasal dari donasi hibah dicatat sebesar nilai taksiran yang wajar. Dalam hal ini
nilai wajar aktiva tetap yang diterima tidak material, maka diakui sebagai penerimaan lainnya.
Menurut penulis, semua cara perolehan aktiva tetap yang dilakukan PT. Bank Sumut telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
PSAK No. 16.
C. Penyusutan Aktiva Tetap
Kecuali pada tanah yang tidak mengalami penyusutan, PT. Bank Sumut menggunakan metode garis lurus untuk aktiva tetap bangunan, dan menggunakan
metode saldo menurun ganda untuk aktiva tetap lainnya. Menurut penulis, hal ini telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 16.
Metode penyusutan aktiva tetap dipilih berdasarkan ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomis masa depan dari aktiva tersebut dan harus diterapkan
secara konsistensi dari periode ke periode kecuali ada perubahan dalam ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomis masa depan dari aktiva tersebut.
D. Pengeluaran Setelah Perolehan Subsequent Expenditure Aktiva Tetap